Bad Mood, Deadline dan Hal Kecil Yang Bisa Mengubahnya Menjadi Happy Ending

by - February 26, 2018

The Ultimate Inspiration Is The Deadline - Nolan Bushnell

Menjelang akhir tahun 2017 kemarin, saat sedang banyak sekali deadline pekerjaan yang harus saya selesaikan, tiba-tiba saja mood saya turun drastis. Mungkin karena saya memang sudah merasa capek, overload dan butuh liburan. Sehingga rasanya sudah sangat malas melihat tugas di kantor yang seperti tak pernah ada habisnya. Baru melihat saja sudah malas, apalagi disuruh mengerjakan.
Akhir tahun yang sibuk. Saya yang pake jilbab merah
Untungnya saya punya tim kerja yang solid. Sebagai "menteri keuangan" di kantor saya memang punya beberapa orang rekan kerja yang bisa membantu saya menyelesaikan pekerjaan. Meski begitu untuk arahan, koordinasi hingga monitoringnya tetap menjadi tugas saya. Pekerjaan memonitor itu bebannya justru paling berat karena butuh ketelitian. Apalagi memonitor soal pekerjaan dibidang finance. Jika mood saya jelek, maka setumpuk dokumen keuangan yang harus saya periksa itu rasanya kayak pengen langsung saya masukin ke dalam lemari tanpa dicek terlebih dulu. Tapi kalau nggak dicek, saat ada auditor datang memeriksa kemudian menemukan kesalahan maka sayalah yang harus bertanggung jawab.

Makanya saya nggak boleh membiarkan kondisi bad mood berlama-lama. Karena kunci untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik itu adalah harus didukung dengan mood yang baik juga. Kalau saya analisa penyebab mood saya turun itu juga karena disebabkan oleh faktor kondisi lingkungan kerja yang monoton. Setiap hari saya sudah jenuh duluan karena saat tiba di kantor langsung disambut dengan dokumen yang bertumpuk-tumpuk antri di meja kerja saya untuk minta dicek dan ditanda tangani. 

Efek terburuk dari bad mood dan pekerjaan yang belum beres adalah saya jadi uring-uringan sendiri. Tapi ternyata uring-uringan itu nggak bisa menyelesaikan masalah justru malah bikin tambah masalah. Apalagi saya adalah komandan tim yang harus memberi contoh semangat kerja yang tinggi supaya anggota tim saya juga ikut bersemangat untuk bersama-sama menyelesaikan tugas akhir tahun sesuai deadline. Kemudian solusinya saya mencoba untuk melakukan beberapa hal kecil ini dalam rangka meningkatkan mood dan produktivitas kerja selama bekerja di kantor. Mau tau apa saja hal-hal kecil yang saya lakukan tersebut? Berikut 5 hal kecil yang saya lakukan untuk mengubah bad mood menjadi good mood  :

1. Membuat To Do List 

Setiap akhir tahun tiba, kepala saya itu rasanya jadi kayak overload banget. Karena yang dipikirkan juga banyak. Padahal otak saya kalau dipaksa mikir banyak-banyak itu kadang suka nge-hang. Belum mulai kerja, energinya malah sudah habis duluan buat mikir. Makanya solusi terbaik adalah dengan membuat to do list. 
To do list akhir tahun saya
Catatan sederhana ini bisa membantu saya untuk mengingatkan tentang apa saja yang harus saya lakukan. Dengan demikian, saya jadi lebih fokus mengerjakan hal yang penting dan tidak membuang waktu dengan percuma. Saya juga bisa menentukan prioritas dan mengatur waktu dalam menyelesaikan berbagai tugas yang menjadi tanggung jawab saya. 

2. Merapikan Meja Kerja

Saat tiba di kantor saya langsung disuguhkan dengan pemandangan meja kantor yang berantakan dengan tumpukan dokumen diatasnya yang membuat suasana hati saya jadi tidak nyaman. Saat meja kerja saya berantakan terkadang saya juga mengalami kehilangan barang dan sangat susah mencarinya. Padahal ternyata barang tersebut terletak tidak jauh dari tempat saya, hal semacam ini juga bisa memancing kondisi mood saya jadi buruk. 
Meja kerja harus rapi biar nggak bikin bad mood
Makanya meja kerja harus dirapikan. Dokumen yang belum terselesaikan dan masih bertumpuk di meja saya pindahkan ke dalam kardus dan saya letakkan di bawah meja kerja. Tumpukan dokumen tersebut saya susun berdasarkan urutan prioritas penyelesaian. Bekerja dengan kondisi meja yang rapi ternyata dapat meningkatkan fokus karena mata saya tidak akan tertuju kepada barang yang berserakan di meja. 

3. Mendengarkan Musik

Selama ini saya jarang mendengarkan musik sambil bekerja, alasannya karena khawatir malah jadi nggak fokus. Padahal ternyata mendengarkan musik sambil bekerja itu juga bisa mempengaruhi performa kerja lho. 
dengerin musik sambil kerja biar makin semangat
Menurut penelitian yang pernah saya baca justru pekerja yang bekerja sambil mendengarkan musik memiliki performa kerja yang lebih baik daripada pekerja yang tidak pernah mendengarkan musik saat bekerja. Dikatakan bahwa musik pop bagus untuk para pekerja yang sedang bekeja dikejar deadline seperti saya. Namun sebaiknya jenis musik yang dipilih adalah musik instrumen tanpa lirik. Karena lirik lagu infonya bisa membuat konsentrasi jadi terpecah.

4. Meletakkan Cemilan di Meja Kerja

Pekerjaan yang menumpuk dan waktu yang terbatas terkadang membuat saya tidak sempat makan. Padahal diperlukan asupan nutrisi untuk membuat otak tetap bekerja dengan baik. Apalagi saya punya riwayat sakit maag yang tidak boleh terlambat makan. Sehingga saya meletakkan camilan di meja kerja saya untuk menjaga asupan nutrisi dan memperbaiki mood.
lidah kucing rasa coklat, camilan favoritku
Jenis camilan favorit saya adalah biskuit. Namun dalam rangka meningkatkan mood kerja maka saya menggantinya dengan coklat karena menurut penelitian, beberapa potong cokelat, khususnya dark chocolate, bisa menurunkan tingkat kecemasan seseorang dan memberikan efek membahagiakan hati.

5. Menggunakan Peralatan Kerja Warna-Warni

Penelitian yang pernah saya baca juga mengatakan bahwa pekerja yang menambahkan hiasan pada ruang kerja atau meja kerja mereka, 40 persen lebih bahagia daripada mereka yang tidak melakukannya. Maka saya kemudian mencoba untuk melakukan hal ini dengan cara yang sederhana yaitu dengan membeli beberapa alat tulis yang bagus dan peralatan kerja yang berwarna-warni untuk menghias meja kerja saya. Kenapa harus warna-warni? Karena ketika mata saya disuguhkan dengan warna-warna colorfull semacam itu maka hati saya akan jadi terasa bahagia. Analoginya sama seperti saat saya sedang berada di dalam toko mainan atau tempat bermain anak yang dekorasinya berwarna-warni. Saya akan merasa betah dan nyaman berlama-lama di dalamnya.
Foto : Dokumen Pribadi
Saya jadi ingat saat saya masih sekolah dulu. Biasanya saya akan semakin semangat berangkat sekolah manakala saya punya kotak pensil lucu lengkap dengan alat tulis warna-warni. Hal ini kemudian saya coba terapkan juga saat bekerja di kantor agar suasana meja kerja saya tidak terlalu formal dan monoton. 
Foto : Dokumen Pribadi
Saya mengganti peralatan kerja saya dengan alat tulis warna-warni termasuk kalkulatornya. Eniwei, saya memang butuh kalkulator untuk bekerja karena setiap hari saya harus berkutat dengan laporan keuangan yang sangat dekat dengan aktivitas hitung menghitung. Makanya saya kemudian membeli kalkulator CASIO My Style. 

Tentang Kalkulator #CASIOMyStyle

CASIO My Style adalah kalkulator model terbaru dari CASIO yang terdiri dari 2 varian yaitu Colorful dan Stylish. CASIO My Style varian Colorful terdiri 10 pilihan warna, sementara varian Stylish terdiri 7 pilihan warna. Karena saya mencari kalkulator yang berkesan santai serta memiliki warna-warni cerah maka saya cenderung memilih kalkulator CASIO My Style varian Colorful. Saya membeli kalkulator ini secara online di mataharimall.com. Kebetulan saat ini juga sedang ada program promo untuk pembelian CASIO Colorful Calculator yaitu berupa potongan harga 20% dengan cara menggunakan kode promo ini : 

CASIOBLOGMN1171

Promo code ini bisa digunakan oleh siapa saja untuk membeli CASIO colorful calculator di website MatahariMall dengan link sebagai berikut:



Lalu apa sih keistimewaan dari CASIO Colorful Calculator ini? Yang paling istimewa menurut saya adalah warna - warninya yang cerah ceria. Selain berfungsi untuk memudahkan aktivitas hitung menghitung angka di kantor, kalkulator ini juga bisa jadi penghias meja kerja saya sehingga membuat saya merasa lebih bahagia dan semangat bekerja. Hmm...benarkah sesimple itu cara kerjanya? Iya, kenyataannya memang seperti itu. Sejak menggunakan CASIO Colorful Calculator, saya jadi semakin senang pegang kalkulator. Pengennya ada saja yang dihitung, karena warnanya memang unyu banget. Terdapat 10 pilihan warna kalkulator CASIO sebagai berikut :
Sumber : casio-intl.com
Untuk tipe kalkulatornya tersedia dalam 2 pilihan yaitu Mini Desk Type dan Portable Type.  Bedanya apa sih antara kedua tipe tersebut ? Berikut perbandingannya :
Desain kalkulator CASIO My Style ini sangat nyaman di genggaman tangan. Jenis font yang digunakan juga terkesan santai dan non formal sehingga cocok untuk digunakan oleh siapapun, mulai dari anak sekolah, mahasiswa hingga ibu rumah tangga yang merangkap sebagai ibu bekerja seperti saya. Bagi saya, kalkulator ini multifungsi banget. Selain mendukung aktivitas bekerja di kantor serta sebagai dekorasi pemanis meja kerja, saat berada di rumah kalkulator ini juga bisa saya gunakan untuk menghitung kebutuhan belanja sehari-hari di rumah. Saya juga sangat terbantu dengan adanya fitur tax calculation. Kini saya bisa menghitung pajak dengan lebih mudah dan cepat. Berikut cara menggunakan fitur tax calculation: 
sumber : IG casiocalculator.id
Saya menggunakan CASIO Colorful Calculator Mini Desk Type warna merah. Sebelum menentukan kalkulator CASIO warna apa yang mau saya beli, kemarin saya mencoba mengikuti personality test di www.knowyourcolour.id untuk mengetahui warna apa sih yang jadi my true colour. Dari sini ternyata warna yang cocok untuk saya adalah warna merah. Ini benar-benar pas banget, karena warna merah memang merupakan warna favorit saya. Berdasarkan hasil tes, disebutkan bahwa merah diidentikkan dengan warnanya para pemimpin. Selain itu merah mencerminkan karakter yang tegas, proaktif, bertanggung jawab dan asertif. Hmm...kira-kira gimana nih cocok nggak ya sama kenyataannya?hehehe
my true colour
Eniwei...ngomongin soal my true colour saya malah jadi ingat sama lagu true colors yang dinyanyikan oleh Phil Collins. Lagu ini kayaknya cocok banget sama CASIO Colorful Calculator yang menampilkan berbagai macam warna-warni indah dalam desain kalkulator terbarunya. Dengan mengetahui tentang my true colour dan memahami makna dari warna tersebut, saya jadi bisa bercermin tentang karakter positif maupun negatif saya. Dengan begitu saya bisa lebih mengendalikan karakter negatif serta mengoptimalkan karakter positif yang ada dalam diri saya.

"So don't be afraid to let them show
Your true colors
True colors are beautiful
I see your true colors
Shining through
I see your true colors
And that's why I love you
So don't be afraid to let them show
Your true colors
True colors are beautiful 
Like a rainbow"
saya (jilbab pink) bersama pak bos dan teman-teman kantor siap bekerja lebih baik di tahun 2018
Bicara soal mengoptimalkan potensi diri memang bukan hal yang mudah. Tapi ini bisa diawali dengan melakukan hal-hal kecil seperti yang saya tuliskan di atas. Ternyata berawal dari hal kecil tersebut saya berhasil mengubah kondisi bad mood menjadi good mood. Hasilnya produktivitas kerja saya kembali meningkat dan semua tugas akhir tahun 2017 kemarin dapat terselesaikan dengan baik. Di awal tahun 2018 ini, secara rutin auditor memang datang untuk memeriksa laporan keuangan di kantor saya. Dan tau nggak apa yang dikatakan auditor waktu ngecek laporan akhir tahun di kantor saya? Mereka bilang begini, " Wah saya seneng kalau ngecek laporan, angkanya bisa cocok semua dan nggak ada selisih". Dengan begitu artinya saya nggak akan dicecar dengan pertanyaan yang susah-susah karena insyaAllah semua sudah kami laporkan secara transparan, akuntabel dan sesuai deadline. Ternyata hal - hal kecil yang tampaknya sederhana memang bisa membawa dampak besar untuk meningkatkan produktivitas kerja. So..buat kamu yang sedang merasa bad mood gara-gara dikejar deadline pekerjaan, coba deh lakukan hal kecil semacam ini dan lihat sendiri bagaimana hasilnya. 


You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)