Cegah Kanker Payudara Sejak Dini

by - October 12, 2016


Memasuki bulan Oktober saya dikagetkan dengan sebuah pesan singkat dari mama saya yang mengabarkan bawa Tante Ning (adik kandung mama) yang tinggal di Kudus, baru saja menjalani operasi pengangkatan benjolan di payudaranya. Kabar buruknya adalah setelah dilakukan uji patologi anatomis (PA) terhadap massa yang berhasil diangkat tersebut, hasil menunjukkan bahwa benjolan tersebut merupakan kanker ganas. Seketika ingatan saya langsung terbayang pada Tante Tiek (adik kandung mama juga) yang 2 tahun lalu telah berpulang kehadirat Allah SWT setelah berjuang melawan kanker payudara ganas yang dideritanya sejak tahun 2009.

Di keluarga mama saya sebenarnya kasus benjolan pada payudara memang pernah dialami oleh beberapa orang. Selain Tante Ning dan Tante Tiek, beberapa budhe saya juga pernah menjalani operasi pengangkatan benjolan di payudara. Termasuk Kakak perempuan saya juga pernah dioperasi karena ada benjolan kecil di payudara kirinya. Namun alhamdulilah setelah dilakukan uji PA hasil menunjukkan bahwa benjolan tersebut merupakan tumor jinak.

Kabar tentang Tante Ning yang menderita kanker payudara ganas seperti almarhum Tante Tiek ini jadi membuat saya merasa sedih. Nggak kebayang bagaimana perasaan Tante Ning sekarang, ketika mengetahui vonis kanker payudara ganas yang dideritanya. Sebagai keponakan saya juga turut memberi suport dan berdoa untuk tante supaya beliau tetap semangat untuk sembuh. Beruntung tante saya ini seorang dokter, dan suaminya juga seorang dokter spesialis bedah sehingga secara ilmu pengetahuan dan wawasan saya yakin mereka lebih paham tentang tindakan apa saja yang bisa dilakukan pasca mengetahui vonis kanker payudara ganas ini.

Berdasarkan riwayat kejadian kasus benjolan pada payudara yang banyak diderita oleh keluarga mama saya ini, saya jadi berkaca pada diri sendiri. Sebagai wanita saya sadar bahwa saya juga beresiko. Apalagi riwayat keluarga mama saya secara genetik juga banyak yang mengalami hal tersebut, sehingga saya harus lebih waspada terhadap kemungkinan terkena kanker payudara. Jujur saya takut. Tapi rasa takut tidak akan berarti apa-apa jika tidak diikuti dengan upaya pencegahan sedini mungkin.

Kanker payudara merupakan keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar payudara maupun dari komponen selain kelenjar seperti jaringan lemak, pembuluh darah dan juga persyarafan jaringan payudara. Dari hasil membaca berbagai informasi terkait kanker payudara, dikatakan bahwa jika hal ini bisa dideteksi secara lebih dini maka kemungkinan untuk sembuh juga akan semakin besar. Menurut data dari WHO disebutkan bahwa Kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk pada tahun 2012.

Setiap wanita memang memiliki kemungkinan untuk menderita kanker payudara, namun secara teori disebutkan bahwa ada beberapa kelompok wanita yang punya faktor resiko lebih tinggi untuk bisa menderita kanker payudara yaitu sebagai berikut :


  1. Wanita yang tidak menikah, tidak hamil, dan tidak menyusui
  2. Wanita dengan riwayat tumor jinak payudara
  3. Wanita yang mempunyai keluarga garis keturunan ibu (ibu, bibi, saudara perempuan) yang menderita kanker payudara
  4. Wanita yang menggunakan KB hormonal (pil, suntik)
  5. Sering mengkonsumsi makanan berlemak
  6. Wanita yang menstruasi pertama kali di bawah usia 12 tahun
  7. Wanita yang menopause di atas usia 50 tahun
Dari faktor resiko yang disebutkan diatas, maka poin yang ke-3 merupakan faktor resiko yang ada pada diri saya. Sebenarnya faktor resiko tersebut juga sudah saya ketahui sejak lama sehingga saya memang tidak berani menggunakan metode KB hormonal seperti pil atau suntik. Saya pernah berbincang dengan teman saya yang bekerja sebagai dokter obsgyn. Menurut teman saya itu jika secara genetik dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara maka disarankan untuk tidak mengunakan KB Hormonal. Penggunaan metode KB IUD, penggunaan CO atau KB metode basal ( menghitung masa subur berdasar panas tubuh) lebih disarankan.

Selama ini jujur saja saya memang tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun karena saya udah ngeri duluan. Jadi yang ber-KB adalah suami saya yaitu dengan menggunakan CO. Konsekuensinya memang harus selalu sedia CO di rumah. Biar lebih praktis suami saya sih biasa beli CO di supermarket kesehatan online ProSehat. Disini tersedia berbagai macam produk kesehatan seperti obat-obatan, vitamin, alat kontrasepsi, dan alat-alat kesehatan lainnya. Cara pemesanannya juga sangat mudah, cukup dengan menggunakan aplikasi ProSehat yang bisa di instal di smart phone. Kemudian lakukan pemesanan via aplikasi dan pembayaran secara transfer atau COD maka barang pesanan kita akan segera dikirimkan ke rumah. Ngomong-ngomong soal aplikasi ProSehat, kemarin pas lagi browsing produk kesehatan di ProSehat saya menemukan produk vitamin yang bisa mengatur keseimbangan hormon wanita namanya 4Life Transfer Factor Belle. Vitamin ini mengandung fitoestrogen dan antioksidan yang mendukung keseimbangan hormon dan fungsi sistem kekebalan tubuh. Salah satu kegunaan dari vitamin ini adalah untuk mencegah kanker payudara.
Aplikasi ProSehat di Smartphone Saya
Konsumsi vitamin juga penting untuk dilakukan dalam rangka mencegah kanker payudara. Selain menghindari penggunaan kontrasepsi hormonal, selama ini upaya yang sudah saya lakukan untuk mencegah kanker payudara adalah dengan cara menjaga berat badan ideal, memperbanyak makan buah dan sayur, olah raga secara teratur, dan melakukan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI).

Eniwei di bulan Oktober ini tepatnya pada tanggal 21 akan diperingati sebagai Breast Cancer Day. Peringatan rutin tahunan ini ditandai dengan pemakaian pita berwarna pink sebagai simbol dukungan terhadap para penderita kanker. Nah, dalam rangka mendukung kampanye breast cancer day saya mau bagi-bagi kode voucher diskon nih, yang bisa dipakai untuk belanja produk kesehatan via aplikasi ProSehat. Promo ini berlaku dari taggal 12 Oktober - 12 Nopember 2016. Kamu bisa dapat diskon belanja hingga 25% dengan memasukkan kode promo "ARIFAH25" pada DOMPET PROSEHAT yang terletak dibagian bawah menu Profil Saya pada Aplikasi.



Kode Promo Diskon ProSehat
Masukkan Kode Promo diatas pada menu Dompet ProSehat di Profil kamu
Kanker payudara memang bisa terjadi pada siapa saja, sehingga sebagai wanita kita harus aware terhadap upaya pencegahan sejak dini. Deteksi Dini kanker Payudara sejak dini sangat penting untuk dilakukan secara rutin. Setiap bulan tepatnya 10 hari setelah menstruasi hari pertama lakukan SADARI secara rutin. Jika menemukan benjolan di sekitar payudara maupun area ketiak, segera periksakan diri ke dokter. Apabila tanda-tanda kanker payudara dapat langsung ditemukan dalam stadium awal maka tingkat kesembuhan akan lebih tinggi. Selain deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI, kita juga bisa lho..melakukan pemeriksaan USG payudara yang disarankan bagi wanita usia dibawah 35 tahun serta pemeriksaan mamografi untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun. Ingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)