Dukungan Bunda Untuk Si Anak Alergi Tetap Berprestasi

by - May 30, 2018


Waktu Tifa masih usia 4 bulan, pernah suatu pagi saat bangun tidur tiba-tiba muncul ruam merah dikulitnya. Mulai dari kulit di kaki, tangan, punggung, perut sampai wajah semuanya rata terkena ruam merah. Ruam merah yang muncul itu persis seperti gejala alergi yang pernah diderita oleh Tayo anak pertama saya saat ia masih usia balita. Kejadian yang menimpa Tifa tesebut sempat bikin saya bingung. Karena saat usia 4 bulan, Tifa masih masa ASI Eksklusif dan benar-benar hanya ASI saja yang dikonsumsi Tifa. Lalu kenapa bisa muncul reaksi alergi seperti ini ya? Memang sih tanpa diobati, setelah 3-4 hari ruam merah di kulit Tifa tersebut menghilang dengan sendirinya. Kata dokter yang saya kunjungi untuk konsultasi, kemungkinan faktor udara atau lingkungan yang menjadi pemicu munculnya gejala alergi pada kulit Tifa tersebut.

Dokter juga mengatakan bahwa jika didalam keluarga saya ada yang punya riwayat alergi maka saya harus berhati-hati dalam merawat Tifa. Siapa tau ada bakat alergi yang menurun ke Tifa juga. Saya akui bahwa di dalam keluarga memang ada riwayat alergi. Suami saya sangat sensitif terhadap debu, begitu juga dengan Tayo anak pertama saya. Sementara saya sendiri memiliki kulit yang sensitif dan beberapa kali pernah mengalami gatal dan ruam merah dimana saya masih belum tau apa yang menjadi penyebabnya. Setelah saya ceritakan riwayat keluarga ini, dokter berpesan supaya program ASI eksklusif yang saya berikan ke Tifa benar-benar dijalankan hingga 6 bulan. Karena pemberian ASI eksklusif ini bisa meminimalkan resiko terjadinya alergi pada Tifa.
tebel resiko alergi
Saat memasuki usia 6 bulan saya mulai memberinya MP-ASI sambil mengamati adakah makanan yang bisa menyebabkan Tifa alergi. Berbagai jenis makanan saya coba berikan kepada Tifa. Hingga suatu hari saat Tifa berusia 1,5 tahun saya coba memberikan udang. Hasilnya tiba-tiba Tifa muntah terus selama seharian dan saya langsung membawanya ke dokter. Diagnosanya kemungkinan Tifa muntah karena alergi udang. Sekali lagi dokter mengingatkan kepada saya untuk tidak memberikan dulu jenis makanan yang bisa memicu alergi seperti udang, telur, kacang, dan susu sapi. Sejak saat itu saya jadi sangat berhati-hati dalam memberikan makanan kepada Tifa. Saya memilih untuk lebih banyak memberikan sayur dan buah-buahan demi keamanan Tifa. 

Kini usia Tifa sudah 2 tahun 3 bulan. Suka atau tidak suka sekarang Tifa harus mulai disapih. Tapi menyapih Tifa itu ternyata tidak semudah saat menyapih Tayo dulu. Mungkin karena Tifa benar-benar bayi ASI 100% maka perjuangan lepas ASInya jadi lebih berat. Makanya kini saya mulai mencoba mengenalkan susu formula kepada Tifa untuk mengalihkan kebiasaannya minum ASI. Morinaga Chilkid Soya Platinum jadi pilihan saya karena adanya riwayat alergi yang pernah diderita Tifa. Saya memilih susu Morinaga Chilkid Soya karena 9 dari 10 ibu puas & merekomendasikan Chilkid Soya solusi terbaik alergi.
Morinaga Chil Kid Soya Untuk Tifa
Saya mempercayai Morinaga Chilkid Soya sudah cukup lama. Dulu saat Tayo masih balita, saya juga memberikan Chilkid Soya untuk mengoptimalkan asupan nutrisinya. Bahkan hingga kini Tayo masih suka minum Morinaga Chil School Soya yang diformulasikan untuk anak alergi usia 4 - 12 tahun. Sebagai ibu yang memiliki 2 anak dengan riwayat alergi, saya memang terus berusaha mencari informasi tentang alergi demi memberikan dukungan bagi kedua buah hati saya. Meskipun punya anak alergi, saya ingin kedua anak saya tetap tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat dan berprestasi. Beruntungnya saat ini sudah banyak dukungan bagi anak-anak penderita alergi. Salah satu bentuk dukungannya yaitu dengan diperingatinya World Allergy Week setiap tahunnya dengan tujuan untuk mengedukasi para orang tua agar memiliki pemahaman yang benar tentang alergi pada anak.

Morinaga Allergy Week, Edukasi Untuk Para Bunda Dengan Anak Alergi

Pada tahun ini fokus topik dari World Allergy Week (WAO) adalah Dermatitis Atopik atau Eksim. Dermatitis Atopik merupakan penyakit radang kulit yang tidak menular dan bisa kambuh secara berkala, namun juga bisa mencapai titik kronis. Umumnya, episode pertama terjadi sebelum si kecil berusia 1 tahun, yang selanjutnya bisa hilang dan timbul kembali. Prevalensi jenis kulit Dermatitis Atopik pada anak diperkirakan mencapai 10% - 20% sementara pada orang dewasa sekitar 1% - 3%.


Penyebab Dermatitis Atopik masih belum dapat seluruhnya dikenali dengan pasti, namun 50% penyebabnya berasal dari faktor eksternal seperti kondisi lingkungan sekitar yang terlalu kering, bahan pencetus iritasi kulit seperti jenis sabun atau deterjen tertentu, debu, rumput serta serbuk dari tumbuhan berbunga. Sementara 50% penyebab lainnya dicetuskan oleh makanan yang umumnya dikenal sebagai The Big 8 yaitu susu, telur, ikan, jenis makanan laut tertentu seperti udang, gandum, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang pohon seperti walnut, almond, hazelnut, cashew dan pistachio.
Parenting Seminar Morinaga Allergy Week
Dalam rangka memperingati World Allergy Week, Morinaga sebagai salah satu brand unggulan PT Kalbe Nutritionals yang secara berkesinambungan selalu mendukung program tahunan ini juga menyelenggarakan Morinaga Allergy Week. Tahun ini Morinaga kembali mengadakan program Parenting Seminar skala nasional untuk meningkatkan pemahaman para bunda tentang alergi dan penyakit lain. Dalam seminar yang digelar oleh Morinaga tersebut, Prof.Dr.dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K), selaku Guru Besar Bagian Anak Alergi dan Immunologi RSCM/FKUI menjelaskan bahwa susu atau alergen protein susu sapi menjadi salah satu pencetus paling umum di dunia bagi kejadian dermatitis atopik pada anak, dengan angka kejadian mencapai 2 hingga 7,5% yang mana 0,5% terjadi pada si kecil yang masih mendapatkan ASI Eksklusif. Salah satu pencegahan alergi terhadap makanan bisa dilakukan dengan memperkenalkan berbagai jenis makanan sedini mungkin, memberikan ASI secara eksklusif atau jika bunda tidak mampu memberikan ASI maka anak dapat diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein terhidrolisat parsial. Untuk mendapatkan informasi seputar alergi yang lebih lengkap, saya biasanya mengakses berbagai informasi tersebut melalui sosial media Morinaga Platinum sebagai berikut :

0 Facebook : Morinaga Platinum
0 Instagram : @Morinagaplatinum
0 Twitter : @MorinagaID
0 Youtube : MorinagaPlatinum


Dukungan Bunda Untuk Si Anak Alergi Tetap Berprestasi

Bicara soal dermatitis atopik, gejala ini dulu juga pernah diderita oleh Tayo, anak pertama saya. Bahkan kejadian hilang kambuhnya dulu cukup sering terjadi. Dulu saya memang kurang berhasil dalam memberikan ASI Eksklusif untuk Tayo dan susu formula yang saya berikan pertama kali untuk Tayo juga bukan susu soya. Dulu saya menganggap tidak ada alergi yang diderita oleh Tayo, sehingga saya memberinya susu sapi. Namun semenjak ia menunjukkan gejala muncul ruam merah dikulit, maka saya mulai mengganti susu formula yang dikonsumsinya menjadi susu soya.

Baca : #BekalPrestasi Untuk Si Anak Alergi

Kini usia Tayo sudah 8 tahun. Dermatitis atopik yang pernah dideritanya saat masih kecil sudah tidak pernah kambuh lagi, namun sekarang berganti menjadi rhinitis alergi. Gejala yang muncul berupa bersin-bersin dan hidung tersumbat. Hal ini terjadi setiap kali Tayo bangun tidur di pagi hari atau manakala terkena debu. Meskipun kejadiannya tidak terlalu parah, namun hal ini cukup mengganggu kenyamanannya. Namun, saya bersyukur gangguan alergi yang dialami Tayo kini sudah tidak separah saat masih kecil dulu. Mungkin karena semakin besar, daya tahan tubuhnya juga semakin kuat. Meskipun sejak kecil menderita alergi, namun Tayo tetap bisa tumbuh sehat dan cerdas seperti sekarang. Berat badan dan tinggi badannya juga ideal untuk anak seusianya. Bahkan jika bertemu dengan orang yang baru kenal, tidak ada yang menyangka bahwa Tayo punya riwayat alergi. Ini karena selama ini saya selalu memberikan dukungan bagi buah hati yang memiliki riwayat alergi agar tetap berprestasi dengan cara sebagai berikut :

a. Melakukan Cek Alergi

Saat anak saya menunjukkan gejala alergi seperti ruam kulit, batuk atau pilek tanpa sebab yang jelas maka saya akan berusaha mengamati faktor apa yang menjadi penyebab munculnya gejala alergi tersebut. Namun cara ini memang tidak mudah, karena sebagai orang tua kita dituntut harus bisa jeli untuk menentukan faktor apa yang bikin anak jadi alergi. Jujur, saya merasa terbantu dengan adanya Jurnal Alergi yang bisa didownload di www.cekalergi.com. Dengan jurnal tersebut saya bisa mencatat apa saja yang dikonsumsi anak saya serta gejala alergi apa yang timbul. Melalui website ini saya juga bisa mengikuti tes untuk mengukur apakah anak kedua saya juga beresiko menderita alergi atau tidak.
Hasil cek alergi anak saya
Setelah mengetahui bahwa hasilnya anak saya memiliki resiko menderita alergi, kemudian saya mencari tahu faktor apa yang menjadi pemicunya. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan tes alergi di laboratorium. Ada beberapa macam tes alergi yang bisa dilakukan seperti skin prick test, patch test atau tes RAST (Radio Allergo Sorbent Test). Tapi biayanya cukup mahal, dan prosesnya bisa bikin anak merasa agak kurang nyaman. Saya sendiri baru melakukan tes alergi pada anak pertama saya setelah ia berusia diatas 5 tahun.

b. Memberikan Perawatan Kulit Secara Khusus

Kedua anak saya sama-sama pernah menderita dermatitis atopik di usia balita. Pada anak yang menderita dermatitis atopik biasanya memang memiliki jenis kulit yang sangat sensitif. Persis seperti kedua anak saya. Makanya saya juga sangat concern terhadap perawatan kulit bagi keduanya.
Tiap habis mandi pakai lotion supaya kulit nggak kering
Setiap habis mandi saya merawat kulit anak-anak saya dengan menggunakan lotion yang memang diformulasikan untuk penderita dermatitis atopik. Untuk sabun mandi juga selalu saya pilihkan sabun mandi yang hypoalergenic dan memiliki PH netral. Ini semua saya lakukan demi menjaga supaya dermititis atopicnya tidak mudah kambuh, karena biasanya gejala tersebut akan lebih mudah muncul apabila kondisi kulit kering.

c. Menghindarkan Faktor Alergen untuk Meminimalisir Resiko Kambuh

Setelah saya melakukan tes alergi pada anak pertama saya dan mengetahui hasilnya, maka tugas saya selanjutnya adalah mengedukasi anak saya tentang faktor apa saja yang harus dihindari supaya alerginya tidak mudah kambuh. Misalnya karena anak saya sangat sensitif dengan alergen yang bersumber dari hirupan, maka saya tidak memelihara kucing, burung atau ayam di rumah, melarang orang dewasa merokok di dekatnya serta menjaga lingkungan rumah agar terbebas dari debu.
sumber gambar : cekalergi.com
Selain faktor hirupan, anak saya juga alergi terhadap beberapa jenis seafood dan susu sapi. Sehingga hal ini juga saya informasikan ke pihak sekolah/guru kelas supaya mereka mengetahui tentang apa yang tidak boleh dikonsumsi anak atau zat apa yang bisa memicu terjadi alergi pada anak saya sehingga antara saya dan pihak sekolah terutama wali kelasnya bisa saling bekerjasama demi menjaga agar alergi yang diderita anak saya tidak mudah kambuh.

d. Memberikan Nutrisi terbaik untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak


Saat dokter melarang anak saya untuk konsumsi telur, seafood atau susu sapi, saya sempat merasa bingung. Jenis makanan yang dilarang itu justru mengandung banyak protein yang baik untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Jika dilarang, lalu bagaimana anak saya bisa tumbuh dan berkembang secara optimal? Tapi untungnya ada Morinaga Chil Kid Soya yang memang diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi si anak alergi. Inovasi unggulan dari Morinaga tersebut adalah Formula Platinum, dengan sinergi nutrisi lengkap yaitu untuk kecerdasan multitalenta (Brain Care), Pertahanan Tubuh Ganda (Body Defense) dan Tumbuh Kembang Optimal (Body Growth) untuk mendukung tumbuh kembang anak menjadi generasi platinum.
Nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang anak lebih optimal
Moringa Chil Kid Soya merupakan susu soya atau susu isolate protein kedelai yang tidak memiliki kandungan laktosa atau biasa dikenal sebagai lemak hewan, sehingga akan lebih aman dikonsumsi oleh anak yang alergi terhadap susu sapi. Susu soya memiliki beberapa kandungan setara seperti yang dimiliki susu sapi, mulai dari protein, mineral, dan juga vitamin. Kandungan protein dalam susu soya tersusun dari beberapa zat, seperti asam amino berupa lesitin, arginin, lisin, dan berbagai zat lain yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun anak. Susu soya juga memiliki kandungan omega 6 dan omega 3 yang berperan sebagai precursor AA/DHA yang berguna bagi pertumbuhan otak dan mata Si Kecil. Vitamin yang terkandung di dalamnya juga tak sedikit, karena susu soya juga  kaya akan vitamin A, B, C, dan E.

e. Mengajak Anak Rutin Berolahraga

Meskipun anak saya alergi, bukan berarti saya melarang mereka untuk berolahraga. Karena aktivitas fisik seperti olahraga tidak akan memicu alerginya kambuh. Justru dengan rutin berolahraga seperti berenang misalnya bisa mengurangi munculnya gejala rhinitis alergi pada Tayo anak pertama saya. Bagi anak-anak, olah raga juga bisa memperkuat daya tahan tubuh, melatih fungsi dan kemampuan motorik serta melatih keseimbangan mereka.
Serunya berenang bersama anak
Dengan berolahraga di luar rumah, anak-anak saya bisa menghirup udara segar yang baik untuk pernapasan mereka. Aktivitas berenang juga bisa menurunkan resiko untuk terkena asma. Bagi Tifa, aktivitas olahraga berenang juga sekaligus bisa melatih keberaniannya supaya tidak takut air. Selain itu olah raga juga bisa meningkatkan kecerdasan mereka karena mereka akan terbiasa mengikuti arahan, lebih mudah berkonsentrasi dan juga mampu mengatur waktu.


f. Meluangkan Waktu Berkualitas Untuk Anak

Saya dan suami sama-sama bekerja. Tapi kami berdua selalu berupaya meluangkan waktu berkualitas bagi kedua buah hati kami. Misalnya saat pulang sekolah, saya akan selalu mendampingi anak saya untuk mengulang pelajaran yang sudah didapatnya di sekolah. Mengajaknya ngobrol dan sharing tentang pengalaman di sekolah selama seharian serta obrolan santai lainnya.
Mendampingi anak ikut workshop dan lomba robotic
Selain itu, kami juga selalu meluangkan waktu untuk hadir misalnya saat anak saya mengikuti pentas di sekolah atau mengikuti kegiatan lomba. Hal ini kami lakukan supaya anak-anak selalu merasa dicintai dan dihargai sehingga rasa percaya dirinya tumbuh dan ia juga jadi bersemangat untuk terus mengukir prestasi.

"Children have a different spelling for the word 'love'. We spell it l-o-v-e, they spell it t-i-m-e"

Morinaga Chilkid Soya & Morinaga Chilschool Soya, persembahan terbaik untuk buah hatiku
Memiliki dua anak dengan riwayat alergi memang banyak tantangannya, terutama tantangan dalam hal komunikasi. Misalnya saat menyampaikan kepada pihak sekolah atau kepada orang lain (tetangga, keluarga besar/saudara) tentang jenis makanan apa yang tidak boleh dikonsumsi anak saya. Kesannya seperti saya ini jadi ibu yang bawel dan terlalu banyak aturan. Namun hal tersebut harus saya sampaikan demi menjaga supaya alergi yang diderita anak saya tidak mudah kambuh.

Jika alergi pada anak saya sampai kambuh, misalnya gatal-gatal atau hidung berair dan bersin-bersin maka hal ini akan mengganggu kenyamanan anak saya dan aktivitas belajarnya juga jadi terganggu. Apabila kambuhnya terlalu sering, maka menurut dokter, lama-kelamaan hal tersebut bisa memicu timbulnya asma. Makanya supaya anak saya tidak sampai terkena asma, saya benar-benar menjaga supaya alerginya tidak terlalu sering kambuh.
Alergi Tetap Berprestasi
Meskipun kedua anak saya punya riwayat alergi namun saya bersyukur hingga kini keduanya bisa tetap tumbuh dengan sehat, kuat dan cerdas. Anak alergi memang terbukti tetap bisa berprestasi, tidak kalah dengan anak-anak lain yang tidak menderita alergi. Kuncinya adalah adanya dukungan penuh dari orang tua. Siapa lagi yang mendukung anak-anak ini jika bukan kita sendiri. So..dont worry buat para bunda yang punya anak alergi seperti saya, alergi bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Karena alergi merupakan hal yang bisa dikendalikan asalkan kita mau terus mencari informasi yang benar tentang alergi, perduli pada anak yang menderita alergi dan bekerjasama dengan semua pihak demi kepentingan terbaik bagi anak kita. Agar mereka bisa tetap berprestasi meskipun punya riwayat alergi.

#MorinagaAllergyWeek #AlergiTetapBerprestasi #SusuAlergiAnak #SusuAlergi #SusuMorinaga #AllergySolution #Morinaga #ChilkidSoya #SolusiAlergi #AlergiAnak #ChilkidSoyaSolusiAlergi


You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)