5 Kabupaten / Kota Bersejarah Dalam Hidupku
by
Arifah Wulansari
- December 04, 2018
Setiap orang pasti mempunyai tempat - tempat bersejarah yang tidak bisa dilupakan, karena tempat tersebut menyimpan memori tentang perjalanan hidup masing - masing. Tempat ini bisa berupa negara, kota, kabupaten atau mungkin hanyalah sebuah lokasi tertentu di sudut kota misalnya halte bus. Bisa saja halte bus jadi tempat berserajarah bagi seseorang karena mungkin dia bertemu dengan cinta pertamanya saat sedang menunggu bis. Tapi kisah saya nggak sedrama itu sih. Dalam hidup saya ada 5 Kabupaten / Kota yang bersejarah karena saya pernah bertempat tinggal disana.
1. Kabupaten Gunung Kidul
Saat masih kecil, saya pernah tinggal di Gunung Kidul. Saya juga pernah bersekolah di TK Bhayangkari yang terletak di Wonosari Gunung Kidul. Saya tinggal di kabupaten ini karena dulu bapak saya pernah bertugas menjadi guru di salah satu SMA di Gunung Kidul. Dulu keluarga saya mengontrak rumah di daerah Baleharjo. Rumahnya terletak di tepi jalan raya. Setiap pagi saya biasa naik sepeda roda tiga sambil melihat bus yang melintas di depan rumah dengan ditemani bapak. Belum sampai lulus TK, akhirnya keluarga saya memutuskan untuk pindah karena memang waktu itu akses ke Gunung Kidul masih belum seperti sekarang. Kalau menurut cerita ibu saya, dulu almarhum nenek saya bahkan pernah mengalami kecelakaan saat hendak menengok keluarga kami. Ceritanya nenek naik bus dari Jogja ke Gunung Kidul. Tapi bus yang ditumpangi nenek terkena halangan. Busnya mengalami kecelakaan sampai masuk ke dalam jurang. Bersyukur waktu itu nenek saya selamat, meskipun sempat dirawat cukup lama di Rumah Sakit. Makanya kemudian bapak saya mengajukan pindah tugas ke Sleman, dan akhirnya kami sekeluarga juga ikut boyongan pindah rumah ke Sleman.
2. Kabupaten Sleman
Setelah tinggal di Gunung Kidul selama beberapa tahun, akhirnya kami sekeluarga pindah ke Kabupaten Sleman. Orang tua saya membeli rumah di daerah Minomartani. Belinya sekitar tahun 1989. Rumah ini konon adalah perumahan rakyat pertama yang dibangun pada masa itu. Orang tua saya membeli rumah ini dengan cicilan melalui KPR BTN selama 15 tahun. Biaya cicilan perbulannya hanya 35.000 rupiah saja. Jadi kalau dihitung-hitung harga rumahnya hanya 6 jutaan saja. Kalau jaman sekarang mana ada rumah semurah itu ya ? Saya menghabiskan masa TK, SD, SMP dan SMA dengan bertempat tinggal di tempat ini. Dulu saya punya teman masa kecil yang merupakan tetangga kami di perumahan, namanya Rizki, Erna dan Nia. Tapi kemudian mereka pindah rumah, dan saya tidak tau lagi bagaimana kabarnya.
3.Kota Semarang
Setelah lulus SMA, saya melanjutkan kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Selama di Semarang saya juga beberapa kali pindah-pindah tempat tinggal. Pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, saya pernah numpang bertempat tinggal di rumah om saya di daerah Sampangan. Setelah itu saya pindah lagi ke rumah om saya yang lain di daerah Jalan Sriwibowo Mangkang. Padahal saya kuliahnya di Tembalang. Makanya karena lama-lama capek juga naik motor jarak jauh setiap hari, akhirnya saya memutuskan untuk mencari tempat kost yang lebih dekat dengan kampus. Akhirnya saya ngekost di daerah Ngesrep Timur. Saya tinggal di Ngesrep Timur sampai lulus kuliah dan akhirnya kembali lagi ke Jogja.
4. Kota Yogyakarta
Setelah lulus kuliah, saya balik lagi ke Jogja dan mendapat pekerjaan di kota ini. Setelah bekerja, kemudian saya menikah pada tahun 2008. Pasca menikah, saya belum punya rumah sehingga sempat ikut tinggal di rumah mertua yang terletak di daerah Kotagede Yogyakarta. Setelah itu menjelang melahirkan anak pertama, saya pindah ke daerah Klitren Gondokusuman. Menempati sebuah kamar kost milik nenek saya. Tinggal di daerah ini godaannya cukup banyak, karena rumah nenek saya itu dekat banget sama pusat perbelanjaan di daerah jalan Urip Sumoharjo. Tapi saya tinggal di rumah nenek hanya sebentar saja, karena saya kemudian mendapatkan surat mutasi untuk pindah tugas di daerah Sedayu. Di Sedayu, saya mendapatkan fasilitas untuk menempati rumah dinas yang jaraknya sangat dekat dengan tempat kerja saya.
5. Kabupaten Bantul
Sedayu adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul yang letaknya berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan KulonProgo. Dulu saya pernah tinggal di Sedayu, tepatnya di daerah Kalakan, Argorejo.
Saya tinggal di daerah ini selama kurang lebih 4 tahun, sebelum akhirnya pindah ke rumah saya yang sekarang. Lantaran pernah tinggal di rumah dinas selama 4 tahun, akhirnya saya bisa membangun rumah sendiri. Karena tinggal di rumah dinas itukan gratis, sehingga uangnya bisa ditabung untuk bikin rumah sendiri. Kalau rumah saya yang sekarang terletak di daerah Banguntapan Bantul. Saya sudah merasa nyaman tinggal disini karena mau kemana-mana itu deket. Posisinya udah di tengah-tengah lah. Mau ke Sleman nggak terlalu jauh. Mau ke rumah mertua di Kotagede juga cukup dekat. Jarak rumah dengan tempat kerja saya yang sekarang juga tidak terlalu jauh. Semoga saja saya nggak dapat surat mutasi lagi. Karena memang udah pewe banget tinggal disini.