Arifah Wulansari's Blog

5 Tempat Makan Favorit Di Bantul

by Arifah Wulansari - November 26, 2018

Tips Agar Anak Berani Sekolah Sendiri di Playgroup

by Arifah Wulansari - November 26, 2018

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa Tifa akan masuk sekolah Playgroup secepat ini, diusianya yang masih 2 tahun 8 bulan. Sebenarnya saya berencana akan mendaftarkan Tifa sekolah di Playgroup tahun depan yaitu saat ia sudah berusia 3 tahun. Namun semuanya tiba-tiba berubah sejak mbah kakungnya Tifa meninggal dunia pada bulan September 2018 yang lalu.

Selama ini kalau saya dan suami pergi bekerja, Tifa memang diasuh oleh bapak dan ibu mertua saya. Sejak Tifa masih bayi, mbah kung dan mbah Uti memang meminta agar selama saya dan suami bekerja, Tifa dititipkan di rumah mereka saja. Tidak usah mencari pengasuh. Karena mereka berdua merasa masih kuat dan sehat untuk membantu menjaga Tifa. Kata mertua saya, kehadiran Tifa di rumah justru bisa jadi hiburan bagi mereka berdua.

Namun sejak bapak mertua meninggal dunia secara mendadak dan tanpa sakit apapun pada bulan September lalu semuanya jadi berubah. Kini saya tidak tega jika masih tetap menitipkan Tifa di rumah ibu mertua yang hanya tinggal sendirian. Apalagi setelah bapak mertua meninggal, penyakit hipertensi ibu mertua jadi kambuh. Saya benar-benar merasa tidak tega jika masih membebani ibu mertua untuk mengasuh Tifa. Makanya kemudian saya dan suami sepakat untuk mendaftarkan Tifa masuk sekolah playgroup fullday.

Awalnya saya sempat merasa tidak tega jika Tifa tiba-tiba harus sekolah. Karena selama ini dia terbiasa diasuh oleh mbah kakung dan mbah putri yang sangat memanjakannya. Jika nanti sekolah di playgroup apakah Tifa bisa cepat beradaptasi? yang jelas rutinitas hariannya akan jadi berubah total. Jam 7 pagi Tifa harus sudah berangkat sekolah, dan nanti baru akan saya jemput pada pukul 3 sesudah saya pulang kerja. Dalam pikiran saya juga muncul berbagai macam kekhawatiran lain, misalnya khawatir Tifa jadi gampang sakit karena kecapekan, khawatir Tifa rewel karena belum bisa beradaptasi dengan teman-teman serta gurunya dan lain sebagainya. Sementara jika mencari pengasuh untuk menjaga Tifa di rumah saya merasa kesulitan untuk mencari pengasuh yang benar-benar bisa dipercaya.

Meskipun masih merasa galau, saya tetap mendaftarkan Tifa ke playgroup. Sebenarnya saat mendaftar kemarin, belum masa ajaran baru sekolah. Namun pihak sekolah mengijinkan Tifa untuk mendaftar, meskipun sudah tertinggal sekitar 3 bulan dengan teman-teman seangkatannya. Sebelum mendaftar, Tifa saya ajak dulu untuk berkunjung dan melihat playgroup yang akan jadi tempatnya bersekolah. Saya juga mengambil cuti selama 3 hari untuk mendampingi Tifa menjalani proses adaptasi di sekolahnya yang baru. Kesan pertama saat Tifa berkunjung ke playgroup, ternyata ia merasa sangat senang karena ada banyak mainan disana. Meskipun masih malu berinteraksi dengan teman-teman barunya namun Tifa sama sekali tidak rewel. Kondisi inilah yang bikin saya jadi semakin mantap untuk mendaftarkan Tifa di playgroup yang memang sudah jadi pilihan saya. Dulu Tayo, kakaknya Tifa juga bersekolah di sini, sehingga saya sudah kenal baik dengan guru-gurunya.

Tifa saat pertama kali berkunjung ke Playgroup

Selama 3 hari saya mendampingi Tifa bersekolah, ia memang belum berani ditinggal sendirian. Tifa juga masih diperbolehkan untuk pulang lebih awal karena masih masa adaptasi. Namun perasaan galau saya makin bertambah ketika ingat bahwa pada hari senin nanti saya sudah harus masuk kerja lagi karena masa cuti saya sudah habis. Itu artinya pada hari senin, Tifa harus sudah saya tinggal sekolah sendiri, tanpa saya temani lagi. Duh..bagaimana ya, sejujurnya masih ada perasaan tidak tega. Namun pesan dari guru kelasnya Tifa terus terngiang di telinga saya. "Tidak apa-apa bu, Tifa ditinggal saja. Yang penting hati ibunya harus ikhlas dan tidak berpikiran yang macam-macam. Mungkin saat awal ditinggal anak akan menangis, tapi nanti lama-lama dia akan bisa beradaptasi", begitu pesan ibu gurunya Tifa kepada saya.

Dan...hari seninpun tiba. Saya bangun tidur lebih pagi dari biasanya. Saya siapkan semua keperluan yang harus dibawa Tifa untuk berangkat ke playgroup. Saya masukkan bantal dan guling hello kitty kesayangannya Tifa ke dalam bagasi mobil untuk dibawa ke sekolah. Karena hari itu akan jadi hari pertama Tifa tidur siang di sekolah. Tak lupa baju ganti dan perlengkapan mandi juga saya masukkan ke dalam tas. Saya juga menyiapkan menu spesial untuk sarapan Tifa saat ia tiba di sekolah nanti. Karena kami harus berangkat jam 6.30 maka saya tidak sempat menyuapi Tifa. Meskipun kegiatan bermain dan belajar dimulai jam 7.30, namun di sekolah ada ibu guru yang stand by jam 7 pagi dan siap untuk menyuapi anak-anak yang berangkat pagi.

Habis mandi pagi, langsung minum susu Bebelac Gold

Karena tidak sempat sarapan di rumah, maka saya membuatkan susu untuk Tifa supaya perutnya terisi dan tidak rewel saat saya tinggal sekolah sendiri untuk pertama kalinya. Selama ini Tifa memang biasa minum susu Bebelac Gold. Saya memilih Bebelac Gold untuk Tifa karena susu ini diperkaya dengan advansfibre yang tinggi serat sehingga bisa membantu memenuhi kebutuhan serat harian untuk anak. Dibandingkan dengan produk lainnya, Bebelac Gold memiliki keunggulan terutama dalam hal kandungan Fiber, DHA, Omega 3 dan Omega 6. Oia..bicara soal advansfibre, zat ini memang penting sekali untuk menjaga kesehatan perut anak-anak. Berdasarkan fakta, disebutkan bahwa berawal dari perut yang sehat, akan dihasilkan 7 kehebatan yaitu :

Pencernaan Nyaman, apabila perut sehat dan berfungsi dengan baik maka anak akan dapat beraktivitas dengan nyaman tanpa gangguan
Penyerapan Nutrisi, perut sehat dapat membantu penyerapan nutrisi keseluruh tubuh sebagai sumber energi dan pembentuk sel
Pencernaan Lancar, perut sehat membuat saluran cerna berfungsi dengan baik sehingga pola BAB si kecil juga akan jadi lebih baik
Perlindungan Alami, 70% sel perlindungan tubuh alami hidup di dalam perut yang sehat
Tumbuh Kembang Optimal, nutrisi untuk tumbuh kembang optimal didapatkan dari perut yang sehat
Cepat Tanggap, terdapat 100 juta sel syaraf di dalam perut sehat yang akan membawa informasi ke otak
Suasana Hati, 90% hormon seretoni yang mengatur suasana hati diproduksi dalam perut sehat.

Setelah Tifa selesai menghabiskan 1 gelas susu Bebelac Gold serta berganti pakaian, saya segera berangkat mengantarnya sekolah. Selama di perjalanan saya mulai sounding kepada Tifa bahwa hari ini saya sudah harus bekerja sehingga nanti saya tidak bisa lagi menemani Tifa bermain di playgroup. Mendengar ucapan saya, Tifa mulai merengek-rengek dan berkata bahwa ia tidak mau ditinggal sendiri. Namun saya terus memotivasinya dan berjanji akan segera menjemputnya lagi sepulang kerja nanti. Begitu sampai gerbang sekolah saya sempat khawatir jika Tifa ngambek dan tidak mau masuk. Namun ternyata Tifa tetap mau saya gandeng untuk masuk ke kelasnya. Disana sudah menunggu salah satu ibu gurunya Tifa yaitu ustadzah Rosa. Saat hendak berpamitan, saya melihat wajah Tifa agak sedih. Namun Tifa sama sekali tidak menangis, justru dalam hati sayalah yang rasanya ingin menangis karena baru pertama kali ini saya meninggalkannya sekolah sendiri. Dalam hati saya terus merapal doa, memohon agar Tuhan selalu menjaga Tifa selama saya tinggal bekerja. Saya juga berdoa semoga hari itu Tifa mau sarapan, makan siang, mandi dan tidur siang di sekolah.

Siap mau berangkat sekolah bareng kakak

Hari itu selama di kantor saya bolak-balik ngecek smartphone. Saya memang sudah pesan sama ibu gurunya Tifa, kalau misalnya Tifa rewel atau nangis minta pulang tolong saya dikabari saja. Nanti saya akan ijin dari kantor sebentar untuk menjemput Tifa. Tapi sampai siang tidak ada pesan masuk dari ibu guru. Akhirnya karena penasaran, saya kirim pesan kepada ibu guru untuk menanyakan kabar Tifa. Jawaban dari ibu guru cukup bikin saya kaget. Katanya sejak saya tinggal berangkat bekerja tadi pagi, Tifa sama sekali tidak menangis. Dia sudah mau bermain dengan teman-temannya. Sarapan pagi dan makan siang juga lahap. Bahkan ibu guru mengirimkan foto Tifa sedang tidur siang dengan nyenyak di sekolahnya. Saya sungguh tidak menyangka bahwa Tifa akan bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya secepat ini. Dalam hati saya merasa lega dan bersyukur.

Bobok siang di sekolah nyenyak banget

Alhamdulilah hari-hari selanjutnya semua berjalan lancar. Semakin lama Tifa semakin enjoy sekolah di Playgroup. Saat berada di rumah, Tifa juga suka cerita tentang teman-teman barunya serta apa saja yang dilakukannya seharian di playgrup. Memang sih, pada pagi hari saat bangun tidur kadang Tifa merajuk tidak mau sekolah. Namun setelah mandi pagi dan minum susu Bebelac Gold, Tifa jadi semangat lagi untuk berangkat sekolah. Saat menjemput Tifa pulang sekolah, saya sering mendapatkan cerita dari ibu gurunya Tifa bahwa selama di sekolah Tifa tidak pernah rewel atau menangis. Tifa benar-benar merasa gembira selama berada di sekolah dan mengikuti semua aktivitas bermain sambil belajar dengan penuh antusias. Mungkin inilah yang disebut sebagai contoh nyata dari #7KehebatanPerut ya....amazing banget deh😊

Tifa (berbaju ungu) dan teman-teman playgroup

Lalu kira-kira apa sih rahasianya kok Tifa bisa cepet banget adaptasi di sekolah barunya dan berani ditinggal sekolah sendiri? kalau berdasarkan pengalaman saya memang ada beberapa hal yang menjadi kunci utama supaya anak mau ditinggal sekolah sendiri yaitu sebagai berikut :

1. Hati orang tua harus benar-benar ikhlas dan mantap

Saat meninggalkan anak sekolah sendiri untuk pertama kalinya, wajar jika ada rasa khawatir atau tidak tega di dalam hati orang tua. Namun kalau memang sudah niat menyekolahkan anak di Playgroup maka hati orang tua harus benar-benar ikhlas dan percaya pada guru-guru yang akan menjaga dan mengasuh anak selama kita tinggal pergi bekerja. Jika hati orang tua kurang ikhlas, maka kondisi tersebut akan terkoneksi ke hati anak dan berakibat anaknya jadi rewel.

2. Orang tua harus konsisten

Yang dimaksud dengan konsisten adalah konsisten mengajak anak untuk berangkat sekolah setiap hari. Jika baru sehari masuk sekolah, lalu besoknya anak merengek tidak mau sekolah dan dituruti maka proses adaptasinya tidak akan berhasil. Memang diawal mungkin anak akan rewel selama 1 minggu atau lebih. Meskipun anak rewel, asal kondisinya tidak sedang sakit sebaiknya kita tetap konsiten mengajak anak berangkat sekolah.

3. Buat suasana nyaman sebelum anak berangkat sekolah

Suasana yang nyaman sebelum berangkat sekolah bisa diciptakan dengan cara mengajak anak bercanda sambil mandi pagi. Atau menceritakan tentang hal-hal menarik yang bisa dilakukan saat tiba di sekolah nanti. Misalnya nanti main ayunan ya di sekolah.

4. Sounding pada anak bahwa sekolah itu menyenangkan

Terkadang Tifa memang pernah merengek dan bilang kalau dia tidak mau sekolah. Kalau sudah seperti itu maka saya akan katakan bahwa hari ini tidak sekolah, hanya bermain bersama teman-teman di playgroup. Biasanya jika saya bilang main, Tifa akan bertanya main apa hari ini? lalu saya sebutkan berbagai macam jenis permainan yang bisa dilakukan selama di playgroup seperti bermain balok susun, bermain pasir warna, bermain menyusun kancing dan lain sebagainya. Saya tunjukkan juga foto - foto aktivitas Tifa bermain di playgroup bersama teman-temannya. Ibu gurunya memang sering mengirimkan foto aktivitas anak-anak selama di kelas melalui grup whatsapp kelas. Setelah melihat foto-foto tersebut, biasanya Tifa jadi semangat berangkat ke playgroup.

5. Penuhi kebutuhan nutrisi anak setiap hari

Kunci utama anak semangat bersekolah, adalah kondisi tubuhnya harus sehat. Kesehatan anak ini erat banget hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Makanya setiap pagi saya selalu menyiapkan bekal sarapan untuk Tifa untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Nanti saat siang hari dari sekolah sudah ada menu makan siang dan snack yang disediakan. Selain itu saya juga membawakan bekal susu Bebelac Gold untuk diminum Tifa saat siang hari sebelum tidur siang di sekolah. Di pagi hari sebelum berangkat sekolah Tifa juga minum susu Bebelac Gold terlebih dulu. Alhamdulilah dengan nutrisi yang baik dan istirahat yang cukup selama di sekolah, Tifa bisa enjoy menjalani aktivitasnya selama seharian. Sore hari saat saya jemput kondisinya sudah segar, karena Tifa sudah makan, minum susu, tidur siang dan mandi. Begitu tiba di rumah, Tifa bisa kembali beraktivitas serta bermain bersama saya dengan nyaman.

Perut sehat, bikin Tifa bisa beraktivitas dengan nyaman setiap hari

Well, saat ini sudah sebulan lebih Tifa sekolah di Playgroup. So far, hal-hal yang awalnya sempat saya khawatirkan tidak terjadi. Kondisi fisik dan kesehatan Tifa tetap terjaga meskipun rutinitas hariannya kini sudah berbeda. Kemampuan sosialnya juga berkembang semakin baik. Selain itu rasa ingin taunya juga kini semakin besar. Semoga Tifa bisa selalu merasa nyaman sekolah di Playgroup dan kemandiriannya dapat semakin terasah. #GrowThemGreat

No comments

5 Fakta Negatif Tentang Saya

by Arifah Wulansari - November 25, 2018

Setiap orang pasti punya sisi positif maupun negatif di dalam dirinya. Hal ini tentu saja lumrah, karena faktanya di dunia ini tidak ada orang yang terlahir sempurna. Pasti semuanya memiliki kekurangan. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Sebagai orang yang cenderung introvert sebenarnya saya jarang menuliskan hal-hal yang terlalu bersifat pribadi mengenai diri sendiri, namun karena tema kali ini adalah bagian dari BPN 30 Day Blogging Challenge, maka saya akan jujur menulis tentang 5 fakta negatif tentang saya yang mungkin tidak semua orang mengetahui tentang hal ini.

1. Malas Mandi

Meskipun saya sering bawel untuk menyuruh anak-anak saya mandi, tapi faktanya saya sendiri malah males mandi. Nggak konsisten ya sebenarnya. Untungnya anak saya nggak protes dan mereka tumbuh menjadi anak-anak yang rajin dan tertib soal mandi sehari 2 kali. Seandainya saya nggak harus bekerja, mungkin sifat malas mandi ini akan semakin lestari terserap di dalam hati dan sanubari. Untungnya saya kerja, jadi mau nggak mau saya harus mandi pagi sebelum pergi bekerja. Hanya sore hari saja saat pulang kerja, maka hasrat malas mandi ini baru bisa tersalurkan. Suami saya kadang sampai gemes sekaligus penasaran, kenapa sih kok saya malas mandi? Saya sendiri juga nggak tau apa penyebabnya. Rasanya malas saja kena air, apalagi kalau airnya dingin.

2. Malas Sisiran

Selain malas mandi, saya juga malas sisiran. Kalau malas sisiran ini, sebenarnya udah bawaan dari kecil kayaknya. Penyebabnya karena rambut saya itu dulu sering kusut, jadi kalau disisir rasanya sakit. Padahal mungkin kusutnya itu juga karena berawal dari males sisiran. Sampai sekarangpun sisa-sisa kemalasan untuk sisiran ini masih ada. Kalau pas nggak kerja, saya betah dan nyaman-nyaman saja seharian nggak sisiran dengan rambut diunthel-unthel ke belakang. Bahkan saat pergi nggak sisiranpun kadang juga nggak masalah karena saya pakai jilbab.

3. Nggak Bisa Masak

Nggak bisa masak atau malas belajar masak itu beda tipis. Saya sebenarnya pengen bisa masak, tapi entahlah setiap kali saya masak hasilnya pasti berantakan. Untungnya saya punya suami yang pintar masak, yang bisa selalu jadi penyelamat atas masakan-masakan saya yang gagal. Dan untungnya lagi sekarang sudah ada Go Food, yang bisa menyelamatkan keluarga saya dari kelaparan saat saya malas masak. Huh...Ibu macam apa kamu? Udah punya anak kok nggak bisa masak? Trus anak-anakmu dikasih makan apa? Yaaa...makan nasi lah buk ^-^

4. Kebluk

Ada yang tau istilah kebluk? Maksudnya suka bangun siang. Pada hakekatnya mungkin saya itu aslinya pemalas. Sulit untuk bangun pagi kalau nggak kepepet. Kepepet karena alasan harus kerja. Makanya kalau pas hari libur, jangan bertamu ke rumah saya pagi-pagi karena biasanya saya masih molor. Habis sholat subuh tidur lagi sampai jam 7 baru bangun. Lagi-lagi ibu macam apa kamu ini? Memberikan contoh yang tidak baik untuk anak-anak.

5. Pelupa

Masih muda kok sudah pelupa, gimana nanti kalau sudah tua? Tapi faktanya saya memang pelupa banget, contohnya lupa bales wa padahal udah dibaca, lupa nggak update blog sampe sebulan lebih, lupa nggak mandi, lupa nggak sisiran, lupa nggak masak...eh...bentar deh..sebenarnya kamu itu pelupa apa pemalas sih?

Udah cukup 5 aja fakta negatif tentang diri saya yang saya bongkar disini. Nanti kalau terlalu banyak yang saya tulis bisa gagal deh semua upaya pencitraan yang saya bangun selama ini. Poin pentingnya dari tulisan ini sebenarnya bukan cuma sekedar untuk membuka aib sendiri, tapi untuk mengingatkan saya bahwa masih ada yang perlu diperbaiki dari diri saya sehingga saya tidak terlena menjadi pribadi yang jumawa dan merasa diri paling sempurna.

No comments

Media Sosial Adalah Peluang

by Arifah Wulansari - November 24, 2018

Di jaman sekarang, siapa sih yang tidak kenal dengan media sosial? Sebuah media daring yang memungkinkan bagi seseorang untuk saling berinteraksi dan berkomunikasi antar satu sama lain melalui dunia maya. Jenis media sosial juga semakin beragam mulai dari blog, facebook, twitter, instagram, youtube, whatssup, line dan lain sebagainya.

Kehadiran media sosial saat ini menurut saya merupakan sebuah peluang. Jadi bukan hanya sekedar sebagai sarana untuk update status atau chit chat dengan teman, namun bisa berfungsi lebih dari itu. Peluang yang saya maksud adalah peluang untuk mendapatkan penghasilan.

Bukan berarti saya mata duitan ya, kok apa-apa selalu dikaitkan untuk cari duit. Orang-orang yang menganggap media sosial adalah peluang untuk mendapat penghasilan justru adalah orang-orang yang kreatif, bukan mata duitan. Karena untuk berhasil memanfaatkan media sosial sebagai sumber tambahan pendapatan, maka kreativitas sangat dibutuhkan.

Ada banyak peluang yang ditawarkan melalui media sosial, mulai dari mengikuti berbagai lomba atau kuis yang ada di media sosial, menjadi buzzer, hingga bermain iklan. Kunci suksesnya tentu harus kreatif dan mau belajar. Selain itu, jumlah teman atau follower di akun media sosial yang kita miliki juga harus terus dikembangkan.

Menggunakan media sosial untuk menambah pendapatan juga tetap harus berpegang pada rambu-rambu yang benar. Sebagai contoh misalnya menjadi buzzer, jangan sampai terjebak ke dalam aktivitas buzzer yang justru memecah belah persatuan bangsa. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa memang ada buzzer model seperti itu, yaitu yang sengaja dibayar untuk menebarkan hoax serta kebencian untuk memancing kerusuhan di media sosial. Apa gunanya dapat uang banyak dari aktivitas buzzer, tapi duitnya nggak halal.

Selain sebagai peluang untuk menambah penghasilan, media sosial juga bisa jadi peluang untuk mencari hiburan secara gratis. Kalau saya pribadi nih, udah cukup terhibur ketika baca guyonan receh yang banyak saya temukan di media sosial seperti twitter atau facebook yang dilontarkan oleh para netizen. Daripada membaca postingan hoax nggak jelas, saya lebih suka membaca humor-humor receh yang bisa bikin ketawa.

So, kesimpulannya media sosial memang sebuah peluang. Namun tetap ada 2 sisi peluang yang sifatnya berseberangan yaitu peluang untuk melakukan hal-hal yang positif atau peluang melakukan hal negatif. Semua tergantung pada diri masing-masing, untuk memilih peluang yang mana?positif atau negatif, its up to you. Namun ingat bahwa pertanggungjawabannya kelak tetap satu, yaitu bertanggungjawab kepada Tuhan atas apa yang telah kita lakukan dengan media sosial yang kita miliki.

No comments

3 Manfaat Bergabung Di Blogger Perempuan Network

by Arifah Wulansari - November 23, 2018

Saat ini jumlah komunitas blogger itu semakin banyak. Mulai dari komunitas blogger khusus emak-emak, komunitas blogger yang domisili sedaerah atau sekota dan sebagainya. Dulu saya sempet jadi simpatisan yang ikut gabung grup komunitas blogger sana-sini. Walaupun setelah join ternyata ketemunya masih sama elu lagi..elu lagi. Selama join jadi anggota komunitas, aktivitas saya biasanya cuma jadi silent reader or sesekali nyepam link blog.

Tapi makin kesini akhirnya saya pilih-pilih lagi kira-kira mana sih komunitas blogger yang memang mendatangkan manfaat yang nyata untuk perkembangan blog saya. Akhirnya hanya ada 3 komunitas blogger yang saya ikuti, salah satunya adalah Blogger Perempuan Network (BPN). Komunitas ini kalau dibaca dari namanya memang udah keliatan perempuan banget ya, makanya sebagai perempuan saya sukaaa banget sama BPN. Saya bergabung jadi member BPN sejak 2015.

Selama bergabung jadi anggota BPN saya mendapatkan banyak sekali manfaat terutama dari segi perkembangan blog dan pendapatan sebagai blogger tentunya. Tapi secara garis besar ada 3 manfaat utama yang saya dapatkan yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan Traffic Blog

Dengan bergabung di BPN maka follower blog, instagram dan twitter saya jadi makin bertambah. Karena sesama anggota BPN memang biasanya rajin untuk saling follow. Dengan makin banyak jumlah teman di sosial media, tentu jadi ngefek juga buat traffic pembaca blog saya karena kalau saya update biasanya linknya saya share via sosial media. Selain itu saya juga bisa dapat backlink dari websitenya BPN, walaupun saya tergolong masih kurang rajin ngeshare link artikel blog ke website BPN. Selain bisa nitip link artikel buat nambah backlink, di BPN kita juga bisa nitip banner. Saya rencananya juga mau nitip, tapi bannernya belum jadi.

2. Mendapat Ilmu dan Wawasan Baru Tentang Blogging

Admin BPN itu sering banget bikin tulisan yang isinya tentang bagi-bagi ilmu tentang dunia blogging. Terutama foundernya yaitu mbak Shinta Ries. Saya bisa sedikit paham tentang google analytics juga dari BPN. Makanya sekarang saya udah nggak gagap lagi kalau misal ada agency yang mau kerjasama dengan blog saya tapi dia minta dikirimin PV dari google analytic. Dulu sih sempat bingung, tapi sejak baca artikel di BPN jadi nggak bingung lagi.

3. Mengetahui Rate Blog

Soal rate blog ini saya juga dulu nggak paham. Setelah gabung di BPN, beberapa kali saya mendapat tawaran kerjasama untuk placement artikel di blog saya. Kalau sama BPN itu ratenya udah disesuaikan sama DA/PA blog kita karena BPN udah punya datanya. Jadi BPN udah nentuin ratenya, tergantung kitanya yang nentuin mau apa enggak dengan rate yang ditawarkan. Nah kalau saya bandingin dengan agency lain yang pernah kerjasama dengan blog saya, rate yang dari BPN ini malah ternyata lebih tinggi. Agency lain biasanya suka nanya rate dulu trus nawar. Dulu waktu saya masih nggak paham soal rate, kadang saya ngasih harga terlalu rendah karena nggak pede. Tapi semenjak gabung di BPN dan pernah dapat tawaran kerjasama dengan rate yang mereka tawarkan, sekarang kalau ada agency lain yang tanya soal rate blog maka saya jawabnya pakai rate yang pernah dikasih sama BPN.

Bergabung jadi member Blogger Perempuan Network itu memang menyenangkan. Efeknya positf banget buat mengembangkan blog kita biar semakin profesional. Thanks Blogger Perempuan Network.