Tips Aman dan Nyaman Bermain Air Bersama Anak

by - June 17, 2017


"Cuci..cuci...pipa..cuci angan", ucap Tifa anak saya yang masih belum lancar berbicara manakala melihat kakaknya sedang mencuci tangan di wastafel. Nalurinya memang selalu ingin bermain dengan air setiap kali melihat ada orang yang sedang menyalakan kran air. Saya sih sudah hafal dengan alasannya yaitu pura-pura ingin ikut cuci tangan, padahal aslinya Tifa ingin bermain air.

Bermain air memang merupakan jenis permainan favorit bagi kebanyakan anak - anak. Gimana enggak jadi favorit? Lha wong jaman mereka masih berada di dalam kandungan, anak-anak ini hidupnya sudah akrab dengan air selama 9 bulan lamanya. Makanya saya sih enggak heran kalau misalnya anak-anak saya jadi sangat suka sekali bermain air.

Bermain air ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dengan cara bervariasi, mulai dari main semprotan air langsung dari kran, main air di kamar mandi dengan menggunakan gayung, main air sambil hujan-hujanan, hingga main air sambil berenang di kolam renang atau water park. Pokoknya yang namanya main air itu nggak ada matinya deh buat mereka.

Sebagai ibu yang memiliki 2 orang anak yang juga punya hobi bermain air, maka saya kemudian menyalurkan kegemaran anak bermain air ini salah satunya dengan mangajak mereka bermain air di kolam renang. Menurut saya bermain air di kolam renang ini lebih aman ketimbang membiarkan mereka bermain air di kamar mandi. Jika anak-anak saya bermain air di kamar mandi resikonya mereka akan jadi terpapar dengan kuman, mengingat kamar mandi itu memang tempatnya kuman. Selain itu juga ada resiko jatuh, terpeleset hingga terkunci di dalam kamar mandi.

Dengan mengajak mereka bermain air di kolam renang maka saya sekaligus juga bisa mengajari anak-anak berenang. Apalagi berenang juga memiliki banyak manfaat untuk anak, salah satunya bisa melatih syaraf motorik dan juga emosional anak. Jadi sambil bermain, mereka juga sekaligus bisa belajar dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. 

Bicara soal bermain air sambil berenang, saya memang sudah mulai membiasakan anak saya untuk beradaptasi dengan air sejak mereka berumur 6 bulan. Pada usia ini tujuan saya hanya untuk tahap perkenalan saja supaya anak tidak takut air. Selanjutnya anak saya baru akan belajar berenang betulan saat usianya 4 atau 5 tahun. Pada awal perkenalan biasanya saya mengajak anak saya untuk bermain-main saja di kolam renang. Tahap perkenalan berenang di usia 6 bulan ini saya lakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Mengajak anak untuk duduk di pinggir kolam renang sambil dipegangi. Saya biarkan kaki dan tangannya menyentuh air di kolam.
    Foto : Koleksi Pribadi
  2. Setelah kira-kira 15 menit anak bermain air di pinggir kolam, kemudian saya gendong anak untuk masuk ke dalam kolam. Disini saya latih dia untuk beradaptasi dengan air sambil melakukan permainan sederhana seperti mengejar mainan yang mengapung di air.
    Foto : Koleksi Pribadi
  3. Memposisikan tubuh anak tengkurap dengan cara menyangga tubuh anak di bagian dada, lengan, perut dan paha dengan menggunakan kedua tangan saya. Dalam posisi tersebut saya bawa ia berjalan di kolam supaya anak menikmati bagaimana rasanya mengambang dan bergerak di permukaan air.
    Foto : Koleksi Pribadi
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut minimal saya sudah memperkenalkan pada anak tentang posisi berenang. Nah, supaya anak merasa aman dan nyaman saat bermain air di kolam renang maka kondisi emosional ibu juga harus tenang, tidak perlu panik atau khawatir saat mengajak anak untuk bermain air di dalam kolam. Apabila anak ternyata masih merasa takut maka sebaiknya aktivitas segera dihentikan dan bisa dilanjutkan lagi jika anak sudah merasa tenang. Supaya kegiatan semakin nyaman dan menyenangkan jangan lupa untuk membawa mainan renang berwarna-warni seperti bebek plastik atau bola plastik. Jika memiliki saudara misalnya kakak atau sepupu tak ada salahnya untuk diajak turut serta bermain air di kolam bersama anak. Agar suasana bermain air jadi semakin seru.
Foto : koleksi pribadi
Bermain air di kolam renang bersama anak memang menyenangkan. Namun karena kolam renang termasuk dalam kategori tempat umum dan terbuka yang bisa diakses oleh banyak orang maka kita juga harus selalu menjaga keamanan anak ketika bermain di area umum semacam ini. Memang sih, dengan bermain di tempat umum anak juga bisa belajar bersosialisasi dengan orang lain tapi kita tetap harus hati-hati karena anak-anak sangat rentan untuk menjadi korban tindak kejahatan dari orang - orang yang tidak bertanggung jawab. Selain itu area kolam renang juga berisiko menyebabkan anak cedara, jatuh atau tenggelam sehingga saya menerapkan tips berikut untuk menjaga keamanan anak saat bemain air di kolam renang :

1. Tidak lepas pengawasan terhadap anak

Anak saya ada 2 orang. Yang pertama usia 7 tahun dan yang kedua berusia 16 bulan. Metode pengawasan untuk keduanya tentu berbeda, jika sang adik masih mendapatkan pengawasan penuh maka sang kakak sudah bisa diberi kebebasan bermain sendiri namun tetap dalam pemantauan. Karena harus mengawasi 2 anak maka saya selalu berbagi tugas dengan suami, misalnya saya yang menjaga dan mengawasi sang adik, semantara suami mendampingi sang kakak selama bereksplorasi sambil bermain air di kolam.

2. Memastikan anak untuk selalu mengenakan Pelampung

Saat mengajak anak bermain air di kolam, saya juga selalu memastikan anak selalu memakai pelampung. Hal ini kami lakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan anak dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Foto : Koleksi Pribadi
3. Tidak share lokasi bermain anak di sosial media

Biasanya saat sedang mengajak anak bermain di area umum, orang tua pasti suka sekali mengabadikan momen dengan menggunakan kamera ponsel lalu upload di sosial media. Begitu pula saya juga sering melakukan hal yang sama. Namun yang harus dihindari adalah melakukan share lokasi bermain anak. Karena hal ini bisa memancing kejahatan apabila ada pihak-pihak tak bertanggungjawab yang ikut mengakses update status di sosial media yang kita miliki. Sehingga kita memang harus bijak dalam menggunakan sosmed terutama saat ingin upload kegiatan bersama anak.

4. Mematuhi peraturan yang ada di kolam renang

Ini juga sangat penting dilakukan. Biasanya di area kolam renang ada aturan bahwa saat bermain di dalam kolam anak harus didampingi orang tua dan hanya boleh berenang di tempat khusus untuk anak-anak. Maka ini juga harus dipatuhi dan tidak boleh dilanggar oleh para orangtua karena peraturan tersebut memang dibuat untuk menjaga keamanan seluruh pengunjung.

5. Memastikan kondisi tubuh anak sehat

Sebelum mengajak anak-anak bermain air di kolam renang saya selalu memastikan kondisi tubuh mereka fit dan tidak sedang kelelahan. Selain itu juga anak-anak harus sudah makan dan tidak sedang dalam keadaan batuk atau pilek. 
Foto : Koleksi Pribadi
Beberapa orang tua memang ada yang terlalu protektif sehingga kadang melarang anaknya bermain air. Alasannya macam-macam mulai dari khawatir aktivitas bermain air bakal bikin lingkungan rumah jadi becek hingga khawatir anaknya jadi sakit gara-gara bermain air, seperti sakit masuk angin, pilek hingga demam. Padahal jika kondisi tubuh fit dan tidak ada masalah saat sedang bermain air, sebenarnya hal ini malah bisa jadi sarana pembelajaran yang bermanfaat untuk perkembangan anak. Adapun manfaat bermain air untuk anak adalah :
  • Merangsang Kemampuan Memecahkan Masalah (Problem Solving): Saat anak bermain dengan air, mereka akan mempelajari tentang proses sebab akibat. Misalnya saat kita memberikan mainan yang dapat mengambang, anak akan segera mengerti bahwa tidak semua benda besar tenggelam, dan beberapa benda dapat mengambang.
  • Mengasah Kemampuan Matematika : Dengan Bermain air maka anak dapat mempelajari konsep lebih banyak atau lebih sedikit, sama atau tidak sama, kosong atau penuh dan lain sebagainya. Anak juga bisa diajari mengapa ada hujan, mengapa ada air terjun, dan beberapa bentuk zat seperti gas, padat dan cair.
  • Merangsang Perkembangan Fisik : Bermain air dapat mendorong perkembangan koordinasi mata dan tangan melalui aktivitas menuangkan air, menggosok, atau bahkan mencipratkan air. Anak juga akan semakin mempelajari konsep perbedaan suhu (panas dan dingin), ukuran (besar dan kecil), dan lain-lain.
  • Pengendalian Emosi : Apabila orang dewasa punya ritual mandi busa atau shower hangat untuk menenangkan diri, maka anak bisa menenangkan emosinya melalui bermain air. Kegiatan seperti menyiram, menyipratkan, dan lainnya akan membantu anak dalam mengekspresikan emosinya.
  • Merangsang Perkembangan Bahasa : Cara terbaik untuk mengembangkan kemampuan bahasa pada bayi adalah meluangkan waktu untuk ‘mengobrol’. Hal ini bisa dilakukan di sela-sela aktivitas bermain air bersama anak.
  • Perkembangan Kreativitas : Bermain air mengajak anak untuk menggunakan imajinasinya, terutama bila acara main air ditemani mainan seru yang lucu. Bermain air juga mendorong anak untuk mencoba ide - ide baru.  
*)Sumber : zwitsal.co.id
Foto : Koleksi Pribadi
Eniwei..bermain air yang aman dan nyaman juga sebenarnya nggak melulu harus dilakukan di kolam renang atau water park. Mahal juga euy kalau setiap minggu saya harus mangajak anak bermain air ke waterpark. Selain bermain air di kolam renang, ada beberapa alternatif lain yang biasa saya lakukan untuk menyalurkan kesukaan anak bermain air yaitu dengan cara mengajak anak menyiram tanaman, mengajak anak mencuci kendaraan di halaman, mengajak anak berkreasi menciptakan permainan dengan menggunakan media air dan lain sebagainya.
Foto : Koleksi Pribadi
Air memang merupakan media yang aman untuk digunakan bermain oleh anak-anak. Resiko yang pasti terjadi saat anak bermain air ya memang basah. Kalau sudah terlalu lama kebasahan, anak-anak memang bisa jadi kedinginan. Jika daya tahan tubuhnya kurang bagus dan ditambah dengan kelelahan akibat bermain memang ada resiko terserang demam. Tapi orang tua tidak perlu khawatir berlebihan jika anak demam. Karena demam sebenarnya merupakan mekanisme sistem pertahanan tubuh. Demam pada anak ditandai dengan naiknya suhu tubuh anak diatas 37,5 °C. Hal ini bisa diatasi di rumah dengan memberikan obat penurun panas untuk anak yang aman dan terpercaya yaitu Tempra.
Foto : Koleksi Pribadi
Saya juga selalu menyediakan Tempra di rumah sebagai pertolongan pertama saat anak saya demam. Obat ini mengandung paracetamol yang merupakan zat antipiretik yang aman digunakan pada bayi hingga dewasa. Untuk anak saya Tifa yang masih berusia 16 bulan saya biasa menggunakan Tempra Drop. Sebenarnya Tempra drop digunakan khusus untuk anak usia 0-12 bulan. Namun karena Tifa ini masih sering menolak minum obat dengan menggunakan sendok maka hingga sekarang saya masih tetap menggunakan yang drop dengan alasan agar lebih mudah meminumkannya. Lagipula dosis pemberiannya juga bukan berdasarkan umur melainkan menggunakan patokan berat badan. Berat badan Tifa saat ini adalah 10 kg sehingga dosis yang saya berikan saat ia demam adalah sebanyak 1,0 ml. Berikut daftar perhitungan kebutuhan Tempra Drop saat anak demam dengan menggunakan patokan berat badan :
Sumber : Instagram @tempra.ots

Tempra juga tersedia dalam kemasan lain yaitu Tempra Syrup untuk anak berusia 1-6 tahun dan Tempra Forte yang khusus untuk anak berusia 6-12 tahun. Di dalam kemasannya sudah tersedia gelas takar untuk mengukur dosis yang diberikan kepada anak. Agar tidak terjadi kelebihan dosis kita juga bisa memakai standar perhitungan dosis yang benar menurut berat badan sebagai berikut :
Sumber : Instagram @tempra.ots
Sumber : Instagram @tempra.ots
Masa anak-anak memang merupakan masa bermain, sehingga anak usia dini butuh dukungan kebebasan dalam bermain. Yang diperlukan oleh anak-anak adalah bimbingan dari orang tua yang penuh perhatian dan kasih sayang namun tidak penuh dengan berbagai macam larangan. Orang tua perlu menghormati pilihan anak dalam bermain dan memberikan petunjuk atau pengarahan saat diperlukan. Selain itu orang tua juga wajib menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak selama mereka melakukan aktivitas bermain. Anak-anak yang diberikan kebebasan dalam bermain akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif, mandiri dan percaya diri. Termasuk dalam hal ini adalah memberi kebebasan anak melakukan kegemarannya bermain air. Sekilas memang tampak seperti aktivitas yang sangat sederhana namun ternyata ada begitu banyak manfaat didalamnya. Selamat bermain air ya...Stay Safe and Happy :)

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)