Tiga Barang Unik Hasil Ngulik Di Pameran Produk Lokal UKM "PASAR RAKYAT"

by - February 09, 2020

Sudah 2 minggu lebih saya menghabiskan waktu liburan semester di Jogja dengan harapan selama liburan ini saya bisa menyelesaikan revisi draft proposal tesis saya sehingga di bulan Maret 2020 nanti saya bisa maju seminar proposal. Namun ternyata apa yang saya cita-citakan tidak berjalan dengan mulus. Dua minggu berkutat dengan draft proposal tesis ternyata malah bikin saya "bunek". Baru selesai revisi Bab I, otak saya sudah terasa "buntet", blocking..nggak bisa mikir mau nulis apa lagi. Padahal masih ada 2 bab lagi yang belum tersentuh. Yah..sepertinya saya memang butuh refreshing untuk menyegarkan pikiran. 
Gelaran Pasar Rakyat jadi pilihan menarik untuk sarana refreshing
Kemudian saya putuskan untuk jalan-jalan dulu pada hari minggu pagi. Cuci mata demi menyegarkan pikiran supaya saya kembali mendapatkan inspirasi dan semangat untuk menyelesaikan draft proposal tesis. Tapi mau jalan-jalan kemana ya? Saya sih hobinya belanja. Tapi kalau ingat kondisi dompet yang sedang menipis sepertinya tidak bijak jika saya memutuskan untuk jalan-jalan ke mall. Bisa makin "bunek" kalau nanti saya malah tergoda untuk belanja ke mall. Bunek karena isi dompet bakal semakin menipis.

Akhirnya saya memilih untuk mengunjungi Pameran Produk Lokal UKM yang digelar tak jauh dari tempat tinggal saya yaitu di Alun-alun Sewandanan Pakualaman Yogyakarta. Pameran bertajuk PASAR RAKYAT ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta pada tanggal 7,8,9 Februari 2020. Dan hari ini saat saya berkunjung, merupakan hari terakhir kegiatan pameran.
Beberapa Stand Peserta Pameran Produk Lokal UKM Pasar Rakyat. Foto : Dok. Pri
Saya suka sekali cuci mata di acara pameran produk lokal UKM semacam ini, karena biasanya saya akan menemukan barang-barang unik yang bisa jadi referensi buat saya untuk membuka jastip (jasa titipan) demi menambah uang saku kuliah. Di kegiatan pameran semacam ini saya bisa bertemu dengan para produsen secara langsung dan minta nomor kontaknya. Sehingga saat suatu hari saya butuh untuk memesan atau membeli produknya maka saya akan dapat keuntungan berupa harga dari produsen langsung dan tentunya diskon spesial jika memesan dalam jumlah besar. Mantapkan..hehehe...Pameran produk lokal UKM kali ini diikuti oleh berbagai macam stand produk lokal UKM seperti produk asesoris, kerajinan, batik, ecoprint, jumputan, serta beraneka macam produk makanan dan minuman hasil olahan pengusaha UKM. 

Ngulik di Stand Shibori Hatie

Setelah ngulik beberapa stand akhirnya saya kepincut dengan produk ecoprint di stand Shibori Hatie milik ibu Ratmiyatik. Ada berbagai macam produk ecoprint yang dipamerkan di stand ibu cantik ini, yaitu mulai dari kaos, kain hingga jilbab dengan motif ecoprint, shibori, jumputan sintetis serta jumputan warna alam. 
Kaos Ecoprint. Foto : Dok.Pri
Jujur, sebenarnya saya mupeng pengen beli baju motif ecoprint. Tapi harga produk ecoprint memang cukup mahal karena proses produksinya yang cukup rumit dan butuh ketelatenan. Menurut info dari ibu Ratmiyatik untuk memproduksi 1 jilbab motif ecoprint saja membutuhkan waktu kira-kira seminggu. Karena prosesnya dilakukan secara manual dan butuh mood yang benar-benar bagus agar motifnya bisa tertata dengan cantik dan tidak berantakan. Wah..saya setuju banget tentang masalah mood tersebut. Jadi ingat sama draft proposal tesis saya yang terhenti penyelesaiannya gara-gara mood saya lagi jeblok..hehehe
Hasil Produksi Ecoprint Ibu Ratmiyatik. Foto : Dok.Pri
Hasil produksi ecoprint ibu Ratmiyatik ini sangat menarik. Kainnya adem, motifnya halus dan rapi serta warna-warnanya cerah ceria. Saya tertarik untuk membeli produk jilbab ecoprint yang harganya cukup terjangkau untuk kantong mahasiswa seperti saya. Tapi sayangnya produk jilbab ecoprint sudah habis terjual pada pameran hari pertama dan kedua kemarin. Wah..kurang beruntung deh saya karena datang di hari ketiga. Tapi kabar baiknya saya bisa pesan sama ibu Ratmiyatik dan nanti bisa COD tanpa ongkir, dengan syarat kami ketemuan di suatu tempat. Biar sama-sama nggak kejauhan untuk ongkos trasportnya. 
Contoh jilbab Ecoprint produksi Ibu Ratmiyatik. Saya order yang tengah. Foto : Kiriman WA Bu Ratmiyatik
Saya sih langsung setuju dengan penawaran tersebut. Akhirnya kamipun bertukar nomor whatsapp dan ibu Ratmiyatik berjanji akan menghubungi saya jika pesanan jilbab ecoprint saya sudah jadi. Ibu Ratmiyatik memang memproduksi sendiri produk ecoprintnya dan menjualnya melalui pameran maupun di media sosial facebook. Beliau pernah mencoba menitipkan produknya di toko kain, namun ternyata pihak toko hanya mau membeli dengan harga rendah tapi kemudian menjual kembali dengan harga tinggi. Tentu saja bu Ratmiyatik tidak mau karena keuntungan yang beliau dapatkan hanya sedikit. Makanya beliau lebih senang memanfaatkan kegiatan pameran produk lokal UKM semacam kegiatan PASAR RAKYAT ini untuk memasarkan produknya. Melalui kegiatan ini produknya akan semakin banyak dikenal orang dan orang yang hendak membeli atau memesan bisa order langsung kepada beliau. Usaha rumahan milik ibu Ratmiyatik ini beralamat di Jl. Godean Km 4,5 (Modinan RT 08 / RW 21 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta). Hmm...ternyata gelaran pasar rakyat semacam ini memang benar-benar membantu rakyat dalam rangka mengembangkan dan memasarkan produk hasil usahanya. 

Ngulik di Stand Kriya Srikandi

Setelah puas ngulik di stand milik ibu Ratmiyatik, saya melanjutkan untuk ngulik barang kerajinan unik di stand Kriya Srikandi. Usaha rumahan ini dikelola oleh komunitas ibu - ibu kreatif yang tergabung dalam komunitas wirausaha bunda sehati. Di stand ini saya membeli sebuah pouch cantik bermotif batik yang dikombinasikan dengan kain goni sehingga terlihat semakin cantik dan artistik. Pouch semacam ini multifungsi banget lho. Apalagi buat orang yang setiap minggu sering bolak-balik ke luar kota seperti saya. Pouch ini bisa digunakan untuk wadah kosmetik ataupun wadah pernak-pernik lainnya. Cocok juga untuk dibagikan sebagai souvenir oleh-oleh untuk teman atau saudara. Saya jadi kepikiran besok kalau sudah lulus kuliah mau order pouch semacam ini buat saya bagikan ke teman-teman kuliah seangkatan saya untuk kenang-kenangan. Harganya juga merakyat banget.
Pouch Cantik Hasil Ngulik di Stand Kriya Srikandi. Foto : Dok.Pri
Di komunitas saya, baik komunitas kuliah maupun komunitas kantor, memang ada semacam tren memberikan kenang-kenangan berupa souvenir. Misalnya saja di komunitas kantor, jika ada karyawan yang pindah tugas atau purna tugas, mereka juga biasa membagikan souvenir kepada teman-temannya sebagai tanda mata. Macam-macam sih, souvenir yang dibagikan mulai dari kain batik hingga tumbler. Nah..daripada beli souvenir di mall, mending order sama pengusaha UKM semacam komunitas Kriya Srikandi ini. Mereka memproduksi berbagai macam souvenir unik, salah satunya cempal berbentuk ayam semacam ini. 
Cempal Bentuk Ayam. Foto : Dok.Pri
Lucu banget kan? biasanya cempal itu rata-rata bentuknya kotak atau bulat. Jarang yang berbentuk ayam. Kalau bentuknya unik seperti ini, maka cempal yang biasa digunakan untuk mengangkat panci panas di dapur juga bisa digunakan untuk mempercantik dapur. Kalau penasaran dengan kegiatan komunitas kriya srikandi, kita bisa juga ngulik instagramnya @kriyasrikandi. Selain membuat berbagai macam produk kerajinan, komunitas ini juga menyelenggarakan berbagai macam workshop buat siapa saja yang ingin belajar bikin produk craft sendiri. Misalnya workshop membuat ecoprint, workshop membuat shibori dan lain sebagainya. Dengan ikut workshop siapa tau kita juga bisa bikin usaha sendiri seperti mereka.. Hmm..sepertinya boleh juga buat dicoba nih.

Ngulik Produk Batik Kukus

Nah...pas saya lagi asyik ngulik-ngulik produk craft kriya srikandi, tiba-tiba mata saya tertuju pada sebuah produk kuliner yang lucu banget. Produknya bernama Batik Kukus. Isinya bukan kain batik yang dikukus, tapi roti kukus yang diberi toping hiasan bermotif batik. Produsennya bernama ibu Olivia. Tapi sayangnya saat saya berkunjung di stand Batik Kukus ini pemiliknya belum datang. Padahal saya tertarik sekali ingin membeli. Jujur sebenarnya produknya mau langsung saya foto, terus saya upload di grup whatsapp teman-teman kuliah. Saya mau buka Jastip karena teman-teman kuliah saya hobi banget sama produk kuliner unik semacam ini. 
Batik Kukus by OliviaRu. Foto : Dok.Pri
Memang ya...datang ke acara pameran UKM semacam PASAR RAKYAT ini nggak boleh banget telat. Seharusnya saya datang sejak hari pertama saat banyak produk yang masih ready. Kalau sudah hari ketiga atau lebih tepatnya hari terakhir seperti ini maka kebanyakan produknya sudah sold out. Buktinya Batik Kukus yang ingin saya beli ini kabarnya tadi pagi masih tersisa 20 dus, tapi kemudian semuanya habis diborong oleh rombongan turis belanda. Begitu cerita dari teman bu Olivia yang membantu menjagakan stand sementara waktu. 

Ya..saya ikut seneng sih, barang dagangan ibu-ibu kreatif ini laris manis. Tapi sayakan jadi nggak kebagian. Kabar baiknya ternyata masih ada satu sampel batik kukus yang tersisa dan bisa saya beli. Tapi asli cuma tinggal sebijik ! Nggak apa-apa sih tetep saya beli buat ngobatin rasa penasaran karena saya ingin tau bagaimana rasanya. Liat nih bentuknya lucu banget ya..jadi nggak tega mau dimakan.
Saya cuma kebagian sebijik batik kukus. Foto : Dok.Pri
Tapi bagaimanapun juga yang namanya makanan ya harus dimakan. Bukan cuma buat pajangan. Dan..pas udah saya cobain makan, ternyata rasanya endess banget. Batik kukus ini bentuknya seperti donat, (ya memang donat sih) yang ditengahnya ada isian coklat yang lumer banget di mulut dan aslik enak banget rasanya. Cocok banget buat oleh-oleh atau buat teman minum teh sambil ngerjain draft proposal tesis..hehehe..mood saya langsung on fire lagi buat nulis habis makan batik kukus ini. 
Ditengahnya ada coklat lumer yang endess banget rasanya. Foto : Dok.Pri
Habis nyobain batik kukus yang hanya tersisa satu biji, sayapun langsung order via whatsapp ke nomor bu Olivia yang saya dapatkan dari stand pameran. Saya bisa memesan 1 box Batik Kukus yang berisi 10 bungkus dengan pilihan variant rasa coklat atau keju atau bisa juga order variant mix dengan harga 40.000/box. Kalau penasaran dengan produk ini bisa juga langsung cuss ke instagramnya @Batik Kukus.
Oke fix..aku mau buka Jastip Batik Kukus. Foto : Dok.Pri
Akhirnya saya semakin mantap buka Jastip Batik kukus di grup whatsapp teman-teman kuliah. Besok saat saya kembali masuk kuliah, saya bakal bawain Batik Kukus buat sampel ke teman-teman yang penasaran sama rasanya. Lumayan kan kalo orderan saya banyak. Bisa buat subsidi ongkos beli tiket naik kereta dan tentu saja saya sekaligus bisa membantu memasarkan produk unik hasil ngulik saya di Pameran Produk Lokal UKM PASAR RAKYAT yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi UKM DIY. Pasar rakyat merupakan tempat berkumpul dan bertemunya antara penjual dan pembeli yang sifatnya bisa saling menguntungkan satu sama lain. Di Pasar Rakyat yang digelar oleh Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta dan PLUT Jogja ini terbukti selain menguntungkan para penjual juga bisa menguntungkan bagi pengunjung yang mau kreatif memanfaatkannya.

Well, jadi mahasiswa memang harus kreatif. Saat mood sedang tidak bagus untuk menyelesaikan draft proposal tesis maka jalan-jalanlah ke Pasar Rakyat buat ngulik berbagai macam produk UKM yang unik dan menarik. Karena di tempat ini kita bisa menemukan banyak inspirasi untuk menyegarkan otak sekaligus menemukan referensi produsen berbagai barang unik untuk dijadikan sebagai mitra usaha Jastip demi menambah uang saku mahasiswa.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)