Kamis Tragis

by - January 08, 2015

Ada kejadian tragis hari ini yang bikin hati saya sedih banget. Ceritanya tadi malam saya rundingan sama suami tentang nasib burung peliharaan Tayo yang beberapa waktu lalu baru saja berduka cita karena ditinggal mati pasangannya. Sebenarnya kematian burung pasangannya tersebut kemungkinan besar juga karena kesalahan saya dan suami yang sering lupa nggak ngasih makan. Saya akui bahwa saya dan suami bukanlah tipe orang yang telaten memelihara binatang. Alasan kami dulu saat membeli sepasang burung kecil tersebut hanya karena menuruti keinginan Tayo yang merengek minta dibelikan burung peliharaan. 

Sebenarnya saya sudah memberi tugas pada Tayo, supaya dia rajin memelihara burung piaraannya tersebut. Tapi nyatanya Tayo memang belum bisa memeliharanya dan tugas ngasih makan tiap hari lagi-lagi jadi tugas saya dan suami. Namun sayangnya saya dan suami sama-sama pelupa. Hingga suatu hari salah satu burung piaraan Tayo itu kami temukan sudah mati, mungkin karena kelaparan.

Setelah kejadian itu saya jadi merasa sangat bersalah, lalu setelah saya pikir-pikir lebih baik burung yang tinggal 1 ekor itu lebih baik dilepaskan saja daripada nanti malah ikutan mati karena kurang terurus. Lagipula Tayo juga sudah lupa kalau dia punya burung peliharaan, jadi kalau burungnya dilepaskan kemungkinan besar Tayo juga tidak akan mengetahuinya.

Nah, pagi ini akhirnya burung tersebut dilepaskan oleh suami saya. Saya sendiri nggak sempat lihat prosesi pelepasannya, karena sengaja nunggu di dalam rumah sama Tayo supaya Tayo tidak melihat prosesi tersebut. Bisa marah dia kalau lihat burungnya dilepas. Tadi pagi sebelum berangkat ke kantor, suami saya sempat laporan bahwa mission acomplish. Huuuft..lega rasanya saat tahu bahwa burung tersebut akhirnya bebas, sehingga saya dan suami nggak punya tanggungan lagi buat ngasih dia makan. 

Setelah suami dan anak saya berangkat, saya pun segera bersiap untuk berangkat ke kantor juga. Sebelum berangkat saya sempat menengok sangkar burung milik Tayo yang sudah kosong tergeletak di taman depan rumah. Iseng-iseng saya dekati sangkar tersebut, lalu saya melihat burung kecil milik Tayo masih tampak melompat-lompat di bawah semak bunga mawar di taman saya. Ooohh..ternyata burungnya masih belum bisa terbang jauh, mungkin karena efek kelamaan hidup di dalam sangkar. Saya mencoba menghalau burung tersebut agar segera terbang, tapi dia cuma meloncat-loncat semakin masuk ke dalam semak mawar.

Sebelum berangkat ke kantor saya sempat mikir, jangan-jangan itu burung sudah lupa caranya terbang. Kasian banget, dilepasin gitu malah bingung dia. Saya juga sempat mikir, gimana nanti kalau burung itu malah dimakan sama kucing..duh..kasian banget. Kemudian saya mencoba untuk menangkap burung itu dan memasukkannya kembali ke dalam sangkar supaya lebih aman dan nggak dimakan sama kucing. Tapi ternyata dia melompat sangat lincah dan masuk ke dalam semak mawar sehingga susah banget untuk ditangkap.

Waktu juga makin siang, saya harus segera berangkat ke kantor. Akhirnya saya tinggalkan burung milik Tayo tersebut dan berharap semoga dia cepat bisa terbang. Pagar rumah juga saya tutup dengan rapat supaya nggak ada kucing yang tau kalau ada burung kecil tak berdaya sedang melompat-lompat di taman depan rumah saya.

Sampai kantor saya udah nggak mikirin burung itu lagi karena kerjaan kantor yang begitu banyak dan menyibukkan saya. Menjelang jam 14.30 saya pulang ke rumah. Rumah masih sepi saat saya tiba. Ketika sedang membuka pintu gerbang saya melihat seekor kucing besar sedang duduk-duduk santai di warung sayur yang terletak persis di depan rumah saya. Melihat tingkah laku kucing itu saya sempat agak curiga, jangan-jangan burung kecil milik Tayo yang dilepas tadi pagi dimakan sama dia. Saya liatin terus mata kucing tersebut, eh..dia balas menatap mata saya dengan tatapan yang sadis..ih..serem...sayapun bergegas masuk ke dalam rumah dan menutup pintu pagar rapat-rapat.

Setelah memarkir kendaraan saya segera berlari ke taman, mencari-cari burung kecil yang tadi pagi bersembunyi di bawah semak mawar. Tapi ternyata burungnya sudah nggak ada. Saya khawatir, jangan-jangan beneran dimakan sama kucing nih, tapi saya juga tidak menemukan bekas-bekas penganiayaan di sekitar taman. Sebelum masuk ke dalam rumah, saya sempat menemukan pot anggrek saya ada yang jatuh. Duh..jangan-jangan ini gara-gara ulah kucing bengis tadi yang lagi berusaha ngejar si burung kecil. Ah..semoga burung itu selamat dan berhasil terbang, batin saya sebelum masuk ke dalam rumah.

Karena nggak menemukan bukti-bukti penganiyaan, saya masih yakin bahwa burung kecil milik Tayo itu selamat dari kucing bengis yang nongkrong di depan warung sayur tadi. Saya pun segera makan siang, istirahat trus nonton drama korea emergency couple sambil nungguin anak dan suami pulang. Jam 5 saya keluar rumah, niatnya mau nyapu halaman. Tapi saat saya buka pintu garasi kok ada bulu-bulu yang beterbangan di depan pintu garasi. Makin lama saya temukan bulu-bulu yang beterbangan itu semakin banyak, warna bulunya hitam mirip sekali dengan warna bulu milik burung kecil piaraan Tayo.

Saya langsung deg-degan..aduh..jangan-jangan beneran di makan kucing itu burung...hiks..saya semakin merasa bersalah. Trus saya lanjutin nyapu sampai ke rumput-rumput dan saya menemukan sepotong kaki kecil milik burung piaraan Tayo tergeletak disana. Huaaa...rasanya beneran pengen nangis saking ngerasa bersalah untuk kedua kalinya. Saat saya lagi sedih, tiba-tiba mobil suami udah parkir di depan pintu gerbang. Dari luar saya bisa liat suami saya lagi heboh karaokean sama Tayo di dalam mobil. Mereka kelihatan hepi banget di dalam mobil dan nggak tau tragedi yang baru saja terjadi. 

Melihat saya berdiri mematung, suami saya membuka kaca jendela lalu bertanya, "Kenapa Ma?" saya menjawab sambil berbisik "Burung kecil Tayo yang dilepas tadi pagi malah mati dimakan kucing". Lalu suami saya bilang, buruan bersihin itu sisa-sisa bulunya, jangan sampai Tayo ngeliat nanti dia bisa nangis semaleman. Sayapun buru-buru menyapu sisa bulu-bulu milik si burung kecil dan membuangnya ke dalam tong sampah. Hiks...sedih... saat Tayo turun mobil dia kelihatan senyum-senyum hepi banget sambil masih nyanyi-nyanyi.

credits
Andai dia tahu bahwa burung kesayangannya kini sudah berkumpul dengan pasangannya di surga pasti dia bakalan sedih banget seperti saya. Tapi saya nggak akan pernah memberitahunya, cukup saya dan suami saja yang tahu tentang kejadian kamis tragis hari ini. Semoga burung kecil itu kini bahagia dan hidup dengan damai di alam sana. amin

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)