Ada Apa dibalik Aksi Demo Tenaga Kesehatan Puskesmas Se-Kabupaten Bantul?

by - October 03, 2013

Hari ini tepatnya tanggal 3 Oktober 2013, pertama kali dalam sejarah hidup saya, saya mengikuti aksi demo di halaman kantor Gedung DPRD Kabupaten Bantul. Sebenarnya saya adalah orang yang paling malas ikutan demo, selain karena malas berpanas-panas ria juga karena saya sempat punya anggapan bahwa demo itu cuma kegiatan  teriak-teriak yang hanya menghabiskan energi saja dan kadang cenderung anarki (mendingan ikut demo masak aja kali).

Tapi khusus pada kesempatan kali ini saya merasa sekali-sekali perlu juga sih ikut demo, demo kali ini memang sangat perlu dilakukan demi menarik perhatian para anggota dewan. Kenapa perlu menarik perhatian para anggota dewan? latar belakang terjadinya aksi demo ini adalah karena hingga 2 kali rapat sidang pengesahan APBD Perubahan Kab. Bantul Tahun 2013 ternyata DPRD Kab. Bantul tidak berhasil juga mencapai kata sepakat dengan alasan kehadiran anggota fraksi tidak dapat memenuhi kuorum. Padahal kesempatannya hanya tinggal 1 kali sidang lagi yaitu besok hari Jumat tanggal 4 Oktober 2013. Jika kesempatan terakhir besok  hasilnya masih gagal juga maka bisa dipastikan bahwa APBD Perubahan Kab.Bantul Tahun 2013 tidak akan pernah disahkan.

Lalu apa dampaknya bagi puskesmas se-Kabupaten Bantul apabila APBD Perubahan ini gagal disahkan?tentu saja dampaknya akan berpengaruh terhadap penurunan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bahkan bisa diperkirakan bahwa nanti pada bulan November & Desember 2013 puskesmas tidak akan bisa beroperasi untuk melayani masyarakat dikarenakan sudah tidak tersedia lagi biaya operasional untuk melayani pasien yang berkunjung ke puskesmas.

Ibu Kadinkes sedang orasi
Kenapa bisa begitu? Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pada awal Tahun 2013 Kemenkes telah mendistribusikan Kartu Jamkesmas baru bagi 86,4 Juta Penduduk Indonesia. Kondisi ini menyebabkan terjadinya lonjakan kunjungan pasien Jamkesmas di Puskesmas seluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Bantul. Apalagi Pemkab Bantul pada tahun 2013 juga telah mengeluarkan kartu Jamkesda. Sehingga mulai bulan Maret 2013 hampir semua Puskesmas di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan jumlah kunjungan pasien ber-jaminan kesehatan dengan jumlah lebih dari 100%. Sesuai dengan amanat undang-undang maka pasien dengan kartu jaminan tersebut harus mendapatkan pelayanan terbaik tanpa diskriminasi dan tidak boleh dipungut tarif pembayaran sepeser pun alias gratis.

Lalu darimana puskesmas bisa mendapat uang demi melayani pasien-pasien ini?tentu saja dari hasil klaim yang dilakukan puskesmas dimana pencairan dananya sangat tergantung pada APBD. Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien maka hampir semua puskesmas di Kabupaten Bantul kemudian mengajukan perubahan anggaran operasional puskesmas melalui mekanisme APBD Perubahan Tahun 2013. Total permintaan tambahan anggaran dari seluruh puskesmas se-Kab.Bantul yang diusulkan kira-kira mencapai angka 2 Miliar. Angka tersebut merupakan angka yang realistis dan sudah dihitung berdasarkan perkiraan target pendapatan puskesmas yang memang mengalami peningkatan berlipat-lipat sejak Bulan April 2013 dikarenakan adanya ribuan penduduk yang memiliki kartu jamkesmas baru.
Lagi demo tapi tetep sadar kamera
Itulah sebabnya apabila APBD Perubahan Tahun 2013 gagal disahkan maka bisa dipastikan bahwa seluruh Puskesmas di Kab. Bantul hanya bisa bertahan melakukan pelayanan kesehatan pada masyarakat hingga bulan Oktober 2013 atau bahasa lainnya bisa dikatakan puskesmas mengalami kebangkrutan dan terpaksa menutup pelayanan. Lalu bagaimana nasib masyarakat Bantul yang sudah sangat terbiasa berkunjung dan berobat ke puskesmas, siapa yang akan melayani mereka?

Dengan latar belakang inilah maka pada hari ini perwakilan dari 27 Puskesmas Se-Kabupaten Bantul terpaksa melakukan demo demi untuk menarik perhatian para anggota dewan agar segera mengesahkan APBD Perubahan Tahun 2013 sehingga Puskesmas bisa terus melakukan pelayanan kesehatan masyarakat dengan baik.

Aksi Demo di halaman Kantor Gedung DPRD Kabupaten Batul hari ini berjalan dengan tertib dan lancar, tidak ada aksi-aksi anarki. Bahkan kesan yang saya tangkap dari aksi ini justru lebih terasa suasana kekeluargaan. Apalagi setelah perwakilan dari Puskesmas selesai menyampaikan Orasinya, kemudian disusul dengan aksi demo para guru yang juga menuntut agar DPRD Kabupaten Bantul segera mengesahkan anggaran APBD Perubahan Tahun 2013 dengan gaya khas para bapak ibu guru yang sopan dan jenaka.

Setelah semua pihak selesai menyampaikan orasinya masing-masing kemudian dari pihak DPRD Kabupaten Bantul mulai memberikan tanggapannya. Awalnya mereka menyampaikan permohonan maaf karena hingga hari ini APBD Perubahan Kab. Batul Tahun 2013 belum bisa disahkan juga. Namun mereka berjanji bahwa besok pada sidang terakhir hari Jumat tanggal 4 Oktober 2013 APBD Perubahan ini akan segera disahkan. Satu per satu perwakilan dari fraksi-fraksi pun juga diminta untuk berjanji agar pada sidang paripurna besok siang mereka sanggup menghadirkan semua anggota fraksinya demi menyetujui disahkannya APBD Perubahan ini dan tidak ada lagi alasan penetapan gagal karena kuorum yang tidak memenuhi syarat.


Well..baiklah..kita tunggu saja hasilnya semoga besok siang para anggota dewan benar-benar bisa memenuhi janji yang telah mereka ucapkan pada hari ini. Amin YRA. Demikian reportase pelaksanaan Aksi Demo Tenaga Kesehatan Puskesmas Se-Kab. Bantul pada hari ini.... Trimakasih :)


You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)