Kupas Tuntas 3 Langkah Hadapi Alergi di Platinum Kids Olympics Morinaga Allergy Week 2017

by - May 28, 2017


Saya memiliki anak yang positif alergi. Alergi ini mulai muncul saat anak saya Tayo berusia sekitar 2 tahunan. Awalnya ia sering mengalami kejadian kulit tiba-tiba merah. Saking seringnya hal tersebut terjadi maka kemudian saya menduga Tayo alergi terhadap suatu makanan. Tapi saya belum tau jenis makanan apa yang jadi pencetusnya. Seiring berjalannya waktu gejalanya berkembang jadi sering bersin dan pilek. Kalau sudah begitu Tayo jadi rewel karena merasa kurang nyaman.

Baca : Ketika Anakku Divonis Asma

Daripada menduga-duga akhirnya saya konsultasikan Tayo ke dokter. Kemudian Tayo disarankan untuk menghindari konsumsi susu sapi, kacang-kacangan, telur, ikan, serta menjauhkan dari debu dan udara dingin. Kata dokter hal-hal tersebut memang bisa jadi pemicu alergi pada anak. Tapi jika ingin mengetahui lebih jelas tentang faktor pemicu alergi pada Tayo maka anak saya disarankan untuk menjalani tes alergi di laboratorium. Saya sempat dilema juga sih waktu itu. Kalau menuruti saran dokter untuk tes alergi biayanya cukup mahal. Tapi kalau nggak dites dan hanya menduga-duga saja maka Tayo harus menghindari bahan makanan bergizi yang belum tentu jadi pencetus alerginya. Akhirnya setelah menimbang-nimbang saya memutuskan untuk mengajak Tayo tes alergi saja. Dan ternyata setelah dilakukan tes, bisa diketahui bahwa penyebab alerginya Tayo bukan berasal dari makanan, melainkan berasal dari hirupan yaitu tungau debu. 
Kenali gejala alergi pada anak. sumber : www.cekalergi.com
Bicara soal Alergi, sebenarnya ini merupakan reaksi yang berlebihan dari tubuh terhadap partikel atau zat tertentu yang berasal dari luar. Tubuh merespon reaksi tersebut sebagai bentuk perlindungan. Kekebalan dan daya tahan tubuh akan melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh seperti layaknya menyerang penyakit. Padahal sebenarnya zat tersebut bukan penyakit dan tidak berbahaya. Akibat perlawanan dari dalam tubuh inilah maka biasanya timbul reaksi alergi pada seseorang. Partikel atau zat penyebab alergi ini dikenal dengan istilah alergen. Alergen ini bisa berasal dari berbagai sumber seperti susu sapi, protein, ikan-ikanan, serbuk sari, bulu binatang, debu, telur dan lain sebagainya. Saat terpapar alergen, tubuh seseorang yang memiliki bakat alergi akan membentuk antibodi yang bernama Imunoglobulin E (IgE). 

Menurut informasi yang pernah saya baca, Kasus alergi pada anak-anak paling banyak ditemukan pada usia di bawah 2 tahun. Alergi dapat timbul seiring dengan perkembangan usia. Pada usia tertentu organ tubuh yang terpengaruh dapat berbeda. Sejak lahir hingga usia 3 tahun maka organ yang paling sensitif terkena alergi adalah kulit dan pencernaan. Pada usia 3-7 tahun gangguan kulit dan pencernaan akan berkurang, namun seringkali muncul gangguan saluran pernapasan seperti asma. Setelah usia 7 tahun sampai remaja asma akan berkurang namun gangguan pada hidung seperti rinitis masih berlanjut. Namun bukan berarti alergi tersebut sembuh, hanya saja organ tubuh yang terganggu berpindah. 
Grafik rangkaian kejadian alergi. Sumber : www.cekalergi.com
Pada kenyataannya, kasus alergi yang terjadi pada anak-anak memang biasanya tidak bisa langsung diketahui penyebabnya secara cepat. Butuh kejelian dari orang tua untuk menemukan apa yang bisa menjadi faktor pencetusnya. Menurut DR.Dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(k) selaku konsultan Alergi Imunologi Anak, penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopik serta alergi protein susu sapi merupakan kasus alergi yang paling banyak diderita. Biasanya ini berasal dari faktor genetik yaitu keluarga dengan riwayat positif alergi. Jika kedua orang tua tidak memiliki alergi, maka resiko alergi yang diturunkan hanya sebesar 5% sampai dengan 15%. Jika dalam keluarga memiliki satu saudara kandung yang positif alergi maka resiko alergi yang diturunkan 25% sampai 30%. Sementara jika salah satu orang tua memiliki alergi maka resiko alergi yang diturunkan sebesar 20% sampai 40%. Akan tetapi resiko ini meningkat hingga sebesar 80% jika kedua orang tua menderita gejala alergi yang sama.
Tabel Resiko alergi. sumber : www.cekalergi.com
Kasus alergi pada anak yang sering terjadi adalah alergi protein susu sapi yang umumnya terjadi pada anak yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu. Di dalam susu sapi terdapat 2 jenis protein yaitu casein dan whey yang memiliki nilai zat gizi tinggi. Tapi pada anak yang hipersensitif protein susu terutama casein, maka konsumsi susu sapi akan dapat memicu terbentuknya zat antibodi IgE. Selanjutnya zat IgE akan melepaskan histamin yaitu zat yang bisa menimbulkan berbagai reaksi alergi pada tubuh seperti :

  • Pada kulit : kemerahan atau bengkak
  • Pada saluran pencernaan : diare, muntah, kolik
  • Pada saluran pernapasan : batuk pilek berulang, bersin, asma
Yuk kenali gejala alergi susu sapi. sumber : www.cekalergi.com
Tayo termasuk beruntung sebab hasil tes laboratorium tidak menyatakan bahwa ia menderita alergi susu sapi. Karena susu sapi adalah salah satu sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan anak. Sebenarnya jika anak menderita alergi terhadap protein susu sapi, masih bisa disiasati dengan memberikan susu soya. Jadi jangan sampai alergi yang diderita anak menyebabkan asupan nutrisinya jadi terhambat.

Sayangnya belum semua masyarakat teredukasi dengan baik tentang alergi sehingga kasus alergi yang terjadi pada anak kadang tidak tertangani dengan baik. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anaknya sedang mengalami reaksi alergi. Lebih buruknya justru menyamakan dengan penyakit infeksi seperti virus atau bakteri contohnya diare dan batuk pilek.

Kampanye Semua Dari ingin Tau
Jika reaksi alergi yang terjadi dianggap sebagai penyakit infeksi dan diberikan obat antibiotik misalnya, tentu hal ini tidak dapat menyelesaikan masalah. Justru bisa-bisa anak malah jadi over dosis obat-obatan, karena setiap kali alerginya kambuh malah dianggap sebagai penyakit infeksi. Kondisi semacam ini masih banyak terjadi di masyarakat karena kurangnya pemahaman tentang alergi pada anak.

Sehingga dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang alergi pada si kecil, maka pada tanggal 14 Mei 2017 Morinaga menyelenggarakan Platinum Kids Olympics bertempat di Jakarta sebagai wujud dari kampanye tahunan Semua Dari Ingin Tau yang rutin diselenggarakan oleh Morinaga. Di dalam event ini dikupas tuntas tentang 3 Langkah tepat Hadapi Alergi.

Langkah 1. Tau - Melalui Morinaga Allergy Week Platinum Kids Olympic

Langkah pertama dalam mencegah dan mengatasi alergi pada anak adalah dengan mengenali adakah gejala alergi pada anak. Jika orang tua masih belum punya pedoman maka bisa dilakukan pengecekan melalui www.cekalergi.com yaitu modul digital dari Morinaga yang mendukung orang tua dalam mengakses berbagai informasi alergi pada anak. Selain itu Morinaga juga menyediakan coaching clinic atau layanan konsultasi tentang alergi dengan nutrisionist di semua gerai KalCare di seluruh Indonesia yang dapat dihubungi atau didatangi setiap hari kerja. Ada pula program live chat dengan dokter.
Tes untuk mengetahui resiko alergi pada si kecil
Berbagai resep masakan bebas alergi
Dulu saya juga memanfaatkan modul digital tersebut untuk mengecek resiko alergi pada anak saya. Karena hasilnya menunjukkan bahwa Tayo memiliki resiko alergi yang cukup tinggi kemudian saya konsultasikan ke dokter. Jika diagnosa dokter sudah mengarah ke alergi, memang diupayakan untuk bisa segera ditemukan faktor pencetusnya. Dalam dunia medis ada 2 cara yang bisa digunakan untuk menemukan faktor pencetus ini yaitu dengan melakukan Skin Prick Test dan Tes Darah.

Skin Prick Test adalah salah satu cara mendiagnosis alergi yang paling umum dilakukan oleh tenaga medis saat ini. Yaitu dengan cara kulit di daerah tangan diberi nomer urut serta kode tertentu. Kemudian disamping nomor urut dan kode tersebut akan diberikan tetesan zat yang merupakan ekstrak dari sejumlah alergen. Setelah didiamkan beberapa waktu akan terlihat reaksi pada kulit tangan seperti bentol kemerahan. Apabila bentol tersebut timbul pada bagian yang diteteskan maka dapat disimpulkan bahwa zat tersebut merupakan faktor alergen bagi orang tersebut.

Yang kedua adalah tes darah yaitu tes alergi yang dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk diperiksa lebih lanjut. Darah akan dicampur dengan berbagai bahan yang mengandung alergen. Perubahan yang terjadi akan terus dipantau terutama berapa banyak zat histamin yang tersebar akibat pencampuran tersebut. Tes darah ini lebih cocok dilakukan pada anak-anak jika dibandingkan prick test. Anak saya dulu juga menjalani tes darah untuk menentukan pencetus alergi yang dideritanya.
Platinum Kids Olympics 2017
Meskipun memiliki anak dengan alergi bukan berarti lantas anak kita tidak bisa berprestasi. Sehingga dalam rangka mendukung anak-anak alergi agar tetap bisa berprestasi maka Morinaga menyelenggarakan Platinum Kids Olympics, yaitu program unggulan Morinaga Allergy Week dalam rangka membangkitkan sportifitas si kecil untuk anak usia 5-10 tahun guna mengasah kecerdasan multitalenta (brain care), memberikan pertahanan tubuh ganda (body defense), mendukung tumbuh kembang optimal (body growth) serta mendukung kebutuhan nutrisi si kecil. 

Keseruan acara Platinum Kids Olympics 2017
Morinaga Kids Olympics 2017 juga melibatkan peran orang tua karena Morinaga percaya bahwa pola asuh yang baik, interaksi positif antara orang tua dengan anak serta asupan nutrisi yang tepat merupakan landasan agar anak dapat berkembang menjadi pribadi yang sadar akan potensinya. "Dalam kegiatan ini anak akan melakukan berbagai aktivitas stimulasi yang dapat mengasah kecerdasan majemuk yaitu kecerdasan yang menyangkut banyak bidang dalam kehidupan sehari - hari seperti kecerdasan kinestetik, visual spasial, logika matematika, interpersonal, intrapersonal, musik, linguistik, naturalis serta kecerdasan moral", begitu penjelasan dari Dr. Rose Mini A Prianto selaku Psikolog dan Konsultan Multiple Intellignece yang hadir dalam event ini.

Langkah 2 : Cegah dan Atasi - Melalui Morinaga Allergy Total Solution

Alergi yang terjadi pada anak sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang perlu dikhawatirkan. Karena pada prinsipnya hal ini bisa diatasi. Alergi pada anak dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik, penerapan pola hidup sehat serta menghindari faktor resiko. Untuk itu Morinaga memiliki program tetap yaitu Morinaga Allergy Total Solution yang merupakan solusi total alergi untuk si Kecil melaui sinergi nutrisi yang tepat. 
Ini merupakan hasil pengembangan PT Kalbe Nutritionals bersama Morinaga Research Center Jepang. Morinaga Allergy Total Solution terdiri dari 3 keunggulan yaitu :
  1. Solusi nutrisi total untuk pencegahan alergi serta tata laksana alergi susu sapi
  2. Tersedianya produk nutrisi untuk anak dari lahir sampai usia 12 tahun
  3. Sinergi nutrisi yang tepat dan mencakup Brain care, Body Defense dan Body Growth.
Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare+ merupakan produk nutrisi untuk anak yang alergi terhadap susu sapi. Ini adalah formula pertumbuhan untuk usia anak 1-3 tahun dengan protein whey terhidrolisa parsial. Morinaga Chil Kid P-HP MoriCare+ merupakan kombinasi antara zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan anak secara optimal.
Morinaga PHP

Selain itu tersedia juga Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ yang merupakan formula pertumbuhan bergizi dengan isolat protein. Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ merupakan kombinasi antara gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan anak yang juga dilengkapi dengan Bifidobacterium longum BB536 dan Bifidobacterium breve M-16V. Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ adalah formula untuk anak usia 1-3 tahun yang mengalami :
• Intoleransi terhadap laktosa
• Menderita galaktosemia
• Intoleransi terhadap protein susu sapi

Morinaga Soya
Inovasi kandungan MoriCare+Prodigies pada produk Morinaga Allergy Total Solution merupakan satu-satunya produk yang mengandung probiotik. Zat Probiotik ini sangat baik dan bermanfaat untuk membantu menurunkan timbulnya gejala alergi serta membantu menyehatkan kondisi saluran pencernaan. Kondisi saluran cerna yang sehat pada anak akan dapat menyerap asupan nutrisi secara optimal serta mendukung daya tahan tubuh sehingga tumbuh kembang anak semakin optimal. 

Langkah 3 : Sebar - Melalui Ambassador Morinaga Allergy Week

Langkah terakhir dalam menghadapi alergi pada anak adalah dengan cara menyebarluaskan informasi yang tepat khususnya mengenai alergi pada anak. Hal ini bertujuan agar para orang tua dapat melakukan pencegahan serta penanganan yang tepat. Dalam rangka mendukung penyebaran informasi tentang alergi maka Morinaga mengadakan seminar edukasi skala nasional untuk awam dan medis yang dilakukan sepanjang tahun 2017. Targetnya adalah untuk mengedukasi partisipan umum lewat Hospital Seminar dan kalangan medis dari seluruh Indonesia. Seminar ini akan mengangkat tema Dukung Si Kecil yang Alergi Tetap Berprestasi.

Astrid Tiar dan Anabel
Di tahun 2017 ini Morinaga juga memperkenalkan Brand Ambassador untuk Morinaga Specialties yaitu Astrid Tiar dan anaknya Anabel yang termasuk anak alergi. Astrid Tiar berbagi tentang pengalamannya dalam mengasuh Anabel yang alergi terhadap susu sapi. Padahal pada masa pertumbuhan anak yaitu selama 1000 hari pertama kehidupannya, anak sangat membutuhkan asupan nutrisi susu. Sehingga kejadian alergi susu sapi sering menimbulkan kebingungan pada orang tua termasuk Astrid. 
Astrid Tiar dan para pakar alergi dan nutrisi
Perkenalannya dengan brand Morinaga ternyata dapat memberikan wawasan tentang nutrisi dan penanganan alergi, sehingga Astrid Tiar tergerak untuk ikut menyebarkan informasi yang tepat mengenai alergi pada anak supaya semua orang tua dapat mendukung anak yang alergi agar tetap bisa berprestasi dan alerginya tidak menghambat tumbuh kembang optimalnya. Karena semua anak adalah pemenang.

Tiga langkah hadapi alergi ini sangat penting diketahui oleh para orang tua, mengingat kasus alergi pada anak kini jumlahnya semakin meningkat.  Sebuah studi internasional bahkan mengungkapkan bahwa sebanyak 25-30 % penderita alergi adalah anak-anak.  Berdasarkan data dari Center Disease Control and Prevention (CDC) disebutkan bahwa angka kejadian alergi meningkat 3 kali lipat. Sementara data dari World Allergy Organization (WAO) menunjukkan prevalensi alergi yang terus meningkat dengan angka 30-40 % populasi dunia. Menurut para ahli peningkatan jumlah penderita alergi sekarang ini selain dipengaruhi oleh faktor genetik, disebabkan juga oleh kombinasi faktor pendukung seperti : polusi udara yang semakin parah, perubahan cuaca, perkembangan dari bahan makanan yang dikonsumsi, perubahan pola hidup serta semakin berkembangnya masalah psikis seperti stres.

Sebagai orangtua yang memiliki anak positif alergi maka saya memang harus berperan dalam mengatasi alergi pada anak. Tidak hanya dalam segi medis seperti meringankan gejala alergi atau membawa anak saya ke dokter. Tetapi juga peran dalam hal menerapkan pola makan yang tepat dan menjaga kebersihan lingkungan. Karena anak saya sudah diketahui positif alergi terhadap tungau debu maka saya melakukan hal-hal sebagai berikut untuk mengurangi resiko kambuhnya alergi pada anak saya :

  1. Tidak memasang karpet bulu atau beludru di rumah
  2. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dari debu dan kotoran
  3. Menggunakan lap basah saat membersihkan debu di kamar anak agar debu tidak beterbangan kemana-mana
  4. Rutin mengganti dan mencuci sprei serta sarung bantal yang digunakan tidur anak saya serta mencucinya dengan menggunakan air panas
  5. Rutin melakukan penyedotan tungau debu pada kasur dengan menggunakan vacum cleaner
Peran orang tua memang sangat penting dalam mendukung dan mendampingi anak alergi. Masih ada anggapan bahwa anak yang alergi itu lemah dan gampang sakit. Anak alergi itu kebanyakan pantangan, nggak boleh makan ini atau itu, nggak boleh kena dingin atau debu dan lain sebagainya. Sehingga alergi bisa menghambat tumbuh kembang dan juga prestasinya. Namun pada dasarnya setiap anak adalah juara dengan mengoptimalkan potensi dan bakat yang dimiliki masing-masing tanpa harus dibandingkan dengan anak yang lain. Disinilah letak pentingnya peran orang tua untuk selalu menambah pengetahuan tentang alergi pada anak sehingga orang tua tetap dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak meskipun anak harus hidup dengan alergi. 
anak alergi tetap bisa berprestasi
Untuk info lebih lengkap seputar alergi dan produk nutrisi untuk anak alergi dapat diakses melalui akun sosial media Morinaga berikut :
0 Facebook : Morinaga Platinum
0 Instagram : @Morinagaplatinum
0 Twitter : @MorinagaID
0 Youtube : MorinagaPlatinum

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)