Tiga Jurus Rahasia Ibu Untuk Si Pemimpin Kecil

by - October 07, 2013



Saya dan Tayo
Semua ibu pasti ingin punya anak yang pemberani, berprestasi dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Begitu pula saya. Saya adalah seorang ibu yang memiliki seorang anak laki-laki yang kini berumur 4  tahun. Anak saya bernama Athaya Reynard Nugroho atau biasa dipanggil Tayo. Sekarang Tayo sudah sekolah di Playgroup B. Kalau ingat anak saya, rasanya baru kemarin saya mengantarkannya masuk sekolah pertama kali. Tak terasa kini sudah hampir 2 tahun Tayo bersekolah di sana. Moment pertama mengantarkan Tayo berangkat sekolah merupakan moment yang tak terlupakan bagi saya, bagaimana tidak karena saat pertama kali saya mengantar Tayo masuk Playgroup, ternyata dia langsung berani ditinggal dan tidak minta ditunggui. Bahkan saat hari pertama masuk sekolah dimana kebanyakan temannya masih banyak yang menangis karena takut, anak saya justru malah sudah berani maju ke depan kelas untuk menyanyi lagu potong bebek angsa dalam rangka menghibur dan memotivasi teman-teman barunya yang masih malu-malu. Begitulah cerita yang saya dengar dari ibu gurunya di sekolah.

Saya masih ingat saat pertama kali  menjemput Tayo pulang sekolah, beberapa guru dan orangtua murid banyak yang memuji keberanian Tayo, “Wah..anak bunda hebat, hari pertama masuk sekolah sudah berani ditinggal dan sudah berani maju menyanyi di depan kelas. Kok bisa pintar begitu rahasianya apa bun?” puji seorang ibu yang juga sedang menunggui anaknya masuk sekolah hari pertama waktu itu.  Hmm..ibu mana yang tidak merasa bangga jika mendengar anaknya mendapat pujian seperti itu ya ..:)
Tayo (duduk di tengah) bersama teman sekolahnya
Alhamdulilah saya sangat bersyukur di anugerahi anak yang cerdas, pemberani dan istimewa seperti Tayo. Namun hal ini tentu saja tidak terjadi secara  instan, ada proses panjang yang telah kami lalui sehingga kini Tayo bisa berhasil tumbuh jadi seorang pemimpin kecil di lingkungannya. Mungkin banyak yang tidak percaya jika saya ceritakan bahwa dulu Tayo juga sempat lho jadi anak yang pemalu dan penakut, namun sebagai ibu saya tidak pernah berhenti untuk selalu mendampingi dan memotivasi anak saya agar dia bisa tumbuh dan berkembang seperti sekarang. Usaha yang saya lakukan untuk si pemimpin kecil ini sebenarnya hanya  dengan mengandalkan  3 jurus rahasia berikut ini :

Jurus  1 : Nutrisi

Saya memang menginginkan segalanya berjalan sempurna bagi anak saya. Terutama untuk masalah pemberian nutrisi makanan sehari-hari sejak dia masih berada dalam kandungan, bayi, hingga kini usia balita. Semua nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya benar-benar saya perhatikan dan saya pilih yang terbaik bagi Tayo. Saat anak saya masih bayi saya juga selalu berusaha untuk memberikannya ASI Eksklusif selama 6 bulan walaupun saya masih harus bekerja di kantor. Dan pemberian ASI ini terus saya lanjutkan hingga usia anak saya 2 tahun.

Setiap bulan saya juga tidak pernah lupa untuk selalu memantau pertumbuhan Tayo dengan cara menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar kepala serta mencatat sendiri hasilnya dalam KMS sehingga status gizinya dapat terpantau secara rutin. Untuk masalah pertumbuhan Tayo selama ini, Alhamdulilah saya tidak pernah menemukan masalah karena pertumbuhan Tayo selalu berada pada pita warna hijau KMS dan tentu saja ini merupakan hasil dari ketelatenan saya dalam memberikan asupan nutrisi terbaik baginya sehingga Tayo tidak pernah mengalami masalah kekurangan gizi maupun kelebihan gizi.

Dalam memberikan Nutrisi yang lengkap bagi anak saya ini sebenarnya  kuncinya hanya sederhana yaitu dengan cara memberikan makanan yang beranekaragam untuk anak dan mengandung unsur karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dengan komposisi yang seimbang. Selain makan makanan beragam, bergizi dan berimbang setiap hari, anak saya juga termasuk anak yang suka minum susu. Sehingga saya pun memilihkan produk susu yang terbaik untuk mengoptimalkan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya terutama saat dia berumur 1-3 tahun. 
Periode ini merupakan masa emas tumbuh kembang anak sehingga asupan nutrisi yang lengkap juga akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan otaknya. Asupan Nutrisi yang optimal telah menjadikan anak saya tumbuh jadi anak yang memiliki kondisi tubuh yang sehat serta otak yang cemerlang sehingga anak saya jadi semakin mudah dalam memahami dan menyerap ajaran-ajaran positif yang kami berikan dan dia bisa tumbuh jadi sosok pemimpin kecil seperti sekarang.

Jurus 2 : Stimulasi

Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan Tayo saya juga rajin melakukan stimulasi sesuai tahapan umur dan selalu memantau perkembangan anak saya dengan menggunakan kartu deteksi dini tumbuh kembang anak yang saya dapatkan dari sebuah lembaga. Namun seperti yang saya ceritakan di awal tadi, sebenarnya saya pernah menemukan sedikit  masalah perkembangan pada anak saya yaitu dulu saat Tayo berumur 2,5 tahun.

Dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak ada 5 aspek utama yang perlu diperhatikan yaitu aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara, kemampuan pengamatan dan kemampuan Sosialisasi. Saya selalu melakukan pengamatan dankegiatan stimulasi ini dengan cara sambil bermain bersama dengan anak saya. Dari hasil pengamatan saya pada waktu itu saya melihat bahwa aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara dan pengamatan yang dimiliki Tayo tergolong sangat baik. Bahkan Tayo juga termasuk anak yang memiliki daya ingat yang tinggi. Namun khusus pada tahap perkembangan sosialisasi, Tayo agak mengalami masalah. Di umurnya yang 2,5 tahun kala itu, dia masih belum mau bergaul dengan anak-anak seusianya dan cenderung menutup diri. Mungkin hal ini disebabkan karena di lingkungan sekitar rumah saya jarang ada anak kecil dan tetangga di sekitar rumah saya juga jarang yang keluar rumah. Sehingga sejak bayi Tayo hanya terbiasa bergaul dengan saya dan suami serta pengasuhnya saja.
 
Saya menyadari hal ini saat saya melakukan pemantauan tumbuh kembang  ketika Tayo  memasuki umur 2,5 tahun. Dalam kartu tumbuh kembang dinyatakan bahwa saat anak berumur 24-36 bulan minimal dia sudah bisa bermain bersama teman. Namun yang terjadi pada anak saya saat itu, setiap melihat anak kecil yang sebaya atau orang dewasa yang belum dikenalnya, justru Tayo akan menjauh atau menghindar dan tidak mau bergaul serta tak jarang juga dia menangis karena takut. Memang sih..kondisi ini belum bisa dikatakan terlambat, namun sebagai ibu jika memang saya bisa menemukan masalah tersebut lebih dini dan bisa segera melakukan stimulasi apa salahnya untuk segera dilakukan? Hal ini saya lakukan karena saya tidak ingin Tayo tumbuh jadi anak yang kuper jika kondisi ini saya biarkan begitu saja.

Akhirnya karena di lingkungan sekitar rumah saya juga tidak banyak anak kecil maka kemudian saya mendaftarkan Tayo ke sebuah day care yang letaknya juga tidak begitu jauh dengan kantor tempat saya bekerja dengan tujuan untuk menstimulasi kemampuan sosialisasi Tayo. Awalnya saya sempat khawatir saat akan memasukkan Tayo di daycare. Karena jumlah anak yang dititipkan di sana juga cukup banyak dan tak jarang ada anak yang batuk atau pilek sehingga saya khawatir nanti kalau Tayo ketularan sakit bagaimana ya?Tapi untunglah sejak kecil Tayo sudah saya bekali dengan asupan nutrisi yang lengkap dan optimal sehingga ia bisa tumbuh jadi anak yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat sehingga tidak mudah jatuh sakit. 
Saat saya mengantarkan Tayo ke daycare pertama kali seperti yang saya duga sebelumnya, dia langsung menangis dan tidak mau ditinggal. Sebagai Ibu saya sangat bisa memaklumi hal tersebut dan saya juga tidak ingin memaksakan anak saya untuk bisa segera beradaptasi sendiri. Maka kemudian saya mengambil cuti selama 1 minggu dengan tujuan untuk mendampingi Tayo selama beradaptasi dan bersosialisasi dengan teman barunya di daycare. Dan syukurlah karena saya terus mendampingi dan memotivasinya, dalam waktu satu minggu Tayo sudah bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan teman-teman barunya tersebut. Itulah makanya saat Tayo berumur 3 tahun dan mulai bisa sekolah di Playgroup dia sudah tidak kaget lagi dengan suasana lingkungan baru di sekolah karena Tayo sudah mendapat stimulasi berupa pengalaman bersosialisasi di day care sejak dia berumur 2,5 tahun.

Jurus 3 : Edukasi

Selain memberikan asupan nutrisi yang lengkap serta stimulasi sesuai tahapan umur, tak lupa saya juga selalu melakukan edukasi dengan cara-cara sederhana namun dampaknya ternyata sangat besar bagi perkembangannya. Contoh yang paling sederhana adalah saya biasa melakukan edukasi dengan cara memeluk dan mencium anak saya setiap harinya. Dengan begitu anak saya jadi mendapatkan pemahaman bahwa dirinya disayangi dan diperhatikan oleh orangtuanya. Dia juga bisa merasakan bahwa kehadirannya begitu berharga sehingga secara emosi Tayo tumbuh jadi pribadi yang stabil, mantap dan penuh percaya diri. 

Secara teori, di masa tiga tahun pertama kehidupan anak, sentuhan berupa pelukan, dan ciuman yang diberikan oleh orangtua memang akan mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang hangat, ramah, cepat menyesuaikan diri dengan orang lain, serta mampu mengendalikan diri dengan baik. Secara emosi hal ini dapat membuat kondisi jiwa anak tetap terpelihara dan sehat sehingga orangtua jadi lebih mudah ketika akan memberikan masukan-masukan atau nasihat-nasihat yang baik untuk mengedukasi anak. Anak juga akan lebih mudah memproses nasihat tersebut dalam pikiran dan memorinya karena disampaikan ditengah sentuhan lembut dan penuh kasih dari orangtuanya yang membuat anak jadi yakin bahwa dirinya disayang dan diperhatikan. Hal ini sudah saya lakukan sejak tayo masih bayi hingga sekarang dan hasilnya juga sudah terbukti pada anak saya Tayo yaitu ia tumbuh jadi anak yang “mudah” dan punya kepekaan sosial yang tinggi baik terhadap kedua orangtuanya, keluarga, saudara maupun teman-temannya.

Saya juga menanamkan tentang nilai-nilai keagamaan pada Tayo yaitu dengan mengenalkan kebiasan sholat, mengaji dan berdoa sejak dini. Saya dan ayahnya sering mengajak Tayo ikut sholat berjamaah secara rutin bersama kami, mengajarkan kebiasaan mengaji dan berdoa agar Tayo juga tumbuh jadi anak yang sholeh dan berakhlak mulia. Setiap malam sebelum tidur, saya juga biasa membacakan cerita tentang kisah-kisah para nabi dan rasul untuk Tayo. Dalam cerita tersebut banyak sifat-sifat kepemimpinan para nabi dan rasul yang bisa diteladani dan digunakan sebagai contoh sehingga semakin memotivasi Tayo untuk melakukan perbuatan baik. Seperti tentang keutamaan sifat suka menolong sesama, berbagi kepada sesama, menjauhi sifat sombong dsb.

Selain itu saya juga senang mengajak anak saya untuk pergi berwisata ke tempat-tempat wisata yang punya nilai edukasi untuk anak. Contoh  yang paling dekat dengan rumah saya adalah tempat wisata Taman Pintar Yogyakarta. Kebetulan di tempat ini juga ada layanan edukasi nutrisi yang diselenggarakan oleh Nutrisi Untuk Bangsa (NUB). Di tempat ini selain bisa berekreasi, anak saya juga bisa mendapatkan eduksi tentang pentingnya makan sayur dan buah bagi anak-anak dan dia juga bisa bersosialisai dengan anak-anak lainnya yang dampaknya dapat semakin menambah keberanian dan meningkatkan kemampuan sosialisasinya. Selain itu saya dan suami saya juga bisa mendapat tambahan pengetahuan dengan mengikuti kegiatan penyuluhan tentang masalah nutrisi dan tumbuh kembang anak dari narasumber terpercaya yang juga diadakan oleh Nutrisi Untuk Bangsa (NUB) dilokasi tersebut. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi kami berdua, karena sebagai orangtua kami berdua memang perlu untuk selalu mengupdate wawasan dan pengetahuan kami tetang masalah tumbuh kembang anak demi Tayo anak kami tercinta.

Kini anak saya Tayo sudah berumur 4 tahun dan jiwa kepemimpinan yang ada dalam dirinya tampak semakin nyata. Pernah suatu hari ada tamu berkunjung ke rumah kami. Mereka adalah teman suami saya yang datang berkunjung dengan mengajak anaknya yang bernama Miko. Melihat ada anak kecil datang ke rumah, Tayo tampak sangat senang. Dia langsung mendekat dan ingin mengajak Miko bermain. Namun ternyata Miko yang baru pertama kali bertemu Tayo masih tampak malu-malu. Melihat situasi tersebut, Tayo ternyata tak kurang akal. Tayo segera berlari ke dalam rumah dan tiba-tiba sudah keluar lagi sambil membawa pisang dan menawarkannya pada Miko, tanpa ada seorangpun yang menyuruhnya. Kami semua yang melihat tentu saja takjub dengan apa yang sudah dilakukan Tayo tersebut. Karena dengan cara menawari Miko sebuah pisang, akhirnya Miko pun mau di gandeng dan di ajak Tayo untuk main bersama ke dalam rumah.

Itulah cerita tentang 3 jurus rahasia saya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak saya Tayo sehingga kini dia bisa tumbuh jadi pemimpin kecil kebanggaan kami. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan  juga bisa menginspirasi para bunda untuk menerapkan 3 jurus rahasia tersebut bagi putra-putrinya sehingga kelak dapat mendorong lahirnya para calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.

You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)