Pengembangan N219 : Momentum Untuk Memperkuat Ekosistem Kedirgantaraan Menuju Indonesia Maju 2045
Masih ingat dengan Pesawat N250 Gatotkaca?Pesawat tersebut merupakan saksi sejarah sekaligus penanda bahwa dua puluh tujuh tahun yang lalu, Indonesia mampu membuat pesawat terbang dengan teknologi yang canggih fly by wire. Pada saat itu, N250 merupakan pesawat pertama di kelasnya, subsonic speed, yang menggunakan fitur fly by wire serta merupakan pesawat ketiga yang menggunakan teknologi fly by wire selain Airbus A340 dan Boeing 767. Kedua pesawat tersebut merupakan pesawat penumpang jet berkapasitas besar, sedangkan N250 merupakan pesawat turboprop berkapasitas 50 orang dengan 6 bilah baling-baling yang dirancang untuk menjadi alat transportasi antar pulau atau antar kota.
Sumber : kompas.com |
Perjalanan Panjang Pengembangan N219
Di tahun 2020, tepatnya pada tanggal 22 Desember 2020 PT Dirgantara Indonesia berhasil mendapatkan Type Certificate CASR Type 23 dari Directorate General of Civil Aviation (DGCA) Indonesia untuk pesawat N219 yang merupakan pesawat hasil kerjasama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Pesawat hasil karya anak bangsa ini terbang pertama kali pada tahun 2017 dan didesain sebagai moda transportasi penyambung tol laut yang pengembangannya merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk menciptakan pesawat udara jarak menengah dalam rangka membangun konektivitas serta memobilisasi daerah-daerah terluar, terpencil dan tertinggal serta mempertahankan penguasaan teknologi kedirgantaraan.
Menurut Bapak Batara Silaban selaku Director of Production PT Dirgantara Indonesia, Pesawat N219 adalah pesawat yang prototyping hingga sertifikasinya benar-benar dikerjakan oleh anak bangsa dan merupakan salah satu icon untuk membangun industri kedirgantaraan di Indonesia.
Sumber : Youtube Bappenas RI |
Pesawat ini sangat sesuai dengan karakteristik kepulauan Indonesia, contohnya seperti di daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Hal ini disampaikan oleh Bapak Batara Silaban pada kegiatan acara puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 21-22 November 2022. IDF merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas sejak tahun 2017 dan merupakan wadah bagi praktisi pembangunan di Indonesia untuk saling bertukar gagasan demi mendorong pemikiran serta pendekatan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di Indonesia. Pada tahun 2022 penyelenggaraan IDF mengusung tema The 2045 Agenda : New Industrialization Paradigm For Indonesia's Economic Transformation dan pengembangan pesawat N219 menjadi salah satu topik utama yang menarik dibahas dalam forum tersebut.
Selain untuk mendukung konektivitas, N219 juga dirancang untuk dapat mendukung kegiatan distribusi logistik, pelayanan kesehatan, bantuan & evakuasi bencana, pertahanan keamanan serta pengembangan pariwisata. Pengembangan pesawat N219 kini telah menunjukkan hasil yang membanggakan. Pada 3 November 2022 PTDI telah menandatangani kontrak dengan PT KLI untuk pembuatan 11 Unit pesawat N219 serta terdapat 2 kontrak potensial di tahun 2023 yaitu pembuatan 10 unit N219 untuk TNI AD dan 3 unit N219 untuk Provinsi Kepri. Adapun feature dari pesawat N219 ini adalah memiliki kabin yang luas, kemampuan short take off dan landing dibawah 800 m, serta dilengkapi dengan wide window dan wide side door.
Sumber : Youtube Bappenas RI |
N219 merupakan pengalaman pertama bagi bangsa Indonesia dimana proses rancang bangun pesawat hingga sertifikasinya dikerjakan sendiri oleh Indonesia. Ini merupakan perjuangan panjang bagi semua pihak yang terlibat dimana melibatkan hampir 400-an engineers serta berbagai stakeholder terkait. Saat ini PTDI juga sedang mengembangkan N219 amphibious aircraft yaitu dengan upaya memperkuat basic aircraft dari N219 dan harapannya di tahun 2024 pesawat N219 model amphibi ini dapat disertifikasi.
Sumber : Youtube Bappenas RI |
Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Untuk Industri Kedirgantaraan Yang Tangguh dan Berdaya Saing
Industri kedirgantaraan memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Keberhasilan PTDI dalam membuat pesawat N219 merupakan momentum penting bagi pengembangan ekosistem industri kedirgantaraan. Industri pesawat terbang dapat menjadi sektor pendorong industrialisasi Indonesia karena industri ini dapat mendukung pengembangan rantai pasok sehingga mampu menciptakan efek pengganda bagi ekonomi, mendukung pertumbuhan industri lain serta mendukung adopsi teknologi dan meningkatkan produktivitas ekonomi. Dalam hal penyerapan tenaga kerja, industri kedirgantaraan dapat memberikan efek pengganda tenaga kerja sebesar 2,5, artinya jika pemerintah dapat menciptakan 1 juta lapangan kerja industri pesawat terbang maka akan dapat menciptakan tenaga kerja secara tidak langsung sebesar 2,48 juta. Selain itu industri kedirgantaraan juga merupakan industri dengan rata-rata upah terbesar kedua setelah sektor IT, sehingga jika pemerintah ingin meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat maka pemerintah harus mampu menciptakan sektor industri yang bisa memberikan upah atau gaji yang tinggi bagi pegawainya. Hal ini disampaikan oleh Ibu Amalia Adininggar Widyasanti, ST, M.Si, M.Eng, PhD atau yang biasa disapa Ibu Winny selaku Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas RI dalam opening speechnya sebagai salah satu rangkaian acara puncak Indonesia Development Forum 2022.
Sumber : Youtube Bappenas RI |
Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan dilakukan secara terfokus dan mendalam melalui pengembangan 4 pilar industri kedirgantaraan yang dikelompokkan ke dalam produk dirgantara yaitu industri pesawat terbang, komponen dan rantai pasok, serta jasa dirgantara dan ekosistem pendukung yang meliputi maintenance, repair, overhaul (MRO) dan jasa purna jual serta jasa penerbangan dan kebandarudaraaan. Pengembangan 4 pilar industri kedirgantaraan tersebut juga perlu didukung oleh 6 misi yang memampukan penyediaan ekosistem yang kondusif dan berdaya saing.
Sumber : Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045 |
Sumber : Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan 2022-2045 |
Sumber : Youtube Bappenas RI |
Sumber : Youtube Bappenas RI |
- Memberi kemudahan terhadap akses financial secara bisnis oriented
- Memulihkan kemampuan pendanaan (start up capital) demi menangkap peluang terhadap kebutuhan daerah
- Mendorong potensial market yang ada ( Kebutuhan daerah, Pertahanan, Bakamla, Pertanian dan Pariwisata) agar menjadi pemesan (order) yang nyata ( aircraft project yang sustainable)
- Kebijakan yang mempermudah dan memberikan fleksibilitas terhadap syarat-syarat atau prosedur transaksi pembelian pesawat dan keringanan pajak mewah bagi pembelian pesawat udara (produk lokal)
- Menguatkan peta jalan pengembangan industri kedirgantaraan Indonesia yang telah dibuat menjadi suatu referensi baku dan terus terupdate serta mudah diikuti oleh seluruh stakeholder.
Sumber : Youtube Bappenas RI |
Sumber : kompas.com |
Jika ekosistemnya kuat, maka industri dirgantara akan dapat berkembang pesat