Menjadi Wanita Mandiri Finansial, Why Not ?

by - May 17, 2021

Sejak saya masih kecil, ibu saya sudah berpesan agar saat dewasa kelak saya harus jadi wanita mandiri yang bisa menghasilkan uang sendiri. Hal ini dilatar belakangi oleh pengalaman yang dialami oleh ibu saya. Saat ibu menikah, beliau langsung memutuskan untuk berhenti bekerja. 

Namun siapa sangka bahwa dalam perjalanan biduk rumah tangga kemudian bapak saya jatuh sakit. Padahal bapak adalah satu-satunya tulang punggung keluarga yang bertugas mencari nafkah. Saat bapak sakit, ibu jadi kalang kabut karena masih ada 4 orang anak kecil yang harus dibiayai sementara ibu saya sama sekali tidak punya penghasilan.

Kondisi ini kemudian membuat semuanya menjadi kacau karena bapak menderita sakit cukup lama yaitu hampir 7 tahun. Tak perlu saya ceritakan secara detail apa penyebabnya, namun akhirnya kondisi keluarga kami tidak pernah membaik. Endingnya justru berujung pada perceraian kedua orang tua saya. Banyak pihak yang terluka karena kejadian ini, termasuk saya.

Makanya setelah saya dewasa dan menikah saya memutuskan untuk menjadi wanita bekerja. Saya bersyukur karena memiliki suami yang selalu mendukung apapun yang saya lakukan termasuk keputusan untuk tetap berkarir dan terus mengembangkan diri dengan tidak mengesampingkan peran saya sebagai ibu rumah tangga. Suami saya adalah sosok yang sangat mengayomi keluarga. Meskipun suami bisa mencukupi kebutuhan ekonomi, namun ia tak pernah menyuruh saya berhenti bekerja. Bahkan saat saya ingin melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi, suami mendukung 100% cita-cita saya. 

Dukungan suami untuk mengembangkan diri ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi
Bagi saya menjadi wanita cerdas dan mandiri finansial itu penting. Sehingga selain mengembangkan diri melalui pendidikan formal, saya juga selalu terbuka untuk belajar dan menambah wawasan dari berbagai komunitas yang saya ikuti salah satunya melalui FWD Bloggers Squad yang menjadi sarana bagi saya untuk lebih meningkatkan literasi finansial .

Meskipun uang bukan segalanya dalam berumah tangga, namun nyatanya jika kondisi perekonomian goyah maka hal tersebut juga bisa menjadi gangguan bagi semuanya. So..jika kita mampu menjadi wanita mandiri finasial, why not?

Wanita mandiri finansial adalah wanita yang dapat menghasilkan uang serta mampu mengelola keuangannya sendiri sehingga memiliki kekuatan dalam mengambil keputusan. Bagi wanita yang sudah menikah, mandiri secara finansial artinya adalah menjadikan penghasilan wanita sebagai "sekoci cadangan" yang bisa menjadi bantuan ketika keluarga mengalami musibah yang tidak diinginkan dan sekaligus dapat meringankan beban finansial suami. Poin pentingnya adalah saat suami dan istri sama-sama bekerja, bukan merupakan kompetisi dalam mencari penghasilan. Namun tentang bagaimana keduanya dapat saling bekerjasama dan mengambil tanggung jawab demi mencapai tujuan bersama.

Untuk bisa menjadi wanita mandiri finansial ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut :

1. Mempunyai Penghasilan

Wanita mandiri finansial harus punya penghasilan sendiri sehingga dapat membantu penghasilan suami yang dirasa kurang. Apabila kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi dari penghasilan suami, maka penghasilan dari istri dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mendadak serta risiko finansial yang mungkin terjadi di masa mendatang.

2. Mempunyai Tabungan

Seorang wanita akan berperan sebagai manajer keuangan dalam rumah tangga, sehingga ia harus pandai dalam mengelola keuangan. Salah satunya adalah dengan cara menabung. Saat menerima gaji dari suami atau gaji pribadi maka menyisihkan dana untuk tabungan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Menabung bukanlah dari sisa uang di akhir bulan, namun wajib disisihkan terlebih dulu di awal bulan secara kontinyu. Tabungan sangat penting untuk dimiliki karena dananya mudah dicairkan saat ada kebutuhan mendadak yang bersifat jangka pendek.

3. Mempunyai Proteksi Diri atau Asuransi

Wanita mandiri finansial harus memahami pentingnya proteksi diri dengan asuransi demi melindungi diri sendiri serta keluarga dari risiko finansial. Dengan adanya asuransi maka pos-pos keuangan yang sudah dikelola tidak akan terganggu saat terjadi musibah yang tidak diinginkan.

Salah satu produk asuransi yang dapat dipilih adalah asuransi kesehatan dari FWD Insurance seperti Asuransi Bebas Handal yang bisa dibeli secara online di ifwd.co.id. Asuransi Bebas Handal menawarkan manfaat rawat inap termasuk biaya kamar, biaya dokter, obat-obatan, perawatan setelah rawat inap serta biaya tindakan bedah dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp. 75 ribu dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp. 100 juta. Produk asuransi syariah ini juga memiliki manfaat khusus Covid-19 tanpa tambahan biaya untuk seluruh nasabah aktif ataupun yang baru bergabung selama periode 1 - 30 April 2021 agar mendapatkan manfaat khusus isolasi mandiri (isoman) serta perlindungan termasuk pengobatan selama masa isolasi mandiri. Informasi tentang produk asuransi dari FWD Insurance juga dapat diakses melalui instagram FWD @fwd_id.

Selain memiliki asuransi kesehatan, sangat penting juga untuk memiliki produk asuransi yang memberikan proteksi untuk menghindari risiko penyakit kritis yang dapat menghindarkan kita dari kekhawatiran terhadap tingginya biaya perawatan penyakit. FWD Critical Armor merupakan merupakan produk asuransi yang bisa dipilih karena asuransi ini menanggung hingga 3 kali penyakit kritis major dan 1 kali penyakit kritis minor dengan total manfaat 420% dari uang pertanggungan. Selain mendapat manfaat meninggal dunia, nasabah juga akan dibebaskan dari kewajiban membayar premi sejak pertama kali didiagnosis penyakit kritis major dan 100% premi yang sudah dibayarkan akan dikembalikan jika tidak ada klaim hingga akhir masa perlindungan. Dengan memiliki asuransi dari FWD Insurance, kita juga dapat menikmati manfaat tambahan berupa poin yang bisa diperoleh dengan cara Download FWD Max.

4. Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Wanita yang sudah memiliki anak harus memikirkan dan memastikan bahwa anak-anaknya akan mendapatkan pendidikan yang terbaik sehingga sejak dini ia sudah merencanakan serta mempersiapkan dana pendidikan yang tepat untuk anak.

5. Memahami Pentingnya Investasi

Wanita mandiri finansial harus paham tentang pentingnya investasi, karena investasi memberikan harapan masa depan yang lebih cerah. Hal ini akan menjadikan posisi keuangan menjadi lebih terukur dan terarah.

6. Menyiapkan Dana Pensiun

Kita semua tentu tidak bisa bekerja secara terus menerus. Sehebat dan sesehat apapun kita, suatu hari tentu akan memasuki masa pensiun dan ingin menikmati usia senja dengan bahagia sehingga dana pensiun juga harus dipersiapkan sejak dini.

Menjadi wanita mandiri finansial demi keluarga tercinta
Menjadi wanita mandiri secara finansial merupakan impian saya sejak kecil sehingga kriteria tersebut diatas kini sedang berusaha untuk saya penuhi. Selama hampir 13 tahun usia pernikahan, saya bersyukur bahwa saat ini kami sudah memiliki kondisi finansial yang lebih mapan. Selain disyukuri, kondisi ini juga sebisa mungkin jangan sampai membuat terlena. Kemapanan finansial bukan berarti waktunya untuk menghambur-hamburkan uang. Justru hal ini merupakan pengingat untuk bisa menggunakan dana yang ada untuk lebih banyak berbagi serta memproteksi diri sendiri dan keluarga dari berbagai macam risiko finansial yang bisa terjadi di masa depan.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)