Jangan Cuma Asal Ngebut, Yuk Belajar Safety Riding Dulu Bersama Yamaha

by - December 04, 2016

Dari kecil hidup saya sudah akrab dengan sepeda motor yamaha. Bukan karena saya terlahir sebagai anak pembalap lho, bukaan banget. Tapi karena saya terlahir di kalangan keluarga pas-pasan yang nggak pernah punya mobil maka sejak kecil kalau mau pergi kemanapun saya selalu naik sepeda motor. Yamaha adalah sepeda motor andalan keluarga saya. Namun sepeda motor yamaha yang dimiliki orang tua saya pada jaman dulu, bukanlah jenis sepeda motor model keren dan terbaru seperti kebanyakan dimiliki orang saat ini. Melainkan sepeda motor yamaha jenis V75 yang vintage banget itu lho hehehe. Meskipun sepeda motor tua, tapi jasanya sangat besar lho dalam mengantarkan saya meraih cita-cita. Saya pernah menulis kisahnya di sini.

Setelah saya berhasil lulus kuliah kemudian bekerja dan berkeluarga, kehidupan saya perlahan jadi lebih makmur..hehe..sehingga saya bisa beli sepeda motor yamaha yang lebih keren. Dulu sepeda motor yamaha yang berhasil saya beli pertama kali dengan menggunakan gaji sendiri adalah jenis yamaha mio. Kemudian seiring perkembangan trend saya ganti mio saya dengan yamaha fino. Saya juga pernah menuliskan pengalaman seru saya berpetualang dengan menggunakan sepeda motor yamaha fino di sini.


Sepeda motor yamaha memang sudah sangat menyatu dalam kehidupan keluarga saya. Naik sepeda motor yamaha memang terasa nyaman dan lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar. Pergi kemanapun rasanya jadi asyik dan lebih praktis jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor yamaha. Nggak ribet nyari tempat parkir, nggak mumet jika terjebak macet dan tentunya irit dikantong sehingga nggak bikin boros. Meskipun sekarang kehidupan ekonomi saya sudah lebih makmur dan bisa beli mobil, tapi sepeda motor yamaha tetap jadi pilihan saya untuk berkendara terutama dalam rangka pergi bekerja ke kantor setiap hari.

Betewe bicara soal sepeda motor, beberapa waktu lalu saat saya pulang kerja dan sedang berhenti di lampu merah perempatan ring road giwangan, nggak sengaja mata saya melihat papan display reklame yang terpampang di dekat pos polisi Gondowulung. Ada tayangan iklan layanan masyarakat yang cukup menarik perhatian saya. Kurang lebih pesan yang disampaikan seperti ini :

7 Kesalahan Berkendara yang sering dilakukan oleh pengendara sepeda motor

  1. Berkendara melawan arus lalulintas
  2. Berkendara sambil menggunakan ponsel
  3. Parkir sembarangan
  4. Modifikasi sepeda motor berlebihan
  5. Berbalik arah tidak pada tempatnya
  6. Berbelok tanpa menyalakan lampu sein
  7. Lupa tidak mematikan lampu sein setelah berbelok

Benar juga ya, dalam prakteknya selama ini saya memang sering melihat pengendara sepeda motor yang melakukan hal-hal semacam itu. Hal ini memang efeknya bisa membahayakan keselamatan, bukan hanya keselamatan diri sendiri tapi juga keselamatan pengendara lain. Bahkan mungkin saya sendiri juga pernah melakukan hal semacam itu seperti lupa mematikan lampu sein sehingga membuat pengendara lain jadi bingung melihat lampu sein sepeda motor saya masih tetap menyala padahal motor saya jalannya lurus-lurus saja nggak belok kemana-mana. Hiks..maafkan kekhilafan saya ya..

Makanya waktu ada teman yang ngajakin saya untuk ikut belajar tentang safety riding di Yamaha Riding Academy (YRA) pada hari minggu tanggal 27 Oktober 2016 kemarin saya langsung daftar untuk ikut. Karena selama ini saya belum pernah tau gimana sih cara berkendara yang safety itu? Apalagi saat ini angka kecelakaan lalu lintas dari sepeda motor juga semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah orang yang memiliki sepeda motor. 

Belajar Safety Riding Bersama Yamaha Riding Academy (YRA)
Ternyata kegiatan safety riding yang berlangsung beberapa waktu lalu di Stadion Maguwo Sleman ini berlangsung sangat seru. Instrukturnya komunikatif dan materi yang disampaikan juga sangat menarik dan bisa menambah wawasan saya terutama dalam hal keselamatan berkendara. YRA sendiri merupakan salah satu bentuk program CSR dari Yamaha yang sudah berkiprah sejak tahun 2014 dalam menularkan virus safety riding kepada masyarakat. Ada 2 program yang dilakukan yaitu :

  • YRA Safety, merupakan edukasi keselamatan berkendara yang ditujukan kepada para costumers pengguna sepeda motor di Indonesia. Kegiatan ini biasa diselenggarakan di perusahaan, pemerintah serta ke sekolah dengan sasaran para guru dan karyawan
  • YRA For Kids, merupakan pembekalan serta pegetahuan tentang bahaya yang ada di jalan raya sedini mungkin kepada anak-anak. Biasanya kegiatan ini ditujukan ke sekolah-sekolah atau saat ada event Yamaha
Ilmu tetang safety riding ini memang sangat perlu untuk ditularkan kepada masyarakat, karena menurut data disebutkan bahwa dari 3 faktor penyebab kecelakaan lalulintas yang terdiri dari manusia, kendaraan, dan faktor lingkungan/jalan ternyata faktanya 84% kejadian kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia. Hal inilah yang kemudian mendorong Yamaha untuk menularkan virus safety riding kepada masyarakat secara umum dengan tujuan untuk ikut menurunkan angka kecelakaan lalulintas. 

Faktor manusia (human eror) yang menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas ini contohnya adalah kurangnya kedisiplinan dan etika berkendara, kondisi fisik dan emosi pengendara serta ketrampilan/skill pengendara. Sehingga kegiatan safety riding ini memang sangat erat kaitannya dengan safety mind dan riding skill.


Safety riding berkaitan erat dengan safety mind. Kalimat ini mengandung arti bahwa jika ingin berkendara dengan aman maka harus dimulai dari pemikiran yang aman juga. Sebelum mulai berkendara, otak sudah memikirkan step by step apa saja yang harus dipersiapkan agar perjalanan berlangsung dengan aman dan nyaman.

Sebagai contoh adalah saat hendak berangkat ke kantor. Data tentang waktu kejadian kecelakaan yang ada menunjukkan bahwa 70% kecelakan terjadi pada saat berangkat kerja. Analisanya berarti penyebab kecelakaan banyak dipicu oleh faktor terburu-buru karena khawatir terlambat ke kantor. Pikiran yang terburu-buru merupakan contoh kondisi yang tidak safety mind. Berawal dari kondisi yang tidak safety mind maka berdampak pada kondisi berkendara yang tidak safety. Sehingga memang benar bahwa kondisi pikiran seseorang itu sangat mempengaruhi keselamatan berkendara.

Safety mind juga erat kaitannya dengan perencanaan yang matang ketika hendak berkendara seperti merencanakan bangun lebih pagi supaya tidak terburu-buru dalam perjalanan menuju tempat kerja. Atau merencanakan untuk rutin merawat mesin kendaraan sehingga tidak terjadi kerusakan pada sepeda motor yang bisa membahayakan keselamatan pengendara dan lain sebagainya. Dalam sesi kegiatan safety riding bersama YRA kemarin, instruktur menjelaskan beberapa contoh safety mind yaitu :

  1. Memakai safety gear sebelum berkendara seperti memakai jaket, helm, sarung tangan, protector dan sebagainya
  2. Mengecek kondisi motor seperti kondisi bahan bakar, oli, ban, rem
  3. Menerapkan perilaku berkendara yang baik dan mematuhi peraturan lalulintas, seperti tidak melawan arah, tidak menerobos traffic light dan lain sebagainya.
Safety riding  juga membutuhkan yang namanya riding skill. Kalimat ini mengandung arti bahwa skill berkendara itu memang harus dikuasai oleh setiap orang. Yang dimaksud dengan skill berkendara ini contohnya adalah posisi berkendara, teknik pengereman, teknik keseimbangan dan teknik berbelok. Terkait soal riding skill ini, instruktur menjelaskan bahwa pengoperasian kendaraan yang baik adalah menggunakan pikiran dan kemampuan olah tubuh secara maksimal. Antisipasi tetap terhadap bahaya akan menghasilkan reaksi lebih cepat dan mengemudi secara lebih aman. 


Di contohkan sebuah ilustrasi bahwa pada saat seseorang berkendara sambil memikirkan 1 hal saja dengan kecepatan 50 km/jam kemudian tiba-tiba di depannya ada orang yang menyeberang secara mendadak maka otak butuh waktu sekitar 0,4 detik untuk segera melakukan pengeraman. Dalam jeda waktu 0,4 detik ini ternyata kendaraan sudah melaju sejauh 5,5 meter. Apabila jarak penyeberang kurang dari 5,5 meter maka tabrakan tidak dapat dihindarkan. Jika berkendara sambil memikirkan lebih dari 1 hal maka jeda waktu yang dibutuhkan otak untuk segera melakukan pengereman adalah 0,8 detik dan dengan waktu selama ini kendaraan sudah melaju sejauh 11 meter. Sehingga saat berkendara otak yang fokus akan lebih safety ketimbang otak yang melamun terutama saat ada bahaya yang muncul secara mendadak. 

posisi berkendara yang aman dan nyaman
Posisi berkendara juga merupakan bagian dari riding skill yang harus diperhatikan. Posisi yang benar saat naik sepeda motor adalah berada pada posisi di tengah, tidak terlalu ke depan atau miring kiri/kanan. Ini bertujuan supaya beban kendaraan seimbang dan tidak mudah oleng saat melaju di jalan. Selain itu posisi tangan dan bahu juga harus rileks tidak kaku serta membentuk huruf U. Ini bertujuan untuk memudahkan posisi kita saat berbelok baik ke kanan atau ke kiri. Pandangan mata juga harus fokus ke depan dan posisi kaki dan lutut rapat menempel ke bodi kendaraan. 
Instruktur memberi contoh tentang posisi yang aman dan nyaman saat berkendara
Setelah menjelaskan tentang teori riding skill, selanjutnya instruktur dari YRA mengajak para peserta safety riding untuk praktek mempelajari teknik berbelok, keseimbangan serta pengereman. Ada 3 tekhnik yang diajarkan dalam praktek riding skill ini yaitu chidori, slalom dan breaking. Kegiatan ini berlangsung dengan sangat seru. Awalnya saat mencoba praktek chidori saya sempat grogi karena kurang yakin dengan kemampuan sendiri tapi alhamdulilah saya bisa melakukan chidori, slalom dan breaking meskipun nggak bisa sekeren yang diajarkan oleh instruktur dari YRA.
Praktek teknik chidori, slalom dan breaking bersama instruktur. Seru banget !
Saya bersiap mau praktek juga
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan safety riding bersama Yamaha Riding Academy ini saya jadi mendapatkan pengalaman baru tentang teknik berkendara yang aman dan juga nyaman. Safety gear memang sangat penting untuk selalu dikenakan selama berkendara menggunakan sepeda motor. Penggunaan helm SNI yang full face akan semakin memberikan perlindungan keselamatan yang optimal. 

Soal kecepatan berkendara sebenarnya juga tergantung pada riding skill seseorang. Asalkan punya skill untuk berkendara dengan kecepatan tinggi sebenarnya juga tidak masalah mengemudikan sepeda motor dengan kecepatan diatas 60 km/jam, asalkan kita tetap bisa menguasai kendaraan tersebut bukan sebaliknya kendaraan yang mengontrol kita. Apalagi jika kita berkendara dengan kecepatan tinggi menggunakan sepeda motor Yamaha yang memang didesain dengan sistem keamanan yang tinggi. Sepeda motor yang diproduksi oleh perusahaan Jepang yang berdiri sejak tahun 1955 ini memang sudah terbukti keunggulannya dan telah berhasil menguasai segmen motor sport di Indonesia. Yang namanya motor sport pasti rasanya lebih mantap jika dipakai untuk berkendara dengan kecepatan tinggi tapi tentunya harus menguasai ilmu safety riding juga ya, jangan cuma asal ngebut. Kalau cuma asal ngebut, bisa-bisa malah benjut. Oiya satu lagi nih faktor keselamatan yang tak kalah penting untuk dilakukan yaitu berdoa, karena berdoa itu juga secara psikis akan mendukung safety mind saat berkendara.


Seru bangetkan pengalaman saya belajar safety riding bareng Yamaha, kamu tertarik untuk belajar safety riding juga? Yuk langsung cuss aja ke markas YRA jogjakarta.

YRA JOGJAKARTA
Sayap Barat Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta
IG dan Twitter : @yrajogja
Facebook : YRA Jogja

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)