Terapi Diare Yang Tepat Pada Anak

by - October 15, 2017


"Mama....adek eek lagi tuh di celana", teriak Tayo memanggil saya. Menurut hitungan saya ini sudah kali ke-3 Tifa BAB dalam sehari dengan tekstur yang encer. Bahkan kemarin saat tengah malam, Tifa juga sempat terbangun dari tidur karena BAB cukup banyak. Duh..kasihan sekali melihat Tifa berkali-kali buang air seperti ini.

Sebagai ibu yang memiliki balita saya pernah mengalami bagaimana galaunya saat anak terkena diare. Walaupun bukan diare yang berat namun ketika suatu hari saya menjumpai BAB Tifa yang teksturnya tidak biasa maka rasanya jadi was-was. Beberapa hari yang lalu tekstur BAB Tifa memang berubah jadi lebih encer. Dalam sehari ia BAB antara 3-4 kali. Perut Tifa juga tampak menggembung namun saya cek suhu badannya tidak ada demam. Tifa juga tidak mengalami muntah tapi ia jadi agak rewel terutama saat terasa ingin BAB. Dugaan saya perut Tifa mulas sehingga Tifa jadi merasa tidak nyaman. Cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini mungkin yang menjadi penyebabnya.
Sedihnya jika anak diare
Karena merasa khawatir saya sampai memutuskan untuk mengambil cuti kerja selama 3 hari. Tujuannya untuk mendampingi anak sampai kondisi saluran cernanya kembali normal. Masalah gangguan saluran cerna seperti yang dialami Tifa memang perlu segera diatasi karena saluran cerna adalah organ terbesar di dalam tubuh kita yang berfungsi sebagai sistem imun. Saluran cerna yang sehat merupakan cerminan kesehatan tubuh secara umum. Jika masalah gangguan saluran cerna ini tidak segera ditangani saya khawatir kondisi tersebut akan mempengaruhi kondisi kesehatan anak lebih luas lagi misalnya anak jadi susah makan trus kurang gizi deh. Apalagi jika masalahnya adalah diare, saya udah parno aja kalau anak saya diare. Saya nggak mau sampai lengah atau kecolongan, karena ada anak teman saya yang meninggal gara-gara diare. Iya..kenyataannya penyakit diare memang bisa mengakibatkan kematian pada bayi dan balita apabila terjadi dehidrasi tingkat berat dan terlambat mendapatkan penanganan.

Fakta Tentang Diare

Bicara soal diare, dari hasil baca-baca info ternyata menurut data WHO diare adalah penyebab utama kematian balita di seluruh dunia. Bahkan UNICEF memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia akibat diare. Di Indonesia sendiri, diare merupakan penyebab kedua kematian pada balita setelah pneumonia. Riset nasional menunjukkan bahwa 31,4% dari kematian bayi dan 25,2% dari kematian balita di Indonesia disebabkan oleh diare. Fakta ini sungguh bikin saya prihatin dan jadi termotivasi untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dalam menjaga sang buah hati.
Gejala Diare yang perlu diwaspadai. Sumber gambar : IG interlacprebiotics

Diare bisa disebabkan oleh bakteri, alergi makanan, penggunaan antibiotik, kontaminasi racun atau kotoran dari lingkungan sekitar dan infeksi virus. Pada bayi dan balita, infeksi rotavirus adalah penyebab diare yang paling banyak menyebabkan kematian. Karena biasanya virus ini menyebabkan komplikasi muntah yang sangat sering dan diare cukup berat sehingga akhirnya anak mengalami dehidrasi. Dehidrasi ini bisa mengakibatkan syok dan membuat anak kekurangan cairan dan oksigen. Infeksi rotavirus ini paling banyak terjadi saat musim hujan. Virus yang masuk ke dalam tubuh akan menginfeksi sel-sel di dalam vili usus halus. Masa inkubasinya antara 3 - 5 hari setelah itu anak akan mengalami muntah secara mendadak, demam, sakit perut dan diare antara 10 - 20 kali sehari dengan lebih banyak mengeluarkan air daripada ampas kotoran. Diare ini terjadi karena adanya gangguan penyerapan natrium dan glukosa karena sel yang rusak pada vili usus digantikan oleh sel yang belum matang sehingga tidak mampu melakukan penyerapan. Butuh waktu 3 - 8 minggu untuk mengembalikan kondisi usus ke fungsi normal pasca terserang virus.

Terapi Diare Menurut WHO

Saat anak terkena diare kita tidak dianjurkan untuk memberikan obat penghenti diare atau antibiotik. Yang paling penting untuk dilakukan adalah mengembalikan cairan yang terbuang dari tubuh anak contohnya dengan memberikan oralit sebagai pertolongan pertama. Jika anak terus muntah maka cara memberikannya sedikit-sedikit tapi sering. WHO juga menganjurkan pemberian zinc pada anak yang terkena diare karena zat ini dapat melindungi vili usus dan meningkatkan sistem pertahanan di usus sehingga mempercepat proses penyembuhan. Selain itu saat anak diare juga sangat disarankan untuk memberikan probiotik yang mengandung bakteri baik dengan tujuan untuk mengimbangi bakteri jahat yang berkembang di dalam usus.
Saya berikan Interlac sebanyak 1 sachet per hari untuk Tifa
 Interlac Sachet untuk anak usia 0 - 3 tahun
Makanya saat Tifa terkena diare beberapa waktu lalu maka langkah pertama yang saya lakukan adalah memperbanyak asupan cairan serta memberikan Interlac untuk mengatasinya. Interlac merupakan probiotik yang sudah teruji klinis aman digunakan pada segala usia. Formulanya sama sekali tidak mengandung laktosa sehingga dijamin aman untuk bayi baru lahir termasuk bayi yang lactosa intoleran. Interlac ini rasanya tawar seperti air mineral biasa sehingga saya sangat terbantu saat meminumkannya kepada Tifa anak saya yang sulit sekali minum obat atau suplemen apapun.

Saya memberikan interlac sachet sebanyak 1 sachet sehari kepada Tifa yang berusia 1,5 tahun. Alhamdulilah setelah konsumsi interlac, masalah ganguan saluran pencernaan yang dialami Tifa berangsur membaik. Kini anak saya sudah tidak rewel lagi dan tekstur serta frekuensi BAB nya juga sudah kembali normal. Tifa kembali nyaman beraktivitas dan bisa makan dengan lahap. Tidak ada lagi keluhan perut kembung atau mulas yang mengganggu.

Tentang Probiotik

sumber gambar : IG Interlacprobiotics
Mungkin saat ini masih ada bunda atau masyarakat yang belum paham tentang apa itu probiotik. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari probiotik bisa ditemukan pada makanan yang mengalami fermentasi seperti tempe atau yoghurt. Probiotik berasal dari bahasa Yunani "pro" yang berarti "untuk" dan "bios" yang berarti "kehidupan". Sehingga Probiotik diartikan sebagai "for life" atau "untuk kehidupan". Probiotik adalah bakteri baik yang dapat hidup di saluran cerna dan memegang peran penting dalam kesehatan dan pencegahan penyakit pada manusia. 

Probiotik ini jenisnya ada bermacam - macam. Salah satu jenis probiotik yang terkenal dan memiliki khasiat sangat baik adalah jenis Lactobacillus. Diantara probiotik dengan jenis Lactobacillus, yang paling menonjol kelebihannya adalah strain Lactobacillus reuteri Protectis yang dipatenkan oleh BioGaia yaitu perusahaan bioteknologi Swedia yang dikenal sebagai World Leader In Probiotics. Hal ini sudah dibuktikan oleh ratusan penelitian klinis yang dilakukan para ahli biomedis dan ahli nutrisi di seluruh dunia.

Interlac, Healthy Tummy Happy Baby

Saat Tifa diare beberapa waktu lalu, saya memberikan Interlac untuk terapi selama 5 hari. Interlac adalah satu-satunya produk suplemen probiotik di Indonesia yang mengandung Lactobacillus reuteri protectis yang merupakan solusi aman dan efektif untuk mengatasi berbagai macam gangguan saluran cerna. Produk ini dipasarkan di Indonesia melalui kerjasama BioGaia dengan PT Interbat. Varian Interlac tersedia dalam bentuk :
  • Oral drop , untuk usia 0 - 1 tahun 
  • Sachet, untuk usia 0 - 3 tahun 
  • Tablet kunyah dengan varian rasa stroberi dan lemon, untuk usia 4 tahun - dewasa 
varian interlac
Penggunaan interlac juga sangat praktis dan ekonomis karena hanya cukup diberikan sebanyak 1 kali sehari apapun variannya. Untuk interlac drops diberikan sebanyak 1 x 5 tetes per hari, sementara interlac sachet diberikan dengan cara dilarutkan ke dalam sedikit air sebanyak 1 sachet per hari. Penyimpanan interlac harus pada suhu dibawah 25 derajat celcius agar terjaga kualitasnya.  Selain itu bunda juga bisa mengunjungi sosial media interlac berikut ini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap :

Website : www.interlac-probiotics.com
Instagram : @interlacprobiotics
Facebook : interlacprobiotics

Interlac juga sudah memiliki nomor registrasi resmi dari BPOM dan masuk dalam kategori suplemen makanan. Jadi kita tidak perlu khawatir lagi dengan keamanan dari produk impor ini.
Interlac sudah terdaftar resmi di BPOM
Eniwei interlac ini ternyata nggak cuma bisa untuk mengatasi masalah diare pada anak saja. Gangguan saluran pencernaan lainnya seperti susah BAB, kembung, kolik dan gumoh yang sering juga dialami oleh bayi dan balita juga bisa diatasi dengan pemberian Interlac. Adapun rekomendasi Pemberian Interlac untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan pada anak adalah sebagai berikut :
  • Kasus Diare : 5 hari pemakaian 
  • Konstipasi/Sembelit : 2 minggu pemakaian 
  • Gumoh/regurgutasi : 4 minggu pemakaian 
  • Kolik : 3 minggu pemakaian 
  • Imunitas : Pemakaian jangka panjang
Interlac sahabat usus untuk segala usia
Pemberian interlac ini tidak hanya berfungsi untuk menyembuhkan saat terjadi keluhan gangguan saluran cerna saja lho. Pada anak yang sehat, interlac juga bisa diberikan dalam rangka menjaga saluran cernanya agar tetap sehat. Karena interlac bukan obat, melainkan suplemen. 
sumber gambar : IG Interlacprebiotics
Diare adalah penyakit yang mudah menular dan gampang menyebar terutama saat kondisi cuaca tidak menentu seperti saat ini. Anak yang terkena diare walaupun tampak ringan tetap tak boleh disepelekan. Apalagi dianggap sebagai pertanda bahwa anak akan bertambah kepintarannya. Jaman dulu ada lho mitos seperti itu yang menganggap anak buang-buang air itu merupakan hal biasa dan pertanda ia akan bertambah pintar. Dan sayangnya sampai dengan saat ini masih ada masyarakat yang percaya dengan mitos tersebut.

Anak yang mengalami diare harus segera diberikan pertolongan dan terus dilakukan observasi agar kondisinya tidak semakin parah. Pertolongan pertama yang paling tepat adalah memberikan cairan dan terapi dengan probiotik interlac. Perhatikan tanda bahaya diare yaitu apabila disertai demam dan muntah selama 24 jam. Segera bawa ke dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yaitu bibir kering, menangis tapi tidak keluar air mata, tidak buang air kecil selama 6-8 jam dan urin berwarna gelap. Sehingga pada bayi atau balita yang mengalami diare justru tidak disarankan untuk menggunakan diapers supaya orang tua bisa terus melakukan pemantauan terhadap frekuensi buang air kecilnya. Karena tanda awal dehidrasi terutama pada bayi bisa dilihat dari frekuensi BAKnya.
Interlac tablet kunyah untuk anak & dewasa, karena ibu dan anak harus sama-sama sehat

Cara Mencegah Diare

Menjaga kebersihan lingkungan adalah cara yang tepat untuk mencegah serangan virus penyebab diare pada anak-anak. Selain itu langkah berikut juga penting dilakukan untuk mencegah diare :
  • Biasakan cuci tangan dengan menggunakan sabun setelah melakukan kegiatan apapun terutama sebelum makan dan sesudah BAB/BAK 
  • Bersihkan toilet setiap kali habis digunakan dan lakukan pembersihan rutin minimal seminggu sekali 
  • Pastikan kebersihan makanan yang disajikan mulai dari proses pembuatan hingga penyajiannya 
  • Berikan vaksin rotavirus pada anak di usia 2, 4 dan 6 bulan. Meskipun kemungkinan terserang virus diare tetap ada namun efeknya tidak separah pada anak yang tidak divaksin 
  • Berikan interlac probiotik untuk menjaga kesehatan saluran pencernaaan si kecil sehingga imunitasnya selalu terjaga. 
Sebagai orang tua kita memang harus bijak dalam mengatasi diare yang terjadi pada anak-anak. Data menunjukkan bahwa hingga saat ini diare masih menjadi penyebab kematian utama anak-anak di seluruh dunia. Sehingga kita tidak boleh menyepelekan gangguan saluran cerna yang dialami si kecil. Tidak perlu panik, namun tetap waspada dan berikan terapi yang tepat saat anak kita terkena diare.


You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)