Cerita di Balik Noda : Ulang Tahun Mama

by - January 08, 2013

Cerita ini merupakan kisah nyata yang saya alami saat saya berulangtahun yang 29. Saya sebenarnya sudah menulis cerita ini pada bulan Juni tahun 2012 yang lalu dan mengirimkannya dalam kompetisi cerita di balik noda yang di adakan oleh Rinso Indonesia.

Saya tidak menyangka ternyata cerita saya ini terpilih menjadi salah satu pemenang dari 10 cerita terbaik yang kemudian cerita ini diangkat untuk di filmkan oleh tim dari Rinso Indonesia dan ditayangkan di Global TV pada tanggal 16 September 2012 .Judulnya diganti menjadi The Blackforest tapi kurang lebih isinya masih sama dengan cerita aslinya. Saya juga mendapat hadiah apresiasi dari Rinso Indonesia berupa paket stok rinso selama 1 tahun dan uang tunai sebesar 10 juta rupiah :D

Makanya..rasanya sayang jika cerita ini tidak saya abadikan di blog pribadi saya, buat yang belum pernah baca cerita aslinya...check this out ya..:)


ULANG TAHUN MAMA

Hari ini adalah hari Minggu tanggal 24 Juni 2012 dan pada hari ini saya berulangtahun yang ke-29. Sejujurnya saya tidak begitu perduli dengan hari Ulang Tahun saya. Kesibukan kerja di kantor dan mengurus rumah tangga dengan seorang anak lelaki berumur 2 tahun 7 bulan, tanpa memiliki pembantu rumah tangga telah membuat hari-hari saya selalu sibuk dan hampir tidak pernah punya waktu untuk diri sendiri. Namun kesibukan itu bukan masalah bagi saya karena yg terpenting adalah pekerjaan rumah dan kator beres, suami dan anak terurus denganbaik. Itu semua sudah cukup bagi saya.

Dan hari ini pada hari ulang tahun saya, saya juga tidak terlalu berharap ada orang yang mengucapkan selamat kepada saya karena sejak anak saya lahir saya jadi jarang menyapa teman-teman saya. Jadi kalau hari ini mereka semua lupa dan tidak menyapa saya itu memang pantas untuk saya terima. Maka hari ini saya memutuskan untuk mematikan handphone saja.

Suami saya nampaknya juga lupa karena sejak pagi dia tampak biasa saja, tidak mengucapkan selamat atau menunjukkan hal istimewa lainnya. Dia malah asik bermalas-malasan di depan TV bersama dengan tayo anak saya. Mengharapkan ucapan dan kecupan selamat ulang tahun dari tayo apalagi, sepertinya dia juga belum paham kalau hari ini sy ulang tahun kalau tidak ada orang dewasa yg memberitahukan kepadanya untuk melakukannya pada saya.

Tapi sungguh…itu benar-benar bukan masalah bagi saya karena sekali lagi saya sibuk dan saya tidak perduli dengan hari ulang tahun saya. Saya tetap melakukan aktivitas seperti hari libur biasanya. Saya membersihkan rumah, memasak, mencuci baju, mengurus anak dan lain-lain. Hingga menjelang sore hari tiba-tiba saya merasa agak sedih karena sepertinya tak seorangpun ingat hari lahir saya. Lalu terlintas dipikiran saya untuk memberi sedikit hadiah untuk diri saya sendiri. Tak mengapa jika seluruh dunia tidak ada yang tahu bahwa ini hari ulang tahun saya. Tapi paling tidak saya sendiri tahu dan bisa melakukan hal istimewa untuk diri sendiri. Tiba-tiba sisi egois saya muncul dan saya putuskan untuk jalan-jalan sendiri keluar rumah untuk menghibur diri. Sekali waktu tidak salahkan jika saya memilih untuk bersenang-senang sendiri tanpa anak dan suami bukan ?

Saat saya sedang bersiap-siap untuk pergi tiba-tiba tayo anak saya menghampiri dan bertanya “ mama mau pergi kemana?”. “ Mama mau pergi sebentar” jawab saya. “Tayo mau ikut sama mama pergi” anak saya mulai merajuk. “Enggak usah, Tayo di rumah aja sama papa, mama cuma pergi sebentar” jawab saya agak galak. Lalu anak saya mulai menangis dan berlari menuju ke arah papanya yg sedang duduk2 di ruang tengah. Saya tetap melanjutkan berdandan di dalam kamar dan sayup-sayup saya dengar papanya berusaha menenangkan anak saya sambil berkata “ Sudah..Tayo nggak usah nangis..main di rumah aja sama papa..biar mama jalan-jalan sebentar..hari ini kan mama ulang tahun”….mendengar kata ulang tahun anak saya malah semakin menangis sambil berkata “Huaa..huaaa.. Tayo mau ikut mama ulang tahun.. tayo mau nyanyi lagi panjang umur sama mama….huua..huaaa”. Sungguh apa yg sy dengar barusan makin membuat hati saya perih seperti di iris-iris. Ternyata suami sy ingat tapi kenapa dia diam saja. Saya semakin jengkel dan ingin cepat-cepat pergi saja.

Saya berjalan menuju garasi dan berusaha menguatkan hati untuk tidak marah pda suami saya, sungguh sy tidak mau merusak hari ulang tahun saya. Saya berusaha menguatkan hati untuk tidak perduli dengan rengekan anak saya. Namun saya mendengar suami saya berjalan dengan tenang mengikuti saya sambil menggendong tayo yang sudah berhenti menangis. Dengan tenang dan wajah tanpa dosa dia bertanya pada saya “ Mama mau pergi kemana kok papa sama tayo nggak di ajak? “Mau jalan-jalan bentar” jawab saya singkat. “ Benar mau jalan-jalan sendiri? Nggak mau ditemani papa sama Tayo?” tanya suami saya lagi. Hampir meledak sy menahan tangis dan marah tapi saya masih mampu menahan untuk tidak marah dan menangis di depan suami saya. “Enggak ” jawab saya lagi. Lalu suami saya menahan bahu saya dan berkata lagi “ Pokoknya perginya harus ditemani papa sama tayo..apa nggak kasihan lihat tayo nangis?”. Semakin Dongkol hati saya dibuatnya, tp jujur sebenarnya sy juga iba melihat tayo menangis ingin ikut. Akhirnya saya mengalah untuk pergi bersama mereka. Saya kembali masuk untuk mengganti baju anak saya dan memakaikan sweater putih lengan panjang untuk tayo karena udara di luar rumah cukup dingin sore itu. Dan akhirnya saya tidak jadi pergi sendiri. Di dalam mobil saya hanya diam karena masih menahan dongkol sementara suami dan anak saya tampak gembira seolah tidak perduli dengan perasaan saya. “ Mama pengen pergi kemana?” Tanya suami saya. Tapi saya sebenarnya sudah kehilangan minat untuk pergi “Terserah papa saja” jawab saya.

Akhirnya suami saya memarkir mobilnya di depan sebuah restoran cepat saji khas jepang . Kami memilih meja untuk duduk lalu suami saya memimnta saya untuk memilih menu sementara dia mau mengantar tayo untuk pipis sebentar ke kamar kecil. Sambil masih menahan dongkol saya membuka-buka buku menu namun tak juga saya temukan menu yg menarik bagi saya. Tak berapa lama saya tiba-tiba mendengar sedikit kegaduhan dari arah belakang saya dan saya juga mendengar berisik suara berisik anak saya yang berteriak-teriak sambil berkata “ Tayo aja yang bawa…Tayo aja yang bawa…”. Saat saya menengok ke belakang betapa terkejutnya saya melihat ada suami saya yang sedang berjalan ke arah tempat sy duduk dan di depannya tampak anak lelaki kecil saya tayo sedang berjalan membawa kue black forest mungil berhiaskan lilin yang masih belum dinyalakan. Tayo tampak sangat percaya diri berjalan ke arah saya sambil mulut mungilnya berteriak-teriak girang “ Ini kue ulang tahun buat mama” dan dia tidak melihat bahwa lantai di depannya tidak rata, ada satu lantai yang sedikit lebih tinggi yang harus dilewatinya untuk sampai ke meja tempat saya duduk. Dan kami semua yang melihatnya tidak lagi sempat untuk menghetikannya dari tersandung. Bruuuk…..kue yg dibawanya jatuh dan perut gendut tayo tepat jatuh menimpa di atas kue itu. Saya segera berlari menghampirinya begitu juga suami saya ikut membantu tayo untuk berdiri. Dan sudah bisa diduga kue itu rusak, serta sweater putih tayo menjadi penuh dengan noda coklat blackforest yang lengket. Tayo menangis keras sambil berkata “Hua..huaaa..tayo jatuh..kue ulang tahun mama rusak..hua..hua…” saya menyeka air matanya sambil berkata “ Nggak apa-apa sayang..kuenya rusak tidak apa-apa..sudah..jangan nangis lagi ya..”. Saya membujuk Tayo untuk berhenti nangis karena khawatir gejala asmanya nanti kambuh.

Tapi tayo tetep menangis dan berkata lagi “ Kue mama rusak..tayo nggak bisa nyanyi lagu panjang umur buat mama..huuu..huuuu…”. Mendengar hal itu tiba-tiba saya tidak bisa menahan air mata saya untuk ikut menangis..ternyata anak saya menangis bukan karena badannya sakit saat jatuh, tapi dia sedih karena dia merasa gagal tidak bisa menyanyi lagu panjang umur untuk ulang tahun saya. Air mata saya yang sy tahan sejak tadi pagi kini mengalir semakin deras dan sy tidak mampu berkata apa-apa. Ini pertama kalinya saya menangis di depan anak saya, bukan tangisan sedih atau marah namun tangis haru karena melihat ketulusan cinta dari anak saya.

Dan saat saya menangis justru tiba-tiba tayo malah berhenti menangis. Dia melihat saya sambil bertanya “ Mama kok nangis?” tapi sy masih belum bisa berhenti menangis, dan tanpa saya duga tayo kemudian menyeka air mata saya dengan menggunakan ujung lengan sweaternya dan lengkap sudah penderitaan sweater putih itu. Setelah bagian badannya penuh dengan noda coklat blackforest kini bagian ujung lengan panjang sebelah kanannya terkena noda eyeshadow, foundation dan lipstick yg saya pakai bercampur menjadi satu.

Tayo melakukan hal yang persis tadi saya lakukan. Dia menyeka air mata saya sambil berkata “ Nggak apa-apa mama..kuenya rusak tidak apa-apa..sudah..jangan nangis lagi ya..”…oh..Tuhan saya semakin terharu melihat sikap anak saya. Tadi dia ingin membawakan kue ulang tahun saya, lalu sangat ingin menyanyi lagu panjang umur untuk saya dan kini dia menyeka air mata saya. Saya tersadar ternyata bayi mungil saya yg dulu sy timang-timang kini telah tumbuh menjadi anak lelaki yg begitu penuh kasih pada ibunya. Walaupun umurnya baru 2 tahun 7 bulan ternyata dia mampu melakukan tindakan yang sangat menyentuh hati saya. Dia benar-benar malaikat kecil saya.

Melihat sy masih belum berhanti menangis kemudian suami saya menghampiri dan membimbing kami kembali duduk di tempat yg tadi kami pilih. Lalu suami saya berkata pada anak saya “ Tayo masih tetep bisa menyanyi lagu panjang umur buat mama walaupun kue mama rusak”, dan dia menyalakan korek api gas yang di simpan di sakunya kemudian di pegangnya didepan kami bertiga. “ Ayo sekarang kita nyanyi lagu panjang umur buat mama lalu kita tiup api nya sama-sama ya” kata suami saya. Mata anak saya tampak kembali berbinar dan dia mulai bertepuk tangan sambil menyanyi panjang umur untuk saya kemudian diakhiri dengan meniup api korek gas yg dipegang oleh suami saya. Sungguh itu adalah moment yang sangat indah bagi kami bertiga.

Akhirnya kami kembali pulang ke rumah lebih cepat. Kami memilih untuk membungkus dan membawa pulang makanan yg kami pesan karena kasihan melihat tayo yang bajunya belepotan noda sementara kami tidak membawa baju ganti untuknya. Selama perjalanan sy mencoba menghidupkan handphone saya dan ternyata ada banyak sms, bbm serta notifikasi facebook dari teman dan saudara yang ingat hari ulang tahun saya. Saya tersenyum bahagia, ternyata selama ini saya sendiri yang telah berpikiran buruk dan menganggap mereka telah melupakan saya. Mereka semua ternyata masih ada untuk saya.

Sesampai dirumah sy segera mengganti baju anak saya dan kemudian mencuci sweater putihnya yang penuh noda dengan menggunakan Rinso. Saya sangat yakin Sweater Putih anak saya pasti akan kembali putih bersih setelah di cuci dengan Rinso. Sebelum mencuci saya menatap noda di baju anak saya sambil merenung bahwa ini adalah noda termanis yang pernah ada. Noda ini akan selalu mengingatkan saya bahwa segala sesuatu yang tampak nya kurang menyenangkan belum tentu berakhir dengan buruk, jadi itulah makanya saya tidak boleh berpikiran buruk terlebih dahulu harus selalu positif thingking dalam kondisi apapun. Seperti kejadian hari ini di hari ulang tahun saya yang ke-29.

Noda ini juga mengingatkan saya bahwa saya akan selalu memiliki keluarga yang hangat yang akan selalu mencintai dan mendukung saya sampai kapanpun. Dan Noda ini juga menjadi saksi perjuangan heroik anak saya yang sangat ingin bisa membawakan kue untuk ulangtahun mamanya walaupun gagal tapi justru memberikan makna yang sangat mendalam bagi saya. Saya melihat dengan jelas upaya seorang lelaki kecil yang sangat bersunguh-sungguh ingin membahagiakan mamanya yang selama ini telah mengurus dan berusaha memberikan yg terbaik untuk dia. Mungkin Nampak sangat kecil menurut orang lain. Tapi bagi saya hal itu sangatlah besar dan berarti serta merupakan kado terindah yang saya dapatkan di hari Ulang tahun saya yang ke-29.

 Nah itulah versi asli dari cerita ulang tahun mama, untuk video film the blackforestnya bisa lihat disini :










You May Also Like

0 comments

Terimakasih Teman-Teman Semua Atas Komentarnya :)