Yuk Manfaatkan Transaksi Digital, Cara Mudah Milenial Bantu Kemajuan Ekonomi Nasional

by - January 25, 2021

Transaksi digital merupakan jenis transaksi yang kini disenangi oleh kaum milenial karena kepraktisannya. Tak perlu repot mengeluarkan uang tunai atau menunggu uang kembalian. Cukup dengan melakukan gesek kartu atau scan QR Code serta memasukkan nomor PIN maka transaksi pembayaran akan langsung lunas dalam hitungan detik. Selain itu transaksi cashless ini juga seringkali menawarkan promo berupa potongan harga maupun cashback yang akan semakin menghemat budget. Ditengah pandemi Covid 19 seperti saat ini, transaksi digital juga sangat bermanfaat dalam meminimalisir kontak antara penjual dan pembeli sehingga dapat menjadi salah satu upaya dalam memutus rantai penyebaran virus.

Sumber ilustrasi : Ipsos (dimodifikasi)
Milenial atau mereka yang lahir pasca tahun 1980 merupakan konsumen utama dalam kegiatan transaksi digital. Perkembangan teknologi informasi saat ini semakin mendorong generasi milenial dalam berinovasi dan meningkatkan kreativitasnya sehingga dapat membentuk perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. Tak dipungkiri bahwa saat ini banyak generasi milenial yang memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membuka online shop, berbisnis start up, menjadi youtuber, menjual e-book dan lain sebagainya. Selain itu kaum milenial juga lebih menyukai transaksi digital yang memberikan kemudahan serta kepraktisan dalam proses bertransaksi contohnya dengan transfer melalui mobile banking, hingga pembayaran menggunakan uang elektronik.

Salah satu metode pembayaran digital yang kini banyak diminati oleh milenial adalah dompet digital. Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar Ipsos mencatat bahwa  68% pengguna dompet digital atau e-wallet adalah generasi milenial. Alasan kenyamanan menduduki peringkat tertinggi yang melatarbelakangi para milenial memilih e-wallet. Hal ini karena pengguna hanya tinggal mengisi dompet digital melalui transfer ATM atau mobile banking dan langsung bisa bertransaksi secara non tunai melalui ponsel. Kegiatan ini jadi terasa semakin mudah dengan adanya layanan Quick Response (QR) Code yang tinggal dipindai saat melakukan transaksi. QR Code semacam ini kini sudah banyak tersedia di merchant pertokoan hingga kios kecil. 

Sumber ilustrasi : Ipsos (dimodifikasi)
Saya sendiri termasuk golongan milenial yang suka menggunakan e-wallet. Jujur saja yang menjadi alasan utama saya menggunakan e-wallet karena adanya berbagai program promo yang ditawarkan. Makanya saya memiliki beberapa macam aplikasi e-wallet yang terinstal di ponsel saya seperti shopeepay, gopay, OVO hingga Link Aja. Biasanya masing-masing e-wallet ini memiliki QR Code yang berbeda-beda sehingga terkadang muncul kendala bertransaksi manakala QR Code yang tersedia di merchant tidak sesuai dengan e-wallet yang kita miliki.

Namun masalah semacam ini sudah ada solusinya yaitu dengan diluncurkannya QRIS oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2020 bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI yang ke-74. QRIS adalah kepanjangan dari QR Code Indonesian StandardIni merupakan satu QR Code yang dapat digunakan untuk semua pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking.

Sumber Ilustrasi : Instagram Bank Indonesia
Peluncuran QRIS bertujuan untuk mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan serta kemajuan ekonomi nasional. Menurut Gubenur Bank Indonesia, QRIS mengusung semangat UNGGUL yang artinya :
Sumber ilustrasi : Ipsos (dimodifikasi)
Dengan diluncurkannya QRIS, sebagai konsumen tentu kita semakin terbantu dalam bertransaksi digital karena biasanya kita akan menjumpai beberapa QR Code pada satu merchant yang menerima berbagai aplikasi pembayaran elektronik. Hal ini akan membatasi pilihan konsumen dalam bertransaksi. Stiker QR Code yang bermacam-macam dan tidak terorganisir ini juga tidak optimal untuk industri. Sehingga dengan adanya QRIS yang merupakan satu QR Code untuk semua pembayaran maka kita sebagai konsumen hanya akan melihat satu QR Code saja yang dapat menerima berbagai pilihan pembayaran yang dimilki oleh konsumen.

Tips Aman Bertransaksi Digital

Kemudahan dalam bertransaksi secara digital ini selain memiliki sisi positif, ternyata juga memiliki risiko seperti tindak pencurian informasi data pribadi serta penipuan. Namun risiko ini dapat dicegah yaitu dengan cara sebagai berikut :

1. Memilih username dan password yang Unik

Gunakan username serta password yang tidak mudah ditebak serta berbeda antara satu aplikasi keuangan dengan aplikasi keuangan lainnya. Selain itu password juga perlu diganti secara berkala dan jangan sembarangan memberikan PIN atau password kita kepada orang lain. Untuk mencegah lupa username dan password kita bisa menggunakan aplikasi password manager.

2. Tidak menggunakan wifi publik saat bertransaksi keuangan

Penggunaan wifi publik dalam bertransaksi memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya pencurian data pribadi. Termasuk saat hendak mengganti perangkat smartphone atau komputer maka kita harus memastikan bahwa jejak keuangan sudah terhapus pada perangkat lama yaitu dengan cara melakukan reset data secara total.

3. Belanja online di situs terpercaya

Cara memastikan bahwa situs belanja online aman atau tidak yaitu dengan cara melihat apakah ada ikon "gembok" pada pojok kiri atas sebelum alamat situs yang dimulai dengan https://. Serta hindari bertransaksi digital yang minta pembayaran secara langsung ke rekening pribadi penjual demi menghindari penipuan.

 Sumber ilustrasi : Instagram Bank Indonesia

Yuk Manfaatkan Transaksi Digital, Cara Mudah Milenial Bantu Kemajuan Ekonomi Nasional

Pandemi Covid 19 yang terjadi pada sepanjang tahun 2020 memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini disebabkan karena melemahnya kapasitas produksi, tingkat konsumsi masyarakat serta investasi yang terjadi tak hanya di Indonesia namun juga hampir di seluruh dunia. Pandemi memang memberikan efek domino yaitu mulai dari masalah kesehatan hingga masalah sosial dan ekonomi.

Berdasarkan data dari BPS, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2020 tercatat hanya tumbuh 2,97 %. Angka pertumbuhan ini sangat jauh jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2019 yang tercatat 5,07%. Selanjutnya pada kuartal II tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu hingga mencapai minus 5,32%. Pada triwulan III, BPS mencatat laju pertumbuhan ekonomi masih minus 3,49 %, namun hal ini menunjukkan kondisi yang lebih baik dari triwulan sebelumnya. Angka ini menunjukkan sinyal positif terhadap upaya perbaikan dan pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah, sehingga harapannya di kuartal IV laju pertumbuhan ekonomi akan terus meningkat dan pada tahun 2021 hingga seterusnya perekonomian Indonesia dapat kembali tumbuh positif dan keluar dari kondisi resesi.

Sumber ilustrasi : Instagram Bank Indonesia (dimodifikasi)
Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, namun disisi lain ternyata terjadi peningkatan aktivitas belanja online selama masa pandemi. Bank Indonesia mencatat transaksi digital melalui e-commerce pada bulan Maret 2020 mencapai 98,3 juta transaksi, yang mengalami peningkatan sebesar 18,1% dibanding Februari. Di bulan Agustus 2020 transaksi e-commerce melesat menjadi 140 juta transaksi. Pada kuartal II tahun 2020 terdapat 51% konsumen baru yang pertama kali melakukan belanja online dan pada Agustus 2020, transaksi mobile banking mencapai 12 juta transaksi, dimana angka ini meningkat 8 juta transaksi jika dibandingkan dengan data Agustus 2019. Meningkatnya transaksi digital di tengah pandemi Covid 19 ini turut berperan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Masyarakat yang semakin melek transaksi digital akan berdampak pada meningkatnya kenyamanan, kemudahan serta keamanan dalam kegiatan transaksi keuangan. Pandemi Covid 19 yang terjadi ternyata disatu sisi telah mendorong kegiatan transaksi digital semakin melesat, baik melalui e-commerce maupun transaksi mobile banking dan e-wallet. Apalagi transaksi e-wallet juga dianggap lebih aman dan sesuai dengan protokol kesehatan selama pandemi belum usai. Siapa sangka bahwa ternyata transaksi digital yang kini semakin banyak dilakukan oleh kaum milenial merupakan cara mudah yang dapat kita lakukan untuk membantu kemajuan ekonomi nasional. 

Sumber ilustrasi : Instagram Bank Indonesia
Dalam memulihkan ekonomi nasional yang terdampak oleh pandemi, peran UMKM sangatlah besar. Meningkatnya transaksi digital dapat mendorong terciptanya lapangan kerja berbasis digital seperti tumbuhnya UMKM digital serta dari sisi konsumen hal ini akan lebih memudahkan serta menghemat biaya. Konsumsi masyarakat yang berlangsung secara lebih mudah dan cepat juga akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi. 

So, jika kamu belum beralih ke transaksi digital maka kini adalah saat yang tepat untuk memulainya. Yuk manfaatkan berbagai kemudahan dalam bertransaksi secara digital yang terasa semakin mudah sejak diluncurkannya QRIS oleh Bank Indonesia. Sambil bertransaksi digital, kamu sudah memberikan andil besar lho bagi kemajuan ekonomi nasional.

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam 

Blog Competition Bank Indonesia Digital Content Competition yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan PT. Media Televisi Indonesia dengan tema "Yuk, Manfaatkan Transaksi Digital untuk Kemajuan Ekonomi Nasional"

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)