Dear Daughter, My Special One

by - December 05, 2018


Dear Daughter,...
Saat menuliskan surat ini, badan mama sedang meriang. Karena tadi malam, mama begadang nungguin Tifa yang baru sakit demam. Dari dulu, setiap kali anak - anak mama sakit entah Tifa maupun Tayo, pasti mama bakalan ketularan ikut sakit juga. Tapi itu adalah resikonya jadi ibu. Dan insyaAllah mama ikhlas menjalaninya.

Dear Daughter...
Mama menuliskan surat ini tujuannya biar adil. Karena dulu mama juga pernah menuliskan surat semacam ini untuk Tayo kakakmu.


Sebelumnya mama mau cerita dulu tentang betapa dulu mama sangat menantikan kehadiranmu di dunia ini. Sudah lama mama bermimpi ingin punya anak cewek. Yaitu sejak kakakmu Tayo berusia 5 tahun. Dulu sebenarnya mama berencana untuk memiliki 1 anak saja. Namun seiring dengan pertambahan usia kakakmu, ternyata suasana rumah jadi terasa sepi. Kak Tayo juga seringkali menggerutu kalau sedang merasa kesepian. Dia sering tanya sama mama, "Ma..kenapa aku nggak punya saudara?". Pertanyaan itu jadi bikin mama sedih, kemudian mama jadi berpikir ulang untuk menambah 1 anak lagi. Tapi mama pengennya punya anak cewek.
My daughter, my special one

Dear Daughter...
Ternyata usaha untuk mendapatkan anak kedua ini tidak semudah saat menginginkan anak pertama. Bahkan mama pernah merasa putus asa, dan kemudian ikhlas jika memang Allah hanya mengijinkan mama untuk punya satu anak saja. Tapi ternyata setelah mama ikhlas, kamu malah hadir. Waktu itu mama merasa seneng banget, begitu juga dengan papa dan kakakmu. Lebih senang lagi ketika hasil USGnya menyatakan bahwa bayinya perempuan. Wuah..mama langsung pengen belanja perlengkapan bayi untuk anak perempuan. Tapi mama belum yakin kalau kamu belum lahir. Sehingga akhirnya mama menahan diri untuk nggak belanja-belanja dulu, menunggu setelah kamu lahir saja.

Dear Daughter...
Sejak kamu lahir, suasana rumah jadi berubah total. Yang tadinya sepi, kemudian jadi ramai karena suara tangismu. Mama yang tadinya udah bisa tidur nyenyak, jadi harus begadang lagi nemenin kamu. Walaupun begadangnya nggak sesering waktu Kak Tayo masih bayi. Saat kamu sudah lahir, mama jadi kurang memperhatikan Kak Tayo karena terlalu repot mengurus kamu. Sehingga dulu kakakmu pernah merasa sedih karena merasa kurang diperhatikan. Yang tadinya kakak selalu tidur ditemani mama, namun sejak ada kamu kakakmu harus mengalah tidur hanya ditemani papa. Meskipun Kak Tayo pernah sedih, tapi Kak Tayo tetap sayang sama kamu. Dia nggak pernah nakal sama kamu. Justru kamulah yang sering nakal sama kakak. Meskipun usiamu lebih kecil, tapi mama dan papa tetap berusaha untuk adil. Setelah Tifa bisa ngomong dan bisa main sama kakak, Tifa memang kelihatan banget egoisnya. Apapun yang kakak pegang, pasti kamu ingin merebutnya. Beberapa kali mama sering memberi kamu pengertian, tapi biasanya kemudian kakakmu yang memilih untuk mengalah.  
Kamu dan kakak yang selalu sayang sama kamu

Dear Daughter...
Mama memberimu nama Athifa Farzana Nugroho. Athifa artinya lemah lembut dan Farzana artinya cerdas. Mama pengen kamu tumbuh jadi perempuan yang punya karakter lemah lembut dan cerdas. Karena dulu saat mama hamil kamu, mama itu bawaannya jadi gampang jutek dan galak. Mama khawatir kalau galaknya itu bisa nurun ke kamu. Makanya mama memberimu nama Athifa, biar kamu nggak jadi perempuan yang galak. Tapi ternyata sekarang kamu menunjukkan tanda-tanda punya sifat galak, dan suka usil.

Dear Daughter...
Kamu itu seneng banget ngajak berantem kakakmu. Meskipun kamu sering nakal dan usil sama kakak, tapi mama juga bangga sama kamu. Karena kamu tumbuh jadi anak perempuan yang cantik dan pintar. Apalagi sekarang, sejak kamu mulai sekolah di Playgroup. 


Hafalan surat pendek yang kamu kuasai sudah cukup banyak, meskipun usiamu belum genap 3 tahun. Kamu juga senang sekali menari dan menyanyi. Bener-bener cewek banget. Kamu juga tumbuh jadi anak yang sopan santun sama orang tua. Meskipun usiamu masih 2 tahun 8 bulan, tapi jika kamu merasa sudah melakukan kesalahan maka kamu akan langsung minta maaf sama mama atau papa. Dan kalau mama atau papa masih menunjukkan wajah yang merengut, kamu akan langsung nangis dan memohon-mohon untuk segera dimaafkan. Kalau sudah seperti itu, siapa yang tidak merasa iba?

Dear Daughter..
Terkadang mama pernah merasa tidak adil juga sama kamu. Perlakuan mama terhadapmu agak berbeda dengan kakakmu saat masih kecil dulu. Sebagai contoh untuk urusan foto. Dulu mama selalu mengabadikan foto-foto kakak saat masih kecil, kemudian mencetak foto kakak dan meletakkannya pada pigura foto. Di rumah kita ada banyak sekali foto-foto kakak. Tapi fotomu malah tidak ada. Kamu sering bertanya pada mama, "Dimana foto Tifa?". Bahkan kamu sering menganggap bahwa foto-foto kakak yang terpajang di album foto dan pigura itu adalah fotomu. Maafkan mama ya Tifa..bukannya mama tidak adil. Sebenarnya mama juga menyimpan banyak sekali fotomu, tapi mama belum sempat untuk mencetaknya. Karena ternyata kesibukan ibu dengan 2 anak itu berbeda jauh dengan saat masih memiliki 1 anak. Apalagi tuntutan pekerjaan mama saat ini juga sudah sangat berbeda dengan dulu. Tapi mama berjanji, bahwa nanti jika mama sudah punya waktu luang mama akan mencetak foto-fotomu dan meletakkannya pada pigura foto, sama seperti foto milik kakak.

Dear Daughter...
Namun disatu sisi, kamu lebih beruntung daripada kakakmu. Karena kamu lahir saat kondisi keuangan mama dan papa sudah jauh lebih baik. Kamu tidak merasakan harus berpindah-pindah tempat tinggal seperti kakakmu dulu, karena saat kamu lahir mama dan papa sudah bisa memiliki rumah sendiri. Kamu juga tidak lagi merasakan susahnya kepanasan dan kehujanan saat hendak bepergian karena saat kamu lahir mama dan papa juga sudah memiliki mobil. Sehingga tidak repot lagi saat harus bepergian sambil membawa bayi. 
Kehadiranmu selalu bikin suasana jadi ceria

Dear Daughter...
Bulan Februari tahun 2019 nanti, umurmu akan genap 3 tahun. Mama berharap semoga kamu selalu sehat dan selalu jadi anak salihanya mama. Semoga sifat egoismu dan galakmu juga bisa semakin berkurang. Mama sering bilang sama Tifa untuk belajar tidak egois dan mau berbagi, tapi sepertinya saat ini kamu memang belum bisa memahaminya. Meskipun begitu, mama, papa dan kakak tetap sayang banget sama kamu karena kamu adalah pusat keceriaan di rumah kita.

Dear Daughter..
Having a daughter like you is truly a gift from God.  Its just like a diamond, you are special. I just love having you in my life.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)