Keajaiaban & Berkah Sholawat Nabi

by - December 06, 2012



Beberapa Tahun yang lalu di bulan Ramadhan saat saya lagi hamil anak pertama, saya pernah mengikuti kultum bakda sholat dhuhur di Kantor. Waktu itu yang ngisi kultum mbak dede temen kantor dari bagian gudang farmasi. Beliau bercerita tentang seorang ibu yang memiliki 7 orang anak. Dari 7 anak tersebut semuanya berhasil menjadi dokter dan  ada juga yg menjadi dosen, dan hebatnya lagi semua anak-anaknya tersebut mempunyai pribadi yang  sholeh dan sholeha, santun dan sayang kepada orangtuanya. Lalu teman saya mbak dede itu bertanya kepada sang ibu, " Kok bisa ya bu punya 7 anak dan berhasil mendidik anak dengan baik hingga semuanya sukses dan akhlaknya pun juga baik semua, rahasianya apa bu?' lalu sang ibu menjawab " Rahasianya adalah saya tidak pernah putus mendoakan anak-anak saya sejak mereka masih bayi sampai dewasa. Setiap habis sholat saya selalu membaca sholawat nabi dan menyebutkan nama semua anak saya serta membayangkan wajah mereka satu persatu.Hingga kini saya masih melakukannya untuk anak-anak saya".

Sesudah mengikuti kultum itu, saya selalu terngiang cerita mbak dede tersebut dan saya jadi tergerak untuk melakukannya juga pada anak saya. Waktu itu saya masih hamil 8 bulan, tapi saya sudah memulai membacakan sholawat untuk anak saya yang masih belum lahir, tapi tentu saja belum bisa menyebutkan nama dan membayangkan wajah anaknya karena dia belum lahir...:)

Setelah anak saya lahir saya masih terus membacakan sholawat nabi sambil menyebut nama Athaya Reynard Nugroho anak saya dan membayangkan wajahnya serta memohon kepada Allah SWT agar anak saya selalu diberikan kesehatan dan di anugerahkan akhlak yang mulia. Saya sering terharu saat membacakan sholawat nabi dan berdoa untuk anak saya. Dan itu terus saya lakukan tanpa pernah putus dalam setiap sholat dan doa saya. Dan ternyata memang berkah dan keajaiban sholawat nabi itu nyata adanya, anak saya tumbuh jadi anak yang sehat, pintar dan pribadi yang menyenangkan. sejak bayi sampai dia besar sekarang, dia tidak pernah  menggigit saya sekalipun pada saat menyusu ASI. Saya sering mendengar cerita anak-anak teman yang kalau mau tumbuh gigi suka menggigit ibunya, tapi itu tidak pernah terjadi pada diri saya. Alhamdulilah saya belum pernah di gigit sama anak saya sampai sekarang:)

Lalu pada saat menyapih, banyak cerita juga dari teman kalau nyapih anak itu anaknya suka rewel, trus payudara  ibunya juga jadi sakit istilah jawanya "ngrangkaki". Tapi yang terjadi pada saya sungguh menurut saya adalah kemudahan dari Allah. Saya juga sempat bingung bagaimana caranya nyapih anak saya waktu itu karena kebetulan saat anak saya umur genap 2 tahun saya dapat tugas dinas ke bali selama 1 minggu. Sementara anak saya masih belum saya sapih. Tepat 3 hari sebelum saya berangkat ke Bali, tiba-tiba anak saya malu tiap kali mau sy susui, dia menutup wajahnya seperti orang yang malu melihat payudara ibunya. Saya sempat heran juga, kenapa anak saya tiba-tiba malu kalau mau di susui. Dan itu berlanjut terus dan akhirnya dia tidak mau menyusu sendiri tanpa saya harus repot-repot nyapih. Saaat dia ulang tahun ke - 2 saya sedang berada di Bali dan alhamdulilah saya tidak mengalami yang namanya "ngrangkaki". Selama saya berada di Bali anak saya juga tidak rewel mencari saya untuk menyusu karena dia memang sudah tidak mau lagi.

Kalau ada istilah trantum pada anak, alhamdulilah anak saya pun juga tidak mengalaminya. yang namanya rewel, nangis atau ngamuk, itu sangat jarang terjadi. Kalau misalnya nangis itupun hanya sebentar. Sama teman juga dia nggak pernah nakal, anak saya tumbuh jadi anak lelaki yang penyayang pada sesama dan juga pada orang tuanya. Saat umur 2 tahun dia sudah hafal semua warna, bentuk-bentuk geometri, angka, dan itu semua nggak pake susah ngajarinya. Dan di umurnya yang sekarang genap 3 tahun anak saya sudah bisa khatam Iqra jilid 1...Subhanallah dia senang sekali kalau di ajak ngaji. Saya nggak pernah nyuruh dia ngaji, tapi dia sendiri yang minta ngaji dan melakukannya dengan gembira.

Sampai sekarang saya masih terus membaca sholawat nabi dan mendoakan anak saya setiap habis sholat. Dan InsyaAllah akan terus saya lakukan sampai akhir hayat saya. Saya orang yang sangat percaya pada kekuatan doa, dan saya menyadari keterbatasan saya sebagai orang tua. Saya tidak bisa mengawasi dan menjaga anak saya selama 24 jam, maka saya hanya bisa memohon kepada Allah SWT untuk selalu mengawasinya, menyayanginya dan juga menjaga akhlaknya. Saya berharap anak saya menjadi orang yang baik. Baik akhlak dan budi pekertinya, baik nasibnya di dunia dan akhirat kelak. Amin Ya Rabbal Alamin.

You May Also Like

1 comments

  1. Masya Allah... Terimakasih ilmunya,semoga anak2 sy juga bisa menjadi anak yg soleh, cerdas dan penyayang Aamiin Allahumma Aamiin

    Sehat selalu bu..semoga menjadi motivasi saya untuk tdk pernah putus menDo'akan anak 😇

    ReplyDelete

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)