Benci Untuk Mencinta

by - September 07, 2018


"Aku tak tahu apa yang terjadi, antara aku dan kau. 
Yang kutahu pasti kubenci untuk mencintaimu" - Naif

Lagu lawas milik Naif mengalun merdu dari media player yang terinstal di dalam laptop saya. Sambil mengetik beberapa dokumen yang harus segera diselesaikan saya memang sengaja memutar musik untuk menyamankan suasana. Namun jujur, ketika giliran lagu ini yang diputar justru perasaan saya jadi bimbang. Bimbang karena lagu ini jadi mengingatkan saya kepadanya. Lantaran mendengar lagu ini seketika saya langsung berkhayal andai saja setiap hari saya bekerja ditemani dia, pasti suasananya akan semakin nyaman dan saya jadi lebih semangat. Mungkin saya jahat punya pikiran seperti ini. Karena sebenarnya saya sudah memiliki teman kerja yang sekian tahun lamanya setia menemani saya. Namun sejak saya mengenal dia, diam-diam saya jadi mulai membandingkan antara dia dengan partner yang sudah ada saat ini.

Ah...sebenarnya saya juga benci punya perasaan seperti ini. Rasanya tidak adil juga kalau saya membandingkan. Tetapi faktanya dia memang jauh lebih sempurna, jauh lebih keren dan yang pasti jauh lebih canggih. Fakta ini yang membuat saya semakin suka sama dia kemudian bimbang karena sampai sekarang saya hanya baru bisa memandangi gambarnya saja. Iya saya benci karena sudah jatuh cinta sama dia yang belum bisa saya miliki.
Ku jadi bimbang gara-gara dia
Dia adalah ASUS Vivobook Flip TP410. Sebenarnya dia masih bersaudara dengan partner kerja saya yang sekarang. Mereka sama-sama dilahirkan dari rahim ASUS, namun berbeda seri. Partner kerja saya yang sekarang adalah  ASUS A455L berwarna merah. Kebersamaan saya dengannya sudah berlangsung selama 3 tahun lebih. Dengannya saya sudah menghasilkan banyak karya, baik untuk pekerjaan formal saya sebagai ASN maupun untuk menjalani hobi di dunia blogging yang sudah saya tekuni selama 6 tahun ini.

Pekerjaan saya memang tidak bisa jauh dari laptop. Sebagai ASN yang spesialis membidangi tata usaha, setiap hari aktivitas saya selalu disibukkan dengan hal-hal seputar administrasi serta data. Selain itu mobilitas saya juga cukup tinggi, terutama saat harus mengikuti diklat, bimbingan teknis atau menghadiri rapat disana-sini. Kemanapun saya pergi, ASUS A455L selalu saya bawa karena semua data serta dokumen yang saya butuhkan tersimpan di sana. Jujur saja sejauh ini sebenarnya saya sudah cukup puas dengan performanya. Ini karena laptop keluaran ASUS memang sudah terbukti kualitas dan kehandalannya.
Laptop ASUS, partner setiaku dalam bekerja
Namun sejak saya bertemu dengan ASUS Vivobook Flip TP410, saya mulai tergoda untuk membandingkan. Dari sisi bobot, partner lama saya memang kalah unggul. ASUS Vivobook Flip TP410 jauh lebih tipis dan ringan. Bobotnya hanya 1,6 Kg meskipun ukuran bodynya sebesar 13 inci dan punya bentang layar display 14 inci. Dengan aktivitas mobile saya yang cukup tinggi, saya rasa ASUS Vivobook Flip TP410 ini bisa menjadi partner kerja yang memberikan kenyamanan lebih.
Dari sisi bobot, partner lama saya memang kalah unggul
Dia yang kini sering mengganggu pikiran saya memang lebih unik dalam hal kegunaan dan juga bentuk jika dibandingkan dengan ASUS A455L. Dia punya keunikan yang sangat istimewa yaitu bisa menjelma menjadi 4 mode. Inilah yang bikin saya semakin naksir sama dia.  ASUS Vivobook Flip TP410 ini bisa didisplay menjadi 4 mode yaitu media stand, powerful laptop, responsive tablet dan share viewer. Kelebihan ini tidak saya temukan pada partner lama saya ASUS A455L.
ASUS Vivobook Flip TP410 bisa didisplay menjadi 4 mode
Selama berpartner dengan ASUS A455L saya merasa kurang nyaman manakala harus mengerjakan sesuatu sambil mobile, misalnya saat ingin menulis blog namun sedang berada di dalam kereta atau di dalam mobil. Karena terkadang ide menulis itu muncul saat saya sedang mobile. Andai saya bisa memiliki ASUS Vivobook Flip TP410 maka saya bisa melakukan aktivitas tersebut dengan lebih nyaman karena dia punya kemampuan untuk bertransformasi. Laptop ini punya kemampuan 2 in 1 yaitu bisa jadi laptop dan bisa jadi tablet. Dengan mengubah displaynya menjadi responsive tablet maka saat sedang mobile pun saya tetap bisa dengan nyaman melakukan aktivitas blogging, browsing, editing video atau grafis termasuk menyelesaikan pekerjaan kantor saya seperti mengentri data atau menyusun dokumen laporan kegiatan. Namun saya benci karena faktanya saat ini saya hanya bisa memilikinya dalam khayalan saja.

Jujur saya sangat menginginkan dia. Ini bukan soal saya tidak setia dengan partner lama saya. Namun ini soal upaya peningkatan produktivitas kerja. Semakin hari tuntutan pekerjaan saya memang semakin berat. Kini hampir semua pekerjaan di kantor saya harus dijalankan melalui aplikasi. Mulai dari aplikasi pengelolaan keuangan, aplikasi pengelolaan aset dan persediaan, aplikasi e-health hingga aplikasi pendataan keluarga sehat. Dengan banyaknya aplikasi yang terinstal di dalam laptop saya saat ini terkadang kinerjanya jadi agak lambat. Padahal saya butuh partner kerja yang bisa diajak lari cepat terutama saat deadline menanti. Makanya saya membutuhkan laptop dengan memori yang lebih besar dan tampilan display yang bagus serta standar keamanan yang tinggi. Setia dengan ASUS itu pasti, namun ketika ada laptop ASUS seri terbaru yang lebih mumpuni maka tidak salah jika kemudian hati saya berpaling.
Saat tuntutan kerja semakin berat dan persaingan di dunia blogging semakin ketat, maka laptop saya perlu diupgrade
Selain itu dunia blogging yang saya tekuni, kini juga semakin berkembang. Jika dulu blogging itu hanya soal menulis, namun sekarang blogger juga dituntut untuk bisa membuat desain grafis dan video yang menarik. Sebagai blogger, saya tentu tidak mau jadi blogger yang ketinggalan jaman. Makanya saya selalu tertarik untuk belajar tentang desain grafis dan video editing. Demi mendukung keinginan untuk belajar ini maka laptop sayapun harus diupgrade. Jadi sekali lagi ini bukan soal setia atau tidak setia. Saya yakin bahwa yang dapat menjawab semua kebutuhan saya saat ini adalah ASUS Vivobook Flip TP410.

Namun saya benci karena sampai hari ini saya hanya bisa mencintainya dalam hati saja. Ingin sekali rasanya memiliki dia, tapi kalau ingat tabungan yang jumlahnya terbatas dan cicilan yang belum lunas, rasanya tidak mungkin saya bisa memiliki dia saat ini. Fakta itulah yang membuat saya semakin benci untuk mencintai dia.

Realita ini memaksa saya untuk berusaha melupakan dia. Namun semakin saya berusaha melupakan justru semakin banyak fakta-fakta indah tentangnya bermunculan dan bikin hati saya semakin geregetan. Dia ternyata juga punya fitur NanoEdge Display dan Fingerprint Sensor. Layar displaynya memiliki resolusi yang tinggi dan kaya warna. Dengan fitur Nanoedge display maka saya akan lebih nyaman ketika melakukan proses editing foto atau video untuk memperkaya konten di blog saya. 
Spesifikasi ASUS Vivobook Flip TP410UR
ASUS Vivobook Flip TP410 yang selalu mengganggu pikiran saya ini terdiri dari 3 varian yaitu TP410UA, TP410UR dan TP410UF. Varian yang saya inginkan adalah varian TP410UR. Untuk pemakaian sehari-hari saya yakin dia bisa bekerja dengan lebih kencang dan tangguh karena dia memiliki prosesor Intel Core i7-7500U dan RAM 8GB. Spesifikasi ini memang jauh lebih unggul ketimbang ASUS A455L milik saya saat ini yang RAM nya hanya 4 GB dan prosesornya masih Intel Core i3-5005U. Kecanggihan dari ASUS Vivobook Flip TP410 ini semakin menegaskan bahwa dia merupakan laptop kelas atas yang bisa mendukung fitur Windows Hello. Dengan fitur ini saya bisa sign-in ke Windows 10 yang sudah terinstalasi di dalam laptop hanya dengan sentuhan jari saja. Untuk menjamin keamanan data saya, laptop ini juga sudah dilengkapi dengan sensor sidik jari sehingga saya tidak perlu repot mengetik kata sandi untuk log in. Selain sensitif terhadap sentuhan, dia juga bisa bekerja sempurna dengan ASUS Pen. Damn, fakta-fakta ini semakin membuat saya terpesona sama dia.
Its not about loyalty
Iya...bersamanya saya melihat masa depan yang lebih indah. Namun sayangnya, lagi-lagi saya harus sadar bahwa saat ini saya hanya bisa sebatas mengaguminya. Tanpa tahu kapan bisa memilikinya. Entahlah apakah suatu hari nanti takdir akan menyatukan saya dengan dia. Jika saya boleh meminjam lagunya Naif untuk menyampaikan perasaan saya saat ini, maka akan saya katakan bahwa "kubenci untuk mencintaimu". Karena dia begitu sempurna namun entah kapan dia bisa jadi milik saya.

#2018GantiLaptopASUS
#2018TetapAsusLaptopku
#ASUSLaptopku
ASUS Laptopku Blogging Competition by uniekkaswarganti.com



You May Also Like

12 comments

  1. Dan laptop kita sama, warna dan juga type hehehe

    ReplyDelete
  2. Mantap jiwa spesifikasi ASUS Vivobook Flip TP410, Oh iya slam kenal ya kak, dari jogja

    ReplyDelete
  3. Iya nih, wajib ganti laptop dengan laptop ASUS Flip TP410 biar makin produktif.

    ReplyDelete
  4. Pantes judulnya familiar, lagunya Naif toh. Sedikit masukan mba, liriknya "antara aku dan kau", bukan "antara aku dan kamu".

    Btw mantab review laptop ASUS VivoBook-nya, mudah2an bisa punya juga yah spy nggak benci-bencian lagi, wkwkwk

    ReplyDelete
  5. Terima kasih Mba Arifah sudah berpartisipasi dalam ASUS Laptopku Blogging Competition. Good luck.

    ReplyDelete

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)