Berbagi di Tanggal Tua

by - May 21, 2016

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.
mataharimall-kompetisi

Tanggal tua biasanya identik dengan kondisi uang yang pas-pasan, dompet yang kosong melompong atau kehidupan yang sempit bin pailit. Hal semacam ini sepertinya sudah jadi fenomena yang sangat umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia terutama di kalangan anak kost. Tanggal tua artinya hidup menderita. Dulu jaman masih jadi anak kos, derita tanggal tua semacam ini juga sering banget aku alami. Saat tanggal tua tiba, 1 bungkus indomie itu rasanya jadi sangat berharga. Bahkan aku dan beberapa teman kosku dulu sering banget ngutang telur dan indomie di warung depan kos sekedar untuk menyambung hidup tiap kali menjelang tanggal tua. Selain marak dengan fenomena berhutang, ada fenomena lain yang sering muncul di kalangan anak kost saat tanggal tua tiba, yaitu fenomena pelit. Kalau ada anak kost yang punya bahan makanan yang sedikit berlebih, pasti langsung disembunyiin di dalam kamar karena khawatir bakal disatronin sama anak kost lain yang lagi bokek dan kelaparan. Iya hidup di tanggal tua itu memang terasa sangat sempit, sehingga terkadang kita jadi pelit untuk berbagi. Gimana nggak pelit, lha wong duit untuk mencukupi kebutuhan diri sendiri saja pas-pasan atau malah kadang nggak ada sama sekali, jadi apa yang mau dibagi. Bukannya pelit tapi memang lagi pailit, begitu kami dulu sering beralasan untuk tidak berbagi saat tanggal tua tiba.

Kemudian suatu hari aku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga yang jadi mengubah mindsetku setiap kali tanggal tua tiba. Justru tanggal tua itu adalah saat yang paling tepat untuk berbagi karena banyak sekali orang yang butuh bantuan, so jangan pelit di saat tanggal tua tiba.

Begini kisah yang berhasil mengubah mindsetku tentang tanggal tua. Jadi ceritanya suatu hari saat masih hidup jadi anak kos, duitku di dompet tinggal Rp.10.000,- saja. Padahal saat itu aku harus ke warnet untuk mencari bahan dalam rangka memenuhi tugas kuliah. Dari tempat kos aku sudah berhitung bahwa uang terakhir ini masih cukup untuk bayar ongkos warnet dan untuk makan siang ala kadarnya. Untuk makan malam aku sudah berencana mau ngutang indomie aja. Toh besok pagi sudah tanggal 1 dan aku sudah dapat kiriman lagi dari orang tuaku di Jogja. 

Lalu berangkatlah aku ke warnet dengan berjalan kaki. Selama di warnet aku browsing, nyari bahan buat bikin tugas kuliah selama kurang lebih 1 jam. Setelah merasa cukup aku segera ke kasir untuk bayar ongkos warnet sebesar Rp. 3.000,-. Sesudah itu aku berniat mau beli nasi bungkus di warung yang terletak tak jauh dari warnet dengan uangku yang masih tersisa Rp.8.000,-. Saat aku sedang berjalan menuju warung, aku bertemu dengan seorang nenek tua. Nenek tersebut sedang duduk di pinggir trotoar sambil meminta belas kasihan kepada setiap orang yang lewat, namun tak ada satupun yang mau menggubrisnya. Padahal wajah nenek itu tampak sangat memelas, badannya juga sangat kurus seperti orang yang jarang makan. Bisa jadi saat itu nggak ada seorangpun yang mau memberi uang karena kondisinya memang sedang tanggal tua. Rata-rata yang berjalan melewati trotoar itu memang statusnya mahasiswa yang jadi anak kos. Kemungkinan besar mereka juga lagi pailit sama seperti aku yang saat itu cuma tinggal punya duit Rp. 8.000,- saja.

Ketika lewat di depan nenek tua itu, entah kenapa aku merasa jatuh iba. Kemudian dengan spontan kuberikan uang sebesar Rp.5.000,- kepadanya. Nenek tua itu tampak sangat bersyukur dengan pemberianku, dia mengucapkan banyak terimakasih sambil mendoakan aku dengan menggunakan bahasa jawa, " Maturnuwun mbak, mugi-mugi njenengan diparingi kathah rejeki engkang berkah kaliyan Gusti" begitu doa si nenek kepadaku. Dan akupun mengaminkannya di dalam hati.

Begitu sampai di warung makan, aku jadi bingung karena uangku tinggal Rp.3.000,- saja. Itu artinya aku cuma bisa beli tempe mendoan tanpa nasi. Padahal perut rasanya udah laper banget. Tapi mau gimana lagi, nggak bisa ngutang di warung ini karena aku juga nggak kenal akrab sama penjualnya. Akhirnya siang itu aku cuma bisa makan pakai tempe mendoan saja. 

Selanjutnya aku pulang menuju tempat kost dengan berjalan kaki lagi. Sebelum masuk gang menuju tempat kost, aku iseng-iseng mampir ke ATM. Niatnya mau cek saldo, siapa tau ibuku sudah kirim uang. Tapi rasanya nggak mungkin ibuku kirim uang pas tanggal tua begini. Aku sudah sangat hafal dengan jadwal pengiriman uang dari ibuku. Jika tanggal 1 jatuh pada hari kerja ibu akan mentransfer pada hari itu juga sekitar jam 2 siang. Namun apabila tanggal 1 jatuh pada hari libur maka proses transfer uang baru bisa dilakukan pada tanggal 2. Dalam sejarah pengiriman uang selama aku kost di Semarang, ibuku belum pernah melakukan transfer pada saat tanggal tua. Jadi kalau pas tanggal tua begini kok aku iseng ngecek saldo ATM itu artinya aku sedang sangat amat kurang kerjaan dan sedikit frustasi. Kadang aku memang suka iseng ngecek saldo ATM pas tanggal tua sambil berharap siapa tau ada mukjizat misalnya ada orang yang salah transfer uang dan masuk ke rekeningku. Tapi hal semacam itu belum pernah terjadi padaku.

Kembali ke ATM, aku segera masuk ke dalam ruang ATM dan memasukkan kartu serta PIN untuk cek saldo. Saat itulah keajaiban itu terjadi untuk pertama kalinya. Aku sangat kaget ketika melihat ada saldo sebesar Rp.750.000,- di rekeningku, saking nggak percayanya aku sampai ngucek-ngucek mata berkali-kali. Duit siapa ini nyasar ke rekeningku? banyak amat, pikirku. Apa mungkin kiriman dari ibuku? nggak mungkin deh kayaknya. Biasanya ibu kirim uang hanya Rp.500.000,- itupun nggak pernah dikirimkan pas tanggal tua. Jadi aku langsung mikir ini pasti ada orang salah transfer. Kalau begitu bisa saja besok uang ini ditarik lagi sama bank, jadi aku nggak berani ambil uang itu walaupun sebenarnya lagi butuh banget.


Besoknya, saat pulang kuliah aku kembali cek saldo rekening. Ternyata saldonya sudah bertambah Rp.500.000,- karena transferan dari ibuku sudah masuk. Jadi saat itu total aku punya uang sebesar Rp.1.250.000,-. Wah..baru kali ini saldo rekeningku mencapai 1 juta lebih dan aku merasa sangat "nggumun". Tapi aku masih penasaran dengan status uang Rp.750.000,- yang kuterima. Apa benar itu salah transfer atau memang hakku? Akhirnya aku putuskan pergi ke bank untuk menanyakan darimana asal transferan misterius tersebut.

Singkat cerita sampailah aku ke Bank. Aku langsung berjalan menuju costumer service dan minta print rekening koran untuk melacak siapa yang mentransfer uang kepadaku kemarin. Setelah mendapat print out rekening koran, aku baru tau kalau pengirimnya adalah nama sebuah perusahaan ternama yang nggak asing buatku. Itu adalah nama perusahaan yang sering ngasih beasiswa buat mahasiswa kere tapi luar biasa smart semacam diriku ini. Oalah..ternyata pengajuan beasiswaku beberapa bulan lalu di acc, tapi aku memang belum menerima surat pemberitahuannya. Malah uangnya dulu yang sudah langsung kuterima. Alhamdulilah rejeki tanggal tua, ucapku bersyukur dalam hati.

Rejeki yang kuterima tersebut kemudian jadi mengingatku pada nenek tua yang pernah mendoakanku. Bisa jadi ini merupakan berkah berbagi di tanggal tua yang pernah aku lakukan beberapa waktu lalu. Sehingga sejak saat itu aku jadi punya niat untuk semakin banyak berbagi terutama di tanggal tua. 

Kenapa berbagi di tanggal tua? Karena saat tanggal tua biasanya banyak orang yang butuh suntikan dana, dan saat tanggal tua juga jarang ada orang mau berbagi. Bayangkan saja jika ada orang yang mau berbagi kepada kita saat kita sedang kesulitan uang di tanggal tua, pasti rasanya langsung "mak nyess" di hati dan di dompet. Selain itu berbagi di tanggal tua juga bisa semakin melancarkan rejeki yang seret. Meskipun sedang dalam kondisi keuangan yang sulit jika kita tetap mau ikhlas berbagi, kata pak ustadz pahalanya juga lebih besar lho.

Eniwei sekarang statusku sudah bukan anak kos kere lagi seperti jaman dulu. Kini aku sudah bekerja dan sudah berkeluarga. Derita tanggal tua kini sudah jarang aku alami, karena aku selalu menerapkan manajemen pengelolaan yang baik dalam anggaran keuangan pribadiku. Intinya jangan pernah lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Kita harus pandai-pandai membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. Jangan menuruti hawa nafsu untuk belanja kalap saat baru terima gaji. 

Selain itu kebiasaan berbagi di tanggal tua juga masih kulakukan sampai sekarang. Hal ini memang terbukti membawa banyak berkah bagi keluargaku. Setiap tanggal tua justru rejeki yang kami terima semakin berlimpah. Jika saat tanggal muda aku dan suamiku rutin menerima gaji pokok, maka di tanggal tua aku dan suamiku kini rutin menerima tunjangan kinerja. Selain itu terkadang aku juga dapat rejeki dari menang lomba blog atau dapat job review yang semakin membuat rejekiku semakin berlimpah saat menjelang tanggal tua. Rejeki yang berkecukupan harus tetap dikelola dengan baik, nggak boleh buat berfoya-foya. Menabung hukumnya wajib. Dengan menabung masa depan anak-anak juga jadi lebih terjamin dan saat ada kebutuhan darurat juga nggak perlu pusing cari pinjaman kesana-sini.


Oya, saat ini tiap kali menjelang tanggal tua aku biasanya memilih untuk berbagi sembako kepada orang-orang yang banyak membantu di sekitarku seperti tukang sampah yang biasa ngangkut sampah di rumah setiap hari, atau untuk tukang londri yang biasa ngantar jemput cucian ke rumah. Kenapa sembako?karena sembako merupakan barang yang jelas dibutuhkan oleh setiap rumah tangga dan menjelang tanggal tua biasanya stok sembako juga mulai menipis. Biasanya sembako ini aku buat dalam bentuk paket-paketan gitu. Satu paket sembako isinya beras, gula, minyak, teh dan sabun cuci. 

Berhubung aku orangnya cukup sibuk, jadi aku biasa belanja sembako ini via online. Untuk menghemat pengeluaran aku selalu belanja online di situs belanja online yang bebas ongkos kirim. Situs belanja online favoritku adalah MatahariMall.com. Ini tuh situs belanja yang barang jualannya lengkap banget, mulai dari sembako, fashion, aksesoris, gadget, barang elektronik, dan lain-lain semuanya lengkap tersedia di sini. Selain lengkap, promo diskon yang ditawarkan juga sangat istimewa. 


Diskon ini sangat bisa membantu kita saat ingin belanja di tanggal tua. Kita bisa belanja hemat dengan memanfaatkan diskon TTS (Tanggal Tua Surprise) dari shopcoupons. Diskonnya bisa sampai 80% lho...istimewa bangetkan? TTS ini rutin diadakan pada minggu ke-3 setiap bulan. Lihat nih, cerita Budi yang hidupnya jadi bahagia karena nemu diskon TTS saat tanggal tua tiba sehingga ia bisa belanja hemat untuk memenuhi kebutuhannya.


Sekarang tanggal tua sudah bukan jamannya lagi hidup menderita. Apalagi sudah ada TTS dari MatahariMall.com. Dengan memanfaatkan TTS, kini aku juga bisa belanja sembako dengan harga lebih hemat. Dengan adanya promo diskon yang cukup lumayan maka aku juga bisa dapat paket sembako dengan jumlah yang lebih banyak sehingga aku jadi bisa lebih banyak berbagi di tanggal tua. 

Ini #KisahTanggalTuaKu, mana kisahmu?

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)