Menghadapi Hater Secara Pinter

by - October 06, 2017

Beberapa waktu lalu saya sempat rada mangkel gara-gara baca tulisan seseorang di medsos yang sengaja ingin memancing emosi saya. Bukannya saya ge-er ya..tapi tulisan yang nggak nyaman dibaca itu memang terpampang nyata dan sengaja ditulis untuk ditujukan kepada saya. Entah kali ini apa maksud orang tersebut, tapi dari dulu memang saya tau orang itu nggak suka sama saya. 


Kalau saya sendiri sebenarnya juga merasa nggak pernah punya masalah dengan orang tersebut. Selama ini saya juga nggak pernah ingin cari musuh. Tapi begitulah kehidupan di dunia maya saat ini. Sejak ada sosmed kayaknya orang-orang jaman now jadi merasa bebas menulis apapun termasuk nyinyirin orang lain sesuka hati. Tapi hal itu cuma berani mereka lakukan di sosmed. Saat bertemu langsung di dunia nyata, mereka langsung diam seribu bahasa.

Sejak jadi blogger saya memang beberapa kali pernah ketemu sama orang yang mampir ke blog dan meninggalkan komentar pedes atau negatif. Awalnya dulu sempat shock sih...tapi lama-lama jadi terbiasa dan santai saja ngadepinnya. Hal semacam ini juga pernah dialami oleh teman saya sesama blogger yang ngeblognya sudah lebih senior daripada saya. Teman saya ini ngeblognya sudah sejak tahun 2009 sementara saya baru mulai di tahun 2012. Namanya mak Juliastri. Ibu dari 2 anak yang ganteng dan cantik serta berprofesi sebagai enterpreuner ini, pernah juga punya pengalaman ketemu sama orang yang meninggalkan komentar yang kurang nyaman dibaca di blognya. Misalnya ketemu sama pengunjung blog yang berbeda pendapat atau tidak setuju dengan apa yang mak Juli tuliskan. Emak berwajah ramah dan keibuan ini sih menanggapinya dengan santai saja. Jika masukannya positif dan bersifat membangun maka akan diterima dengan baik. Tapi kalau ketemu sama yang negatif, maka cukup diabaikan saja daripada menguras energi. 

Kata Mak Juli, menghadapi haters itu cukup abaiakan saja :)
Dunia maya saat ini memang terasa semakin ramai saja terutama sejak para haters mulai bermunculan. Mungkin jika kita nggak kuat mental, kehadiran haters itu bisa saja bikin kita jadi down. Padahal sebenarnya keberadaan haters dalam hidup kita itu adalah hal yang normal. Saat ini kita sedang hidup di dunia bukan di surga. Dimana nggak mungkin semua orang di dunia ini akan suka dengan kita. Pasti ada satu atau dua orang yang nggak suka sama kita. Dan itu normal.

Justru kalau dipikir-pikir kehadiran haters dalam hidup kita ini ada manfaatnya lho. Mental kita jadi semakin terasah dan makin tangguh gara-gara haters. Selain itu kita juga jadi diingatkan untuk lebih sering introspeksi diri, kira-kira apa penyebabnya kok sampai bisa muncul haters?

Sebenarnya kemunculan haters itu juga ada beberapa kemungkinan. Jika mereka muncul karena memang kita yang salah maka sebaiknya kita segera berusaha untuk memperbaiki diri. Bersyukur ada haters yang mengingatkan kekhilafan kita.

Tapi ada juga haters yang muncul karena melihat kualitas diri kita yang lebih baik dari dirinya dan itu membuatnya merasa iri. Maka anggap saja haters model begini sebagai pemacu kita untuk terus mengukir prestasi tanpa harus menyombongkan diri. Menanggapi haters juga nggak perlu dengan balik menebar kebencian kepadanya. Karena rasa benci itu justru akan menyakiti diri kita sendiri. Woles ajalah. Kalau mau membalas maka balaslah dengan cara yang elegan misalnya dengan menunjukkan kesuksesan tanpa harus menyakiti siapapun.

Sebenarnya haters itu adalah fans sejati kita. Setiap hari para haters akan selalu memikirkan kita dan mereka juga selalu memperhatikan sepak terjang kita. Walaupun dibalik perhatian itu mereka berusaha mencari celah untuk menemukan keburukan dan kelemahan kita dengan tujuan untuk mendzalimi tapi sudahlah biarkan saja. 


Nah kalau menurut definisi mak Juliastri, Hater sebenarnya adalah pemuja rahasia atau fans yang tertunda. Karena dari benci lama-lama mereka malah bisa jadi cinta sama kita. Hater sebenarnya malah lebih perhatian karena mereka selalu meluangkan banyak waktunya untuk stalking segala aktivitas kita di dunia maya. Dia juga lebih detail merinci kita ngapain aja, dan mengkritisi segera kalau ada yang nggak sesuai dengan maunya dia. Malah perhatiannya bisa melebihi pacar, hanya caranya saja yang salah. Intinya mereka ini sebenarnya cuma caper (cari perhatian) dan suka baper. Selama nggak mengganggu sampai anarkis sih, sebaiknya abaikan saja. Kalau sudah keterlaluan, baru ditindak tegas. Begitu tips pinter dari mak Julia dalam menghadapi haters.

Jika memang ada haters dalam hidup kita maka tak perlu diambil pusing. Selama jumlah mereka tidak lebih banyak daripada orang-orang yang suka dan sayang sama kita maka itu adalah hal yang normal. Yang penting kita nggak perlu balik membenci mereka.


You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)